Bentheim Gw tau Jerman tuh emang meticulous banget, tapi gw nggak sangka bakal se- meticulous itu. Kira-kira bulan Maret gw apply Schengen via Jerman. Kenapa via Jerman? Karena Belanda nggak ada slot heheheee. Rencana perginya bulan April kalau nggak salah waktu itu. Karena suami ada libur tapi cuma pendek banget, dan dia pengen banget pulang ke sana, yaudah lah coba aja. Dapet antrian, mana bayarnya 700ribu pula 😅 lalu pergilah gw submit semua dokumen gw. Gw bukan yang pertama kali mengajukan Schengen, jadi gw udah "tau" harus submit apa aja. Karena sebagai orang yang menikah dengan warga EU, kami berhak untuk tidak menunjukkan buku tabungan (yg penting tabungan pasangan yang EU yg ditampilkan), dll. Dengan ina inu, eh ternyata diminta surat kerja lah, kalau freelancer harus kasih tau bukti kerjaan juga. Gw rasa ribet ya karena nggak formal kerjanya, jadi ya udah gw tulis ibu rumah tangga. Itu juga masih harus bikin surat pernyataan siapa yg membiayai biaya hidup gw kala
Terlalu banyak obrolan konyol antara aku dan HJ kalo kita ketemu. I just want to put it here 😌 SD Ceritanya HJ lagi balik ke Kandahar. Rute penerbangannya Surabaya - Jakarta - Dubai - Kabul - Kandahar. Sebegitu panjangnya dan perlu waktu sekitar 2 - 3 hari. Dan selalu dong aku absen ya. 'Hun, arrived?' 'Yea ... on the way to SD now' 'SD? Sekolah dasar a?' 'No!! Sub Delegation!! 😂😂😂' Ya mana gue tau kalo SD itu sub delegation ya 😏😑 Dong Dia lagi belajar bahasa Indonesia akhir-akhir ini. Kita lagi ngobrolin soal apa gitu yang ujung-ujungnya ngomong khawatir. 'Dont worry about it hun. It's ok it's fine' 'Hemm but worry hun.. I am worry hun..' 'It's ok' 'You dong!' Lahh tadinya agak sendu jadi ngakak kok tiba-tiba ngomong dong sih nih anak. Ini antara beneran dong apa dia tipo maunya nulis dont sih 😭 'Ok, love you' 'Love you love you love you dongku' 😂😂 Mas