Skip to main content

If Money Wasn't The Problem, What Would You Do?

In this extraordinary life, I would be a teacher still.  Helping people to understand even some little things to make them feel worthy and understand themselves better. It seems that teaching has become a calling for me. Not about teaching such specific subject like mathematics or so, but more like... I like to give new perspectives for people, and having them saying "Oh.... I see..." is satisfying for me. Of course, by teaching I can learn so many new perspectives from different people too. It's like the more I teach the more I learn, and that is so true. Maybe more like a guide. I like giving guidance to people who needs it. No, I don't like giving unsolicited guiding. I like to guide people who wants to be guided. I'd teach them how to love, love themselves first. Yea sure when we are talking about things, they would say "do useful things like engineering, plumbing, this and that" but they tend to forget that we need some balance in life. Not saying t

Soal ujian TOPIK vs EPS TOPIK

Setelah membahas perbedaan TOPIK dan EPS TOPIK , kali ini saya akan menulis materi tentang apa saja yg diujikan *agak sedikit detail ya*. Pengalaman mengikuti dan 'membimbing' untuk kedua ujian tersebut, jadi sedikit banyak mengetahui detail soal yg diujikan.

Dimulai dari EPS TOPIK. Jika anda adalah warga yg ingin menjadi TKI/TKW di Korea, lulus ujian ini adalah wajib hukumnya. Kebanyakan dari mereka ingin cara singkat karena ingin segera berangkat sehingga menggunakan cara ilegal. Bahkan ada yg lulus tanpa ujian. Bisa saja, tapi di Korea dia mlongo.

Untuk soal EPS TOPIK, soal-soal yg keluar adalah materi tentang perpabrikan dan perusahaan semacem palu, obeng, cangkul, cara memupuk, cara memerah susu sapi, cara mengurus asuransi, cara melaporkan majikan yg nggak bener, cara membaca slip gaji, sampai soal kecelakaan kerja. Intinya tentang bagaimana mengetahui hak dan kewajiban bekerja di Korea termasuk printilan yang berhubungan dengan pekerjaan. Karena yang melalui jalur ini adalah jalur unskilled labor.

Bisa dibilang untuk soal ini terbilang susah. Karena penggunaanya pun menurut saya berada diatas level 3. Jadi buat yg ingin praktisnya, kecil kemungkinan bisa lulus dan memahami dg mudah (atau cepat). Namun bagi yg sudah terbiasa dan familiar dg bahasa korea sehari-hari, bisa dg agak mudah menghafalnya. Menghafal lho ya. Kenapa menghafal? Karena soal yang diujikan sama persis dengan buku persiapan EPS TOPIK. Plek ketiplek.

Karena pengalaman saya yg mengikuti ujian sebelum murid saya pun ternyata soal yg diujikan juga sama. Biasanya ujian merefer ke satu buku persiapan ujian TOPIK. Saya sempet iseng bilang kepada murid saya, "mbak, kalau mau lulus tes ini, hafalin deh mbak satu buku ini. Yakin deh lulus". Eh ternyata hal itu terjadi beneran lho. Dia lulus ujian ini walaupun dg grade yg mendekati bawah, namun terbukti menghafal buku yg tebalnya 300 halaman itu akan membuat anda lulus. 

Sekarang coba tengok tes TOPIK. Karena dibagi menjadi 2 ujian yaitu TOPIK 1 DAN TOPIK 2, maka sudah bisa ditebak tes ini berdasarkan level. Untuk TOPIK 1 merupakan level beginner 1 dan beginner 2. Untuk TOPIK 2 adalah level intermediate up. Jadi bisa dibayangkan jenis soal yg akan diujikan. Level beginner 1&2 sekitar percakapan sehari-hari. Gampang mah ini. Sedangkan untuk level intermediate, bahasa akan lebih ke penjelasan hal-hal yang lebih teknikal dan berbobot. Ada yang bilang, tes ini sama dengan tes Bahasa Korea untuk level SMA di Korea 😪 But who knows.

