Skip to main content

Perpanjang ITAS (Spouse/Dependant visa) Via Online

Terasa seperti ini, Gunung Baturnya ada tapi nggak keliatan. Sistemnya ada, tapi masih berkabut. Katanya sih berlaku sejak tanggal 17 Desember 2024, bersamaan dengan semua perubahan seperti paspor dan biayanya.  Karena harus perpanjang ITAS di akhir tahun, gw sudah kontak mereka dan bilang "Oh bisa extend via website." Di websitenya agak membingungkan buat pemula karena ada beberapa bagian. Bagian yang paling mentereng adalah bagian APPLY , yang mana ini harus digunakan untuk orang yang belum pernah apply ITAS . Sejenis untuk mendapatkan TELEX visa dulu yang nantinya dikonversi ke ITAS.  Perlu dicatat ini adalah ITAS dengan pasangan Indonesia sebagai sponsor ya. Tentunya perlu penjamin yang apply VITAS dll sebelum ke ITAS. Apply sebagai penjamin bisa di website yang sama. Tapi kalau apply sendiri bisa dengan menggunakan "Personal". Setelah masuk ke website imigrasi dengan menggunakan ID Penjamin, bagian HOME akan tampil beberapa hal. Nah, bagian Extend ITAS tuh a...

Budaya pamer

Budaya pamer yang mengakar di hati rakyat Indonesia.

"Apapun yang terjadi yg penting dilihat orang itu keren".
Nah tau nggak itu gimana asalnya? Gimana caranya, yg pentin keliatan wah. Dilihat dari status negara kita yang berstatus negara berkembang, dengan pendapatan perkapita yg masih rendah. UMR pun untuk Surabaya sekitar 3juta lebih dikit, itu juga baru ada kenaikan taun 2016 ini.

Anggap saja dengan gaji 3 juta, kita masih sewa atau kontrak rumah seharga 500ribu (minimal), masih perlu biaya makan anggap saja perhari 30ribu, belum lagi bayar kebutuhan pokok lainnya misal listrik, air, pulsa, bensin dan lain2. Pukul rata dg perhitungan seperti itu, sisa gaji perbulan sekitar 1juta. Udah bagus sih kalo emang sisa segitu. Tapii dengan sisa gaji segitu dia maunya beli hp merk buah yg terbaru *you know what I mean kan*. Tasnya pengen yg merk Hermes, Sepatunya maunya cuman jimmy choo, bajunya minta Prada, jam tangannya maunya yg Alexander Christy. Nah maksa gak? Hanya demi pengakuan orang lain yg ketika melihat dia akan berujar "Wahhh... gila ya, keren tuh orang. Barang2nya bermerk semuanya".
Padahal ada temen dari barat sana punya gaji gede tp masih ngerasa hp merk buah itu masih mahal lho

Poinnya apa kalo orang bisa bilang gitu? Seneng? Bangga karena dikira kaya?? Eh jangan salah lho, tindak kejahatan bisa muncul krn kebodohan diri sendiri yg suka pamer. Tapi kasian malingnya sih jadinya karena salah sasaran haha.

Kadang bingung juga kenapa kita harus pamer kekayaan ke orang lain? Apa karena status sosial yg tinggi itu jauh lebih dipandang begitu? Jauh lebih dihargai karena kita memiliki banyak uang? Hmm mungkin karena budaya yg membudidaya seperti itu dari jaman kolonial. Tapi mikir deh sekali lagi, apa pentingnya pamer? Salah salah malah mendatangkan musibah krn kita jd incaran penjahat.

Jadi social climber itu nggak salah kok, setiap manusia pastinya ingin memiliki status sosial yg lebih tinggi. Tapi kalau tujuannya untuk pamer, ya buat apa. Nambahin dosa kali hehe..

Pengen nunjukkin ke orang kalau traveling suka naik pesawat *meskipun dg rupiah kurang dari 100ribu you can fly*? pengen nunjukin ke orang laen kalau nginep maunya cuman di hotel bintang 5 dengan biaya sekali gaji UMR permalamnya? Apalah apalah itu fungsinya...

