Skip to main content

Mengunjungi Moscow Pertama Kali

Moscow Bukan jadi negara yang ada di daftar kunjungan impian, but I did it anyway.  Jujur waktu pertama kali dapat info ke Rusia, agak deg-degan banget. Kayaknya gara-gara gw terlalu banyak nonton film yang ada hubungan Rusia-nya. Tapi ya dijalani aja karena ke sana buat ketemu suami.  Perjalanan gw mulai dari apply e-visa yang gampang banget itu, tentunya juga dengan tiket yang sudah di tangan. Di konter check in bandara Bali, pertanyaan yang gw dapatkan sedikit agak panjang. Gw bisa lihat di muka mbaknya, "Ngapain ke Rusia lu?" Kira-kira begitu, tapi tentu saja pertanyaan formal yang gw dapetin ya semacam apakah visanya udah pernah dipakai apa belum, ngapain ke Rusia, trus visanya minta difoto (ini nggak pernah terjadi di gw), krosceknya agak lama dikit.  Masuk ke custom check, kita nggak bisa pakai autogate karena di Rusia akan diminta stempel keluar negara kita. Jadi harus manual minta stempel. Seperti biasa, perjalanan interaksi gw dengan orang imigrasi di bandara selal

Memanusiakan manusia

Seringkali kebiasaan masyarakat yang ada disini merasa menjadi raja ketika status atau jabatan naik menjadi bos. Dengan seenaknya menghina kaum yang ada dibawahnya. Bertindak seolah dia memiliki kekuasaan penuh atas bawahannya. Bawahannya yang juga sama-sama manusianya.

Iya, sama manusianya kok.

Tapi kenapa dia memperlakukan seperti itu? Bisa jadi karena dia menganggap dirinya berpendidikan tinggi dan bisa menindas kaum rendahan. Eh jangan salah lho, orang yang berpendidikan tinggi malah memperlakukan orang dengan baik lah. Menganggap berlaku kepada sesama manusia. Lalu apa? Bisa jadi karena dulunya dia memiliki dendam masa lalu sehingga dia bersumpah jika menjadi bos maka akan memperlakukan bawahannya semena-mena. Duhhh itu pikiran macam apa sih. Nggak nyampek otak inces buat mikir kesana.

Ada juga user Hongkong saya yang berkali-kali membuat kesalahan. Nggak fatal sih, tapi memang sering dan sebenarnya agak menyebalkan kalau terlalu banyak salah. Tapi dia baik sekali dan berkali-kali minta maaf dengan tulus. Jadinya yaa apa boleh buat, sudahlah. Manusiawi kok manusia membuat kesalahan itu. Berkali-kali dia bilang “Sorry it was my mistakes, I won’t do it again in future. I have too much things to do recently and I didn’t check it properly. Apologize for my mistakes Prisca”. Saya menjawab dengan woles, “Hahahaha it doesn’t matter to make mistakes. Human does mistakes. So do I. no problem for me”. dia pun menjawab “Thank you so much Prisca, you have a human understanding. Very like a human”.

Nahh.. bisa dilihat kan dari cara dia ‘memuji’ku? Ada indikasi dia mendapat tekanan dari si atasannya. Karena posisi dia bukan orang bawahan, saya yakin tekanannya berupa kerjaan yang menumpuk yg tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat meskipun itu pekerjaan yang gampang.

Human understanding…seolah mengacu pada orang-orang sekarang tidak memiliki rasa pengertian sebagai sesama manusia. Sebut saja sekarang OB,office boy, kebanyakan OB adalah lulusan sekolah menengah yang seringkali diperdaya bosnya yang lulusan Strata 1 keatas. Hey… para OB juga manusia kali. Yang perlu diperlakukan secara manusiawi. Pekerjaan bersih-bersih itu bukan pekerjaan hina kok. Kalau nggak ada yang bersih-bersih, gimana kita bisa air dari dispenser kalau nggak ada mas-mas yang ngangkatin gallon kesana? Gimana bisa kerja nyaman kalau kantor nggak dibersihkan? Bersyukurlah karena mereka kerjaan kita juga jalan. Nggak terganggu.

Coba deh mikir ya, kalau kita yang diperlakukan seperti itu, gimana perasaan kita? Marah nggak? Kalau saya sih jujur marah ya. Manusia itu, apapun kerjaannya, pendidikannya, jumlah uangnya, derajatnya sama di mata penciptanya. Ngapain kita sombong dan merendahkan derajat manusia lain jika sang pencipta saja tidak sombong dan melihat derajat semua manusia sama ?

Comments

Popular posts from this blog

Pakai eSIM Untuk 30 Hari di Belanda

Amsterdam Ini pertama kalinya beli eSIM. eSIM ini nggak semua ponsel bisa, kebetulan aja gw beli karena ya ponsel gw bisa dipake eSIM. Sebelumnya sih gw jarang banget beli kuota internet kalau ke luar Indonesia. Kalau dibilang mahal buanget sih tergantung negaranya ya, cuma kadang males. Jadi kalau lagi di luar dan nggak ada internet gw bisa bilang "Wah lagi nggak ada internet gw di luar" 😅 Nah, gw pilih eSIM karena mikir kalau pake alat   macem mifi begitu pasti harus pick up alatnya, kalau beli SIMCARD ribet harus kasih paspor, harus ganti kartunya juga. Lalu terbesitlah eSIM. Gw cari beberapa eSIM yang banyak beredar buat di Eropa. Tadinya mau milih Simyo tapi harus abonemen bulanan. Ah nggak dulu deh. Kalau lamaan di sana aja baru okelah.  Tiap kali ke luar negeri, gw nggak pernah pakai roaming dari kartu gw sendiri karena menakutkan harganya. Tidak  worth it.  Akhirnya gw nemu eSIM dari  Maya . Menurut gw, kartu ini termasuk bersaing harganya. Gw beli yang 3GB dengan ha

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu visa, dia ga pernah ad

Gampangnya Apply e-visa Rusia

Red square Jadi, WNI diberi kemudahan untuk ke Rusia. Cukup dengan apply e-visa yang bisa didapatkan dalam hitungan hari saja. Meskipun sudah sering apply e-visa, tapi e-visa Rusia ini agak unik formulirnya. Jadi sebelum apply, gw baca gimana caranya di sini yang amat sangat runtut dan mudah dipahami. Sebelum isi formulir online, ada baiknya siapkan foto 3.5 x 4.5 dengan background putih dulu. Setelah itu jangan lupa untuk beli asuransi. Karena agak kepikiran, gw putuskan untuk beli asuransi dari perusahan yang ada di sana. Asuransi yang gw beli dari sini . Tadinya setelah beli kok nggak ada info apapun, bahkan bukti bayar pun nggak ada. Tapi petugasnya cukup tangkas setelah gw email, gw langsung dapat asuransinya. Nomer asuransi diperlukan untuk mengisi formulir, jadi harus beli asuransi sebelum apply visa.  Nah, bagi gw, ini formulir baru kali ini dapat pertanyaan yang unik-unik semacam apakah pernah pelatihan militer, wajib militer, pernah pegang / punya senjata, bahkan sampai nany