Amsterdam Ini pertama kalinya beli eSIM. eSIM ini nggak semua ponsel bisa, kebetulan aja gw beli karena ya ponsel gw bisa dipake eSIM. Sebelumnya sih gw jarang banget beli kuota internet kalau ke luar Indonesia. Kalau dibilang mahal buanget sih tergantung negaranya ya, cuma kadang males. Jadi kalau lagi di luar dan nggak ada internet gw bisa bilang "Wah lagi nggak ada internet gw di luar" 😅 Nah, gw pilih eSIM karena mikir kalau pake alat macem mifi begitu pasti harus pick up alatnya, kalau beli SIMCARD ribet harus kasih paspor, harus ganti kartunya juga. Lalu terbesitlah eSIM. Gw cari beberapa eSIM yang banyak beredar buat di Eropa. Tadinya mau milih Simyo tapi harus abonemen bulanan. Ah nggak dulu deh. Kalau lamaan di sana aja baru okelah. Tiap kali ke luar negeri, gw nggak pernah pakai roaming dari kartu gw sendiri karena menakutkan harganya. Tidak worth it. Akhirnya gw nemu eSIM dari Maya . Menurut gw, kartu ini termasuk bersaing harganya. Gw beli yang 3GB dengan ha
Saya punya junior laki-laki di tim saya. Junior lho ya, bukan anak buah. Namanya Luqman. Sifat dan karakter kita hampir sama karena tanggal lahir kita berdekatan walaupun masih tuaan saya sih. Nggak tau kenapa, saya suka baca karakter orang dari bulan lahirnya, yang biasanya memang cocok. *ala-ala dukun lah dikit* Nah waktu itu seperti biasa kita makan siang, bersama Luqman, mba Winny dan mba Maureen. Mba Winny dan mba Maureen sedang getolnya membahas issue yang sedang santer terdengar di kantor. Terdengar serius sekali hingga saya memasang mimik yang ‘terlihat’ berpikir mencerna obrolan mbak-mbak berdua itu. --- Maureen : mikir apa Pris? Kamu tau issue terbaru atau mau menambah bukti? Aku : hmm nggak sih, tiba-tiba aja kepikiran ikan dirumah Maureen, Winny, Luqman : hah? Ikan dirumah? Kenapa emangnya? Aku : heran aja sih, tiba-tiba di kolam ada ribuan telor ikan. Tadinya aku cuman punya 5 ikan. Yang 2 ini satu jenis, lah yang tiga itu beda jeni