Menurut kacamata saya sendiri sih, tidaklah kita perlu pamer demi memuaskan diri sendiri dg pujian dari orang lain seperti itu. Karena itu tiada guna kawan. Bolehlah kita sekali2 menjajal bepergian dengan pesawat, tapi kita juga tidak alergi ketika kita harus naek angkot dg tarif jauh dekat 4ribu. Bolehlah sekali2 makan di restoran mahal dan enak dg gaya elegan tp tidak katrok, dan janganlah lebai ketika makan di warteg seharga 10ribu per porsi yg enaknya udah luar biasa *kalo pas beruntung sih hehe*.

Hidup itu yg penting dinikmati tanpa pamer sana sini. Bahagia itu sederhana kok sebenernya. Yang paling penting value dalam diri kita yg menjadikan kita jadi orang yg disegani orang lain bukan karena kita kaya dan banyak uangnya, tp karena kecerdasan dan kebersahajaan diri kita yg memang membuat diri kita pantas dihargai tinggi dan diperhitungkan.

Karena dimata Tuhan, sejatinya engkau tidak dilihat dari berapa benda bermerk yg kau miliki. Tapi dari akhlak dan bermanfaat atau tidaknya kau untuk orang lain.

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman Bikin (Free) Schengen Visa di VFS Swiss

I know this is so normal but anyway I like to compare the experiences because people might have different cases and because I have nothing to lose so... here's my experience for applying Schengen Visa via Swiss (VFS). Kenapa nggak via Belanda? Karena rencana kita berkunjung lamanya ke Geneve - Swiss (ada urusan kerjaan suami gw) dan kami belum tau akan ke Belanda apa nggak saat itu (nggak jadi sih soalnya mepet banget).  Seperti yang sudah sering dibahas orang lain perihal syarat dan ketentuan apply Schengen visa, gw nggak akan nulis itu ya. Udah ada di website VFS, lengkap. Gw cuma tambahin dikit-dikit aja infonya yang mungkin sama seperti kasus yang baca kalo emang kebetulan sama sih 😂 "Ok jadi total pembayarannya 280 ribu rupiah ya" "HAH?? Cuma 200an mbak??? Visanya gratis???" "Suaminya masih WN Belanda kan mbak?" "Iya" "Oiya itu gratis, bisa pake visa tipe C. Jadi cuma bayar biaya admin aja" ...

[Book] Dunia Cecilia

'apakah kalian membicarakan hal semacam itu di surga?' 'tapi kami berusaha tidak membicarakannya dekat-dekat Tuhan. ia sangat sensitif terhadap kritik' Yap, sepenggal dialog antara Cecilia dan malaikat Ariel. Saya mengenal Jostein Gaarder sejak kuliah. Ehhhh 'mengenal' dalam artian kenal bukunya ya, kalo bisa kenal pribadi mah bisa seneng jingkrak-jingkrak hehehe. Jadi karena teman saya mendapat tugas kuliah membaca satu novel filsafat berjudul Dunia Sophie, saya jadi sedikit mengetahui si bapak Gaarder ini. Enak ya tugasnya anak sastra baca novel, tugas anak matematika ya baca sih, tapi pembuktian kalkulus -_- Dunia Cecilia ini buku pertama Jostein Gaarder yang saya baca, karena buku Dunia Shopie sangatlah berat berdasar review teman saya. Saya sih nggak perlu baca buku itu karena teman saya sudah benar-benar mahir bercerita. Jadilah saya sudah paham bener cerita Dunia Sophie tanpa membacanya. Novel ini atas rekomendasi teman saya, dia bilang kala...

Not A Robot

  There are so many things I did recently. It was all started since February. Not to complain about this, I just want to write it to release the stress. Because I know every choices has its own risks. Started from January, I commits to work on another blog of mine. Joining with another friend, we are committed to post at least one writing every week with different theme each week. This is still under construction *ahem, ini bukan bangunan* to make it good to read at. I will publish it here once it is ready to be published. We both are trying to be consistent. So far, I have been consistent and always post one every week. After decided to get married, I realize that it won't be that easy. No matter what, marrying someone never be easy. About the preparation and this and that. To be honest, I will not having a big feast for that. I will invite my close friends and family, although I still have to respect what my parents want to invite the neighbors (one block neighbors are tota...