Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2015

Mengunjungi Moscow Pertama Kali

Moscow Bukan jadi negara yang ada di daftar kunjungan impian, but I did it anyway.  Jujur waktu pertama kali dapat info ke Rusia, agak deg-degan banget. Kayaknya gara-gara gw terlalu banyak nonton film yang ada hubungan Rusia-nya. Tapi ya dijalani aja karena ke sana buat ketemu suami.  Perjalanan gw mulai dari apply e-visa yang gampang banget itu, tentunya juga dengan tiket yang sudah di tangan. Di konter check in bandara Bali, pertanyaan yang gw dapatkan sedikit agak panjang. Gw bisa lihat di muka mbaknya, "Ngapain ke Rusia lu?" Kira-kira begitu, tapi tentu saja pertanyaan formal yang gw dapetin ya semacam apakah visanya udah pernah dipakai apa belum, ngapain ke Rusia, trus visanya minta difoto (ini nggak pernah terjadi di gw), krosceknya agak lama dikit.  Masuk ke custom check, kita nggak bisa pakai autogate karena di Rusia akan diminta stempel keluar negara kita. Jadi harus manual minta stempel. Seperti biasa, perjalanan interaksi gw dengan orang imigrasi di bandara selal

Sumpah Pemuda

Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia Ada yang ingat itu apa?? Sebagai pemuda pemudi Indonesia pastinya mengetahui lahh ketiga pernyataan hebat tersebut. Iya, SUMPAH PEMUDA Sumpah pemuda yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 silam. Tonggak perjuangan bangsa. Semangat dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa. Ya. Pemuda selalu memiliki semangat yang kadang terlampau menggebu. Bertumpah darah satu, tumpah darah indonesia. Sampai matipun akan kupertahankan nama bangsaku ini. Kalo ada yang tanya kenapa cinta indonesia yang “seringkali terlihat” tidak baik ? Sekarang pertanyaan itu ssya balikin, kenapa cinta sama suami/istri kalian? Apa mereka sempurna tanpa kekurangan?? Tidak ada yang sempurna kan. Mencintai kelebihan dan kekurangannya. Berbangsa satu, bangsa Indonesia. Indones

Ceplas ceplos

Be honest, I was dreaming to work in an international company since I was kid. Like being a career woman in a great company is always look amazing and great. Always wearing a beautiful clothes, shoes, and got paid very well. Well.. that was me who just seeing something by its look. Doesn’t know the essential value. I was nothing, didn’t know anything about life, about stuff and things in life. About what makes us happy. Just yeah, it like better to stay in a comfort zone. And I really don’t like being a teacher. Because when seeing my father and his whole family, are all teacher (mostly), that make me feel like “Hmm boring, having a family and most of all are teacher”. That was when I didn’t know anything in life, didn’t know the value of life Then few years later, when I start to think about everything more globally, I see that everything changes. Everything turn in opposite. I start to fall in love with teaching. Fall in love with students. Fall in love with the time when inform a

You

Quarreling like other couple do, yeah we did it Debating about some stuff, sure we did it too Too much things that we often debate of Not even small things, but serious things Yes, because we have different way of thinking Everyone does Angry? Yes a bit Tired? Oh yes of course The basic thing that we always talk about, often end up with debating and quarreling Didn’t talk to each other for several days, sure it often happen But after several days, you talk to me, Smile again to me, That smile, never fail to make me fall for you Again and again  #ini ceritanya kayak sok galo gitu. Padahal juga kagak hahaha

Cerita Gojek #1

Jadi ceritanya ini baru pertama kali gojek. Pertama kali pulang dari surabaya sendirian, naik bis. Ga tau kanan kiri harus naik apa dari kos sampe terminal, akhirnya pengen cobain gojek de ya. Tereeettt... aplikasi uda di tablet jauh2 hari, tp belom pernah cobain. Jadi yaaa coba la gojek pertama kali. Pesen. Bismillah submit. Selesai submit langsung ditelpon sama abang gojeknya. "Mbak, tunggu ya, saya menuju sana. Sebenta kok" "Oh ok pak sip" Nunggulah aku kira2 5menit. Selang itu ditelpon lagi bapaknya bilang "mbak saya uda di *somewhere*,ini saya jalan kemana ya harusnya?" WHAT???? MANA GUE TAU HARUS KEMANA. Tujuannya pesen gojek biar kemana2 tinggal jalan aja, orang juga baru sebulan di surabaya. Plisss deh ya Akhirnya dengan kemampuan yg sangat amat terbatas tentang surabaya, aku jelasin lah itu dimana lokasiku. "Bapak tau kantor *ini* ?" "Oiya mbak, tau" "Yaudah pak diseblah kantor itu kan ada jalan gede, nah lwat situ

Ingin maju? Berpendidikanlah!

