Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2021

Tidak Terima Tunai. Kenapa?

kotak sumbangan Beberapa hari lalu ada twit yang menyebutkan kalau semuanya sudah serba cashless dan banyak tempat yang nggak menerima uang tunai sebagai pembayaran. Twitnya rame.  Hal ini sudah beberapa kali gw amati, pernah waktu makan di kafe dekat rumah niat hati pengen bayar pakai tunai eh harus pakai QRIS atau cashless. Bikin gw agak heran karena kok gw pengen bayar tunai tapi malah gak bisa.   Iya memang gw sering banget cashless untuk sehari-hari. Tapi bukan berarti kita nggak boleh atau nggak bisa bayar pakai tunai juga kan? Kenapa ya kesannya sekarang kita udah perlahan menghilangkan uang tunai untuk pembayaran? Bukannya uang tunai adalah alat pembayaran yang sah juga ya? Iya tau, praktis banget kalau cashless tuh, terutama untuk pembayaran yang berjuta-juta. Tapi di sisi lain, uang tunai tuh masih sama berharganya. Gw nggak tahu dari sisi pebisnis yang hanya mau terima cashless aja. Coba bayangin, orang-orang tua yang nggak paham gimana cara bayar cashless, atau ada turis

Skincare dan Sampahnya

Lunch bag dari seorang kawan di tahun 2015 yang masih gw pake sampe sekarang. I am not a skincare maniac but I am using a quite big amount of skincare. Gw berbangga diri mampu tidak menghasilkan sampah pembalut tiap bulannya karena sudah beralih ke menstrual cup , tapi... eh gw masih nyumbang sampah dari skincare gw. Meskipun gw bukan beauty blogger/youtuber yang punya skincare segitu banyaknya, tapi gw juga pemakai produk-produk tersebut. Masalahnya, banyak yang datang dalam ukuran mini. Harga yang tidak mini menyebabkan banyak dari kami yang lebih memilih membeli dalam ukuran kecil juga.  Ya nggak murah skincare itu. Mana kalau skincare cewek itu jidat, mata, pipi kanan kiri, leher aja bisa-bisa beda yang harus diolesin 😂 Sebel gw! Rutinitas skincare gw cukup sederhana banget. Sabun muka, micelar water, toner, serum HA, Niacinamide, sesekali peeling juga, pelembab pagi dan malam. Belum lagi printilan makeup yang nggak banyak kok, tapi berkala banget belinya misal tiap 2 bulan atau

Shifting from Windows to MacOS

Took me a year to decide whether I should buy a Mac or not. Yea, well not mac and cheese obviously.  I was a windows user for over ten years. My first laptop was a secondhand Acer for a year then I bought Samsung and lasted for 9 years. Samsung notebook was not cheap back then compared to the other notebook. I saved up my money and my dad helps me with the other 1/3.  My hunch was right. I said, "I want to buy this one, it seems like the best in the market for now. I need it for 5 years at least." Sammy was there for 9 years. What I can't move on from that laptop was the battery. Lasted 5 hours for the first 3 years, then 2 hours for the rest of the years. Well, now it can only be turned on if I plug the charger on.  Sadly they're not available here anymore. When I asked the stores, they said "Where have you been? Samsung is now focused on their smartphone" But... but... it is a great laptop 😢 I was so desperate when I realized that I need a new laptop. I w

