Sanur Jadi dulu program ini diluncurkan pemerintah untuk kasih insentif orang yang di PHK atau tidak bekerja pas pandemi. Jadi ya gw tentu saja nggak punya hak tho. Sebagai orang yang nggak punya hak, ya gw nggak ikutan lah. Trus temen gw beberapa bulan lalu bilang, ikut aja soalnya ini buat yg kerja yg mau nunjang skill juga lho. "Hah masa sih?" Yaudah pas liat oh ya bener juga, jadi gw daftar. Daftar pertama di gelombang 20 nggak lolos. Trus ya udah patah hati dah lah gausah daftar. Eh tiba-tiba minggu lalu temen gw lolos gelombang berapa gitu, lalu bilang kalau gelombang 29 udah buka. Yaudah deh ikutan aja. Eh lolos dong. Pembukaan gelombang ini termasuk cepet. Hampir tiap minggu selalu ada gelombang baru yang dibuka. Jadi daftar di gelombangnya itu selama 3 harian, pengumumannya 3 hari kemudian, lalu 3 hari kemudian udah bukaan baru. Bener-bener cepet banget. Nah temen gw yang lagi S2 nggak bisa ikutan padahal dia juga kerja sebagai pengajar. Alasannya KTP sudah terdafta
Saya punya junior laki-laki di tim saya. Junior lho ya, bukan anak buah. Namanya Luqman. Sifat dan karakter kita hampir sama karena tanggal lahir kita berdekatan walaupun masih tuaan saya sih. Nggak tau kenapa, saya suka baca karakter orang dari bulan lahirnya, yang biasanya memang cocok. *ala-ala dukun lah dikit* Nah waktu itu seperti biasa kita makan siang, bersama Luqman, mba Winny dan mba Maureen. Mba Winny dan mba Maureen sedang getolnya membahas issue yang sedang santer terdengar di kantor. Terdengar serius sekali hingga saya memasang mimik yang ‘terlihat’ berpikir mencerna obrolan mbak-mbak berdua itu. --- Maureen : mikir apa Pris? Kamu tau issue terbaru atau mau menambah bukti? Aku : hmm nggak sih, tiba-tiba aja kepikiran ikan dirumah Maureen, Winny, Luqman : hah? Ikan dirumah? Kenapa emangnya? Aku : heran aja sih, tiba-tiba di kolam ada ribuan telor ikan. Tadinya aku cuman punya 5 ikan. Yang 2 ini satu jenis, lah yang tiga itu beda jeni