In this extraordinary life, I would be a teacher still. Helping people to understand even some little things to make them feel worthy and understand themselves better. It seems that teaching has become a calling for me. Not about teaching such specific subject like mathematics or so, but more like... I like to give new perspectives for people, and having them saying "Oh.... I see..." is satisfying for me. Of course, by teaching I can learn so many new perspectives from different people too. It's like the more I teach the more I learn, and that is so true. Maybe more like a guide. I like giving guidance to people who needs it. No, I don't like giving unsolicited guiding. I like to guide people who wants to be guided. I'd teach them how to love, love themselves first. Yea sure when we are talking about things, they would say "do useful things like engineering, plumbing, this and that" but they tend to forget that we need some balance in life. Not saying t
Sanur Sejak tinggal di Bali gw ngerasa sehat mentalnya 🙈 Ada hal lain yang gw sadari. Gw jadi lebih sensitif ke alam. Seperti yang kita ketahui, persembahan orang Bali setiap harinya selalu tentang tuhan dan alam. Rasanya gw ikut melebur di situ. Akibatnya gw jadi lebih sensitif. Gw sadari sejak bulan pertama di Bali gw udah bisa ngerasain getaran gempa 3 kali dalam sebulan. Sehalus apapun itu gw bisa kerasa. Dulu di Jawa, kalo nggak gempa gede banget yang sampe pintu lemari buka tutup sendiri, gw nggak akan bisa ngerasain. Sumpah ya, sunset di Seminyak ini selalu keren Selain itu, gw jadi lebih sadar tiap bulan purnama datang. Ya karena orang Bali pasti pake kebaya lengkap buat sembahyang. Terutama jika bulan purnama yang terjadi bukan di hari kamis (orang Bali tiap kamis pake kebaya ke tempat kerja). Tiap bulan purnama, otomatis laut akan pasang. Pagi hari pasti ombaknya gede banget deh. Tapi siangnya, bisa dipake berendam enak karena airnya banyak banget. Jadi nggak perlu jauh-j