Menabung USD Lagi

Setelah mencoba transaksi valuta asing di DBS  dan pembandingnya, kemarin gw putuskan untuk menyimpan dana dalam bentuk USD di Digibank. Bukan investasi tujuan gw karena menurut gw valuta asing bukan instrumen investasi yang tepat buat gw. Kenapa akhirnya gw putuskan untuk nabung USD lagi? Gegara bos gw nih minta gw cariin sumber krisis Asia dan Rusia tahun 97-98. Agak serem ya ketika perusahaan-perusahaan banyak hutang dalam mata uang selain IDR, banyak yang kolaps dan dana hutang jadi menggelembung sekali.  Makin banyak gw baca makin gw sadar juga kalau krisis pasti terjadi. Rentang tahunnya atau kapannya kita nggak akan pernah tau, tapi krisis pasti terjadi. Ada yang jarak 3 tahun, 10 tahun, 20 tahun, yang jelas krisis itu pasti terjadi. Sepanjang sejarah sih, manusia selalu berhasil melewati krisis walaupun terseok-seok. Tapi bisa.  Dari situ gw mikir, kayaknya emang perlu sokong dana dalam bentuk mata uang asing selain IDR. Gw rasa untuk saat ini USD adalah pilihan yang pas buat

Buka Tabungan Emas via Pegadaian Digital

Dubai Mall Iya ini yang kedua kalinya gw bikin tabungan emas di Pegadaian. Akun yang dulu ada di Pegadaian syariah. Bisa sih dilanjut aja ke akun digitalnya Pegadaian Syariah tapi harus minta CIF ke outletnya. Jadi yaudah lah bikin aja baru. Lagian juga saldonya tinggal 0.1 aja 😅 Gw putuskan bikin akun lagi di Pegadaian konvensional. Bikinnya nggak sampai 5 menit udah jadi. Dapet voucher potongan 10 ribu pula. Setelah isi data yang ada, normal pengisian data layaknya untuk akun-akun digital lainnya. Pembelian minimal 50ribu. Karena ada voucher potongan 10ribu, gw bayar emasnya 40ribu doang.  Pembayarannya bisa transfer dari virtual account di beberapa bank yang ada di Indonesia: BNI, BRI, BCA, Mandiri, Permata, dan Maybank. dan kena tambahan biaya 2,500. Jadi jumlah bayar gw sebesar 42,500. Setelah melakukan pembayaran, akun tabungan emas sudah langsung aktif dan bisa dilakukan transaksi di situ. Esoknya gw coba top up 50 ribu. Bisa dengan memasukkan jumlah rupiah maupun jumlah saldo

Frontsummer Lagi

Frontsummer ini adalah anggota front pembela kebenaran anggota lainnya. Grup ini juga bukan terinspirasi dari front pembela yang itu ya. Ini bukan tulisan pertama tentang mereka sih karena gw bener-bener bersyukur banget punya mereka sebagai penghuni layer pertama dalam kehidupanku.  Singkat cerita aja Frontsummer ini singkatan dari frontal mesum-ers. Karena kita yang suka bicara blak-blakan soal hal tabu, tercetuslah nama tersebut. Kami adalah teman satu kelas di matematika. Waktu WA mulai masuk Indonesia dan HP mulai ganti HP pinter semua, kami membentuk grup WA. Grup WA pertamaku. Tadinya ada 30an orang, tapi sekarang jadi belasan aja karena yang lain nggak kuat dengan ketabuan yang kami sering lontarkan.  Nah belasan orang ini bertahan bersama sudah lebih dari 5 tahun. Kami berteman sejak 2009 sampai saat ini. Alasan gw kenapa gw sayang banget sama orang-orang di dalam grup ini karena mereka selalu bisa jadi sandaran. Sesederhana "Ya ampun sebel banget dah hari ini harga cabe

Morning Person!

How morning person I am? Hmm, people know that I am not a morning person. I will fully function after 10 until midnight. Somehow, lately, I feel like I am missing out on things in the morning like bubur kacang ijo.  So I decided to try to be a morning person. Well... at least waking up and start my day earlier than I usually do. It was not easy at first. But my boss said, "Let's try to have a morning meeting." Obviously, I was challenged. It worked out but also exhausting at first.  But I still try to wake up early and start my day early. I found out that lavender and chamomile tea helps for better sleep. I definitely bought the tea and start to drink it every day in the evening. So black tea in the morning, or turmeric drink, and lavender & chamomile tea in the evening when I wrapped up some work left at home.  The lavender & chamomile tea did not work directly but it helps to calm my body a few hours before bed. It relaxed my muscles and mind before bed. Though