Apapun tes yg akan anda ambil, akan lebih baik jika mempersiapkan diri dg sebaik mungkin. 

Untuk pendaftaran EPS TOPIK bisa ditanyakan BNP2TKI untuk informasi lebih lanjut. Sedangkan untuk pendaftaran TOPIK bisa menghubungi JIKS (Jakarta Intl Korean School) di Cipayung, Jakarta atau UGM. Kami pengalaman dua kali tes di dua tempat yang berbeda.  

Good luck!

Comments

  1. Buku buat eps topik judulnya apa ya kak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. bisa google "EPS TOPIK books" nanti diunduh sendiri. Kami waktu itu cari juga online, lupa judulnya krn cukup panjang :D

      Delete
  2. Halo kak, saya Nesyana ingin bertanya terkait test TOPIK. Saya masih belum mengerti jika test TOPIK 1 kan dia level 1 dan 2 ya ujiannya. Tapi jika TOPIK 2 dan kita ingin mengambil test level 3, itu soalnya tetep semua ya? I mean dalam level 3, 4, 5, 6? Atau bagaimana... Terima kasih sebelumnya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya betul. TOPIK 2 soalnya pakai level 3, 4, 5, 6. Makin lama makin sulit soalnya. Tapi dijadiin satu, sepanjang pengalamanku waktu ikut tes. Kabarnya sejak 2020 ada tes bicaranya juga.

      Delete
  3. ada buku latihan untuk test Topik 1 dan Topik 2??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Untuk buku latihan banyak tersedia online ya. Tinggal browsing saja, banyak draft dari tahun-tahun yang lalu yang bisa dipelajari juga.

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

If Money Wasn't The Problem, What Would You Do?

In this extraordinary life, I would be a teacher still.  Helping people to understand even some little things to make them feel worthy and understand themselves better. It seems that teaching has become a calling for me. Not about teaching such specific subject like mathematics or so, but more like... I like to give new perspectives for people, and having them saying "Oh.... I see..." is satisfying for me. Of course, by teaching I can learn so many new perspectives from different people too. It's like the more I teach the more I learn, and that is so true. Maybe more like a guide. I like giving guidance to people who needs it. No, I don't like giving unsolicited guiding. I like to guide people who wants to be guided. I'd teach them how to love, love themselves first. Yea sure when we are talking about things, they would say "do useful things like engineering, plumbing, this and that" but they tend to forget that we need some balance in life. Not saying t

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu visa, dia ga pernah ad

Gojek ke bandara juanda

While waiting, jadi mending berbagi sedikit soal gojek. Karena saya adalah pengguna setia gojek, saya pengen cobain ke bandara pake gojek. Awalnya saya kira tidak bisa *itu emang sayanya aja sih yang menduga nggak bisa*, trus tanya temen katanya bisa karena dia sering ke bandara pakai motornya. Nah berarti gojek bisa dong?? Sebelum-sebelumnya kalo naek gojek selalu bayar cash, tapi kali ini pengen cobain top up go pay. Minimum top up 10ribu. Jadi saya cobain deh 30ribu dulu. Eh ternyata lagi ada promo 50% off kalo pake go pay. Haiyaaaaa kenapa ga dari dulu aja ngisi go pay hahaha. Dari kantor ke bandara juanda sekitar 8km. Kantor saya sih daerah rungkut industri. Penasarannn banget ini abang mau lewat mana ya. Tertera di layar 22ribu, tapi karena pakai go pay diskon 50% jadinya tinggal 11ribu. Bayangin tuhh... pake bis damri aja 30ribu hahaha. 11ribu udah nyampe bandara. Biasanya 15ribu ke royal plaza dari kantor haha. Lagi untung. Bagus deh. Nah sepanjang perjalanan, saya mikir ter