Kita sering salah kaprah dengan pentingnya pendidikan. Terlebih lagi dengan wanita yg berpendidikan tinggi, slalu dianggap sebelah mata. Kenapa? Karena wanita itu kerjanya didapur. Sekolah sampai sarjana juga percuma kalo pada akhirnya Cuma jadi ibu rumah tangga aja, gak kerja. HEY YOU GUYS OR PEOPLE OUTSIDE THERE!!! Jangan pernah remehkan wanita yg berpendidikan tinggi. Justru kalian harus bangga jika bersama dengan wanita seperti itu karena dialah nantinya yang akan menjadi guru pertama bagi anak2mu. Menjadi seorng guru sangatlah tidak mudah dan penuh tantangan. Untuk itu diperlukan guru yang berpendidikan. Tidak perlu sangat pintar, tapi haruslah mampu menyampaikan ilmu. Apapun itu ilmunya. Generasi muda jika dididik dan diberikan pemahaman yang baik dan benar, maka akan tumbuh dengan benar pula generasi bangsa itu. Ok dalam hal ini baik benar salah dan tidak baik adalah hak masing-masing setiap orang. Tapi dalam hal ini jika saya mengatakan buang sampah sembarangan, apakah itu ba

Saatnya mengubah orientasi

Orang sering salah mengartikan jika bersekolah nanti kau harus menyelesaikannya dengan tepat dan lulus dengan nilai yang bagus. Dulu saya memang seperti itu. Dulu saya sangat memandang kalau nilai yang bagus akan membawa dampak yg bagus. Iya memang, tapi itu bonus. Itu bukan tujuan utama orang bersekolah. Jika saja mereka tau dan menyadarinya. Nilai yang bagus, lulus kuliah dengan predikat kumlot, menjadi juara internasional, jelas menjadi satu kebanggan tersendiri bagi seseorang, atau sebut saja orangtua. Orangtua seringkali menginginkan anaknya menjadi juara kelas dan mendapatkan nilai terbaik. Pola pikir yang seperti itu menjadikan kita salah jalan. Salah jalan gimana maksudnya? Yang kita kejar hanya nominal, bukan intisarinya. Nilai tentu saja menjadi barometer penilaian tingkat pemahaman siswa. Tapi lagi-lagi itu bukan tujuannya. Nilai bagus itu bonus kawan. Saya ingat betul kata guru saya, beliau mengatakan “kowe arep njaluk nilai piro? Ngomongo ae, aku lo nilai gak kulakan. Ni

Yuk belajar mencintai negeri

Mengantri! Semua pasti tau kan mengantri itu apa? Tapi kalo bisa dibilang, aku adalah orang yg anti mengantri dan anti menunggu. Eiits.. tapi jangan salah. Anti mengantri disini maksudnya bukan berarti aku suka serobot antrian orang ya. Aku anti mengantri, tp lebih anti lagi kalo antrianku diserobot orang. Gimana mau gak emosi, udah antri panjang2 ehh diserobot orang. Mampus dah. Aku punya temen yg anti mengantri. Selagi kalo bisa diserobot, ya manfaatkan kesempatan menerobos dong, itu adalah dalihnya. Aku gak setuju lah, bayangin aja gimana rasanya kalo kita udah antri lama2 trus diserobot orang? Sebel kan! Gak suka tho? Nah... makanya itu, kan lebih enak menghargai hak orang lain dan budayakan mengantri dan tertib. Ada masalah yg lainnya disekitar sini? Ada jelas. Masalah sederhana lainnya, buang sampah sembarangan. Ahaaa itu masalah dari jaman nenek moyang masih remaja. Soal sampah, udah berkali2 dan udah bosen deh ngingetin orang2 yg kadang dia mengaku pecinta alam, suka mendaki

Education system

Discussing about education is never end. Why? Because there are a lot of changes in education system. We always want to find and execute the best system in education. Good education means good development. A developed country, most of them, have a good education system. Although there are some “mistakes” in students while using those kind of good system, but what people noted is “This country has a good education system”. I have a great interest in education life. Here, lots people say that we don’t have a good system of education. Really? Yeah I think so hahaha.. So.. let say that we are still working on arranging good system of education. We cant blame the government or people who responsible in education. It is not a  good habit always blaming others. And me, I don’t know it is blaming or just add more burdens to them, this is my way of thinking about education. Simply said, I studied mathematics in university. I didn’t study about pedagogic, but I know some points in this mathema