Sanur Jadi dulu program ini diluncurkan pemerintah untuk kasih insentif orang yang di PHK atau tidak bekerja pas pandemi. Jadi ya gw tentu saja nggak punya hak tho. Sebagai orang yang nggak punya hak, ya gw nggak ikutan lah. Trus temen gw beberapa bulan lalu bilang, ikut aja soalnya ini buat yg kerja yg mau nunjang skill juga lho. "Hah masa sih?" Yaudah pas liat oh ya bener juga, jadi gw daftar. Daftar pertama di gelombang 20 nggak lolos. Trus ya udah patah hati dah lah gausah daftar. Eh tiba-tiba minggu lalu temen gw lolos gelombang berapa gitu, lalu bilang kalau gelombang 29 udah buka. Yaudah deh ikutan aja. Eh lolos dong. Pembukaan gelombang ini termasuk cepet. Hampir tiap minggu selalu ada gelombang baru yang dibuka. Jadi daftar di gelombangnya itu selama 3 harian, pengumumannya 3 hari kemudian, lalu 3 hari kemudian udah bukaan baru. Bener-bener cepet banget. Nah temen gw yang lagi S2 nggak bisa ikutan padahal dia juga kerja sebagai pengajar. Alasannya KTP sudah terdafta
I moved here maybe almost 13 years. That day, I was 10 years old. Still in elementary school. I have lots friends on same age and some of them are my sister's friends (our age difference is 7 years). We grew up together. Growing up and I just realize now, when I graduated from uni, we all really grown up. Time for me to work, or continue studying, also they are already 17 years old. Time for them to get any license like driving license, residence card, or else. They already has their own rights to choose what they want to do in live. I think we are balance, lots boys and girls. Time for girls to feel "Lady wanna be", I mean on their age (around 17) they want to know how about having a boyfriend, how to put on make up on face, how is fall in love, or maybe how about kiss, and many things. Sometimes, some of them forget the point of studying at school. They just think about their romance or love or something like that rather than their achievement. Well.... that always ha