Skip to main content

Pakai eSIM Untuk 30 Hari di Belanda

Amsterdam Ini pertama kalinya beli eSIM. eSIM ini nggak semua ponsel bisa, kebetulan aja gw beli karena ya ponsel gw bisa dipake eSIM. Sebelumnya sih gw jarang banget beli kuota internet kalau ke luar Indonesia. Kalau dibilang mahal buanget sih tergantung negaranya ya, cuma kadang males. Jadi kalau lagi di luar dan nggak ada internet gw bisa bilang "Wah lagi nggak ada internet gw di luar" 😅 Nah, gw pilih eSIM karena mikir kalau pake alat   macem mifi begitu pasti harus pick up alatnya, kalau beli SIMCARD ribet harus kasih paspor, harus ganti kartunya juga. Lalu terbesitlah eSIM. Gw cari beberapa eSIM yang banyak beredar buat di Eropa. Tadinya mau milih Simyo tapi harus abonemen bulanan. Ah nggak dulu deh. Kalau lamaan di sana aja baru okelah.  Tiap kali ke luar negeri, gw nggak pernah pakai roaming dari kartu gw sendiri karena menakutkan harganya. Tidak  worth it.  Akhirnya gw nemu eSIM dari  Maya . Menurut gw, kartu ini termasuk bersaing harganya. Gw beli yang 3GB dengan ha

Bayar kantong plastik

Yeay... finally... kebijakan plastik berbayar akhirnya terealisasi juga.

Fyi, Indonesia adalah penyumbang sampah terbesar di lautan nomor 2 setelah China. Jadi sudah saatnya merubah kebijakan dengan cara melabeli kantong plastik belanjaan sebesar 200 rupiah. Iya, hanya 200 rupiah saja. Untuk beli permen pun masih kurang uangnya. 

Kenapa saya senang sekali dengan kebijakan itu? Karena saya sudah amat sangat sebal dengan sampah plastik yang serba dimana-mana. Buang sampah juga sembarangan, akhirnya plastik dimana-mana. Semua pasti sudah mengerti lah kalau plastik itu proses terurainya 500-1000 tahun. Lamaaaá banget. Itu satu plastik. Dan nggak mungkin kan hanya ada satu?

Saya memang sudah terbiasa membeli tanpa meminta plastik belanjaan, selama barangnya memang bisa masuk tas. Beberapa kali belanja sama si pacar juga begitu. Dia selalu ngomel-ngomel kalau sudah mulai ngeliat sampah tercecer sembarangan. Dia sering bilang kalau Indonesia itu bagus, kenapa sih malah orang-orang Indonesia nggak sayang sama lingkungannya, sampah plastik dimana-mana, kan sayang. Gue mah buang sampah ditempat sampah, kalau dia ngomel-ngomel ke orang yg buang sampah sembarangan, imbasnya jadi ke gue deh, padahal gue buang sampah selalu ditempat sampah.

Teman saya yg di Jerman mengatakan kantong plastik disana dihargai sangat mahal, sehingga mereka yg belanjapun ogah ngeluarin uang banyak hanya untuk hal yg nantinya akan dibuang sia-sia. Jika di konversi ke rupiah, satu kantong plastik disana bisa seharga ratusan ribu. The question is : kenapa harga kantong plastik disini hanya 200 rupiah? Bukannya itu harga masih murah dan mungkin sebagian dari kita akan berpikir 'ahh cuman 200 juga, itu masih belom dapet kerupuk tuh'. Iya nggak?

Ok saya tidak mau terlalu mengkritisi, mungkin saja ini adalah tahap awal dari realisasi ini. Bisa jadi nanti satu kantong plastik seharga 10ribu. Nah kalau segini mah bener-bener males buat bayar kantong aja.

Hanya bisa berharap banyak orang yg akan sadar dengan adanya kebijakan ini. sudah saatnya kita menyelamatkan bumi yg sudah mulai kritis. Kasian buminya kalau setiap hari terus dibebani dengan sampah plastik kita.

Yuk.. safe earth! Love your family and environment ❤

Comments

  1. Iya, kebijakan gak banget. Cuman 200 rupiah mah gak ngefek.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo aku jd mentrinya, langsung dah sekantong seratus ribu

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Pakai eSIM Untuk 30 Hari di Belanda

Amsterdam Ini pertama kalinya beli eSIM. eSIM ini nggak semua ponsel bisa, kebetulan aja gw beli karena ya ponsel gw bisa dipake eSIM. Sebelumnya sih gw jarang banget beli kuota internet kalau ke luar Indonesia. Kalau dibilang mahal buanget sih tergantung negaranya ya, cuma kadang males. Jadi kalau lagi di luar dan nggak ada internet gw bisa bilang "Wah lagi nggak ada internet gw di luar" 😅 Nah, gw pilih eSIM karena mikir kalau pake alat   macem mifi begitu pasti harus pick up alatnya, kalau beli SIMCARD ribet harus kasih paspor, harus ganti kartunya juga. Lalu terbesitlah eSIM. Gw cari beberapa eSIM yang banyak beredar buat di Eropa. Tadinya mau milih Simyo tapi harus abonemen bulanan. Ah nggak dulu deh. Kalau lamaan di sana aja baru okelah.  Tiap kali ke luar negeri, gw nggak pernah pakai roaming dari kartu gw sendiri karena menakutkan harganya. Tidak  worth it.  Akhirnya gw nemu eSIM dari  Maya . Menurut gw, kartu ini termasuk bersaing harganya. Gw beli yang 3GB dengan ha

Romanticizing My Cooking

Bakso I have to admit that my love for cooking is growing. It's growing and I can't believe it myself. This feeling has been like this since probably two years ago. Before, cooking felt like a hard work that I had to fulfill. It still is, but the difference is I enjoy it now. So it does not feel like I am forcing myself.  Back then whenever I cooked, it's either wrong recipe or incorrect measurement. It never tasted right. So I gave up cooking just because I never found the right one. And then I started to feel that I wanna eat better. I don't want to just eat whatever, I want to know what goes into my body. If I prepare it myself, then I know it's good one.  I don't eat too much sugar, sometimes it is hard to buy one thing outside and has a lot of sugar in it. So cooking it myself will allow me to control the amount of sugar. So I found recipes and I tried to make them. As to my surprise, they taste right! Exactly how they should have tasted. That made me happy

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu visa, dia ga pernah ad