Skip to main content

If Money Wasn't The Problem, What Would You Do?

In this extraordinary life, I would be a teacher still.  Helping people to understand even some little things to make them feel worthy and understand themselves better. It seems that teaching has become a calling for me. Not about teaching such specific subject like mathematics or so, but more like... I like to give new perspectives for people, and having them saying "Oh.... I see..." is satisfying for me. Of course, by teaching I can learn so many new perspectives from different people too. It's like the more I teach the more I learn, and that is so true. Maybe more like a guide. I like giving guidance to people who needs it. No, I don't like giving unsolicited guiding. I like to guide people who wants to be guided. I'd teach them how to love, love themselves first. Yea sure when we are talking about things, they would say "do useful things like engineering, plumbing, this and that" but they tend to forget that we need some balance in life. Not saying t

Antara kepala aman atau ditilang polisi


Pagi yg cerah dikota Surabaya dengan rintik hujan mesranya membuat kami berdua terlena untuk mengobrol sepanjang jalan menuju kantor *sebut saja duo Prisca*. Memasuki kawasan industry, tiba2 teman saya mengerem mendadak karena didepan ada seorang ibu2 yg menyetir motor jatuh karena tersenggol kendaraan didepannya dan mobil disamping kanannya. Ntah kejadiannya seperti apa kenyataannya, yg jelas saya melihat dg jelas bahwa kepala ibu itu berada tepat beberapa senti saja didepan ban mobil.

Iya.. hanya beberapa senti didepan mobil, dan parahnya lagi ada didepan mata saya. Bukan masalah apa ya, ngeliat orang jatuh dari kendaraan dan tepat didepan mata itu bikin perut langsung laper lagi *FYI, sebelum ngantor pagi ini sudah makan sebungkus nasi jumbo*. Sontak kamu berdua kaget dan tiba2 mengerem mendadak sambal teriak dan nyebut2. untung aja ibu itu tadi pakai helm dan sudah berbunyi klik. Karena kepala ibu itu benar2 ada didepan ban mobil beberapa senti saja. Andai saja mobil telat mengerem, wahhhhh bisa2 saya nggak pergi ke kantor buat kerja tapi ke kantor polisi buat jadi saksi deh. Alhamdulillah ibunya nggak kelindes. Btw, orang Jawa memang suka banget mencari sisi keuntungan dari setiap musibah kok.

Nahh, padahal yang jatuh si ibu tadi, tapi yg dredeg kita berdua. Akhirnya sampai dikantor yg dituju kantin. Padahal juga sudah sarapan, ehh tiba2 laper lagi gara2 kaget. Yasudahlah daripada pingsan, mending makan lagi deh.

Moral valuenya, kalau bermotor, jangan lupa pakai helm. Ehh lebih jangan lupa lagi untuk mengunci helm hingga berbunyi klik *mengunci atau apa ya namanya itu*. Jadi helm jangan asal di pasang aja, tapi juga dikaitkan *nah ini baru bener* hingga bunyi klik *ini yg saya males*. Saya tahu resiko tidak memakai helm jika berkendara, tapi kadang rasa malas itu jauh lebih besar daripada kekhawatiran celaka yg mungkin terjadi. Karena bagi saya pribadi sih pakai helm itu bikin pusing. Saya yg sering pusing jadi makin pusing ketika harus mengenakan helm. Apa lagi kalau helmnya yg kecil. Duhh nyiksa banget. Padahal juga sadar dan bisa mikir ruginya nggak pakai helm. Rugi materiil misal ditilang polisi dan harus ‘berdamai’.

Bayangkan saja jika ibu itu tadi tidak memakai helm apalagi dikaitkan dg benar, apa kabar tuh kepala?

Buat yg kalian bermotor, jangan lupa pakai helm. Karena biasanya didaerah, seringkali mengabaikan helm. Kalau di kota besar selalu pakai helm karena ogah ambil resiko ditilang dan disuruh damai sama pak polisi. Iya nggak???

Jadi, lebih milih sayang kepala dan ogah ditilang polisi atau pengen pamer rambut lembut karena sampo dan nggak pakai helm???

Think smart yaaa… have a nice day :)

 

 

Comments

Popular posts from this blog

Menjadi dotcom

Few days ago, I wrote what I want to do on early 2017. And one thing has been done today. What is that? Tarararaaaaaaa.... silverestrella.com As I promised myself, now this blog has been upgraded to dotcom. I found a domain hosting through Mas Adhi . He wrote that when I was looking for hosting for my blog. So thank you so much, you came on right time hahaha Dibilang alay ya udahlah nggak apa-apa, yang jelas seneng akhirnya bisa upgrade jadi dotcom yeyeyeyeee

Jumat ceria

Hari ini memang bukan hari jumat, tapi cuman mau bilang aja sih kalo hari yang paling aku tunggu-tunggu itu hari jumat. Why?   Karena jumat itu selalu ceria, kalopun ada meeting besar pasti di hari jumat dan banyak cemilan, orang-orang pada berangkat sholat jumat, yang nasrani juga mengikuti misa di kantor, bisa pake baju bebas dan bebas berekspresi sepuas-puasnya, dan..... bisa video call sepuasnyaaaaaa kapanpun karena dia libur kerja 😍😍 gambarnya lucu 😁  taken from internet

Gojek ke bandara juanda

While waiting, jadi mending berbagi sedikit soal gojek. Karena saya adalah pengguna setia gojek, saya pengen cobain ke bandara pake gojek. Awalnya saya kira tidak bisa *itu emang sayanya aja sih yang menduga nggak bisa*, trus tanya temen katanya bisa karena dia sering ke bandara pakai motornya. Nah berarti gojek bisa dong?? Sebelum-sebelumnya kalo naek gojek selalu bayar cash, tapi kali ini pengen cobain top up go pay. Minimum top up 10ribu. Jadi saya cobain deh 30ribu dulu. Eh ternyata lagi ada promo 50% off kalo pake go pay. Haiyaaaaa kenapa ga dari dulu aja ngisi go pay hahaha. Dari kantor ke bandara juanda sekitar 8km. Kantor saya sih daerah rungkut industri. Penasarannn banget ini abang mau lewat mana ya. Tertera di layar 22ribu, tapi karena pakai go pay diskon 50% jadinya tinggal 11ribu. Bayangin tuhh... pake bis damri aja 30ribu hahaha. 11ribu udah nyampe bandara. Biasanya 15ribu ke royal plaza dari kantor haha. Lagi untung. Bagus deh. Nah sepanjang perjalanan, saya mikir ter