Bentheim Gw tau Jerman tuh emang meticulous banget, tapi gw nggak sangka bakal se- meticulous itu. Kira-kira bulan Maret gw apply Schengen via Jerman. Kenapa via Jerman? Karena Belanda nggak ada slot heheheee. Rencana perginya bulan April kalau nggak salah waktu itu. Karena suami ada libur tapi cuma pendek banget, dan dia pengen banget pulang ke sana, yaudah lah coba aja. Dapet antrian, mana bayarnya 700ribu pula 😅 lalu pergilah gw submit semua dokumen gw. Gw bukan yang pertama kali mengajukan Schengen, jadi gw udah "tau" harus submit apa aja. Karena sebagai orang yang menikah dengan warga EU, kami berhak untuk tidak menunjukkan buku tabungan (yg penting tabungan pasangan yang EU yg ditampilkan), dll. Dengan ina inu, eh ternyata diminta surat kerja lah, kalau freelancer harus kasih tau bukti kerjaan juga. Gw rasa ribet ya karena nggak formal kerjanya, jadi ya udah gw tulis ibu rumah tangga. Itu juga masih harus bikin surat pernyataan siapa yg membiayai biaya hidup gw kala
I can feel the butterflies in my belly whenever I think about being married to someone I love. There's always room for agree to disagree, different opinions, bad times, rough times, pains, and any other unpleasure times. But there are always more and more space for pleasurable times. Marriage is always challenging since day one. How can it be not challenging when you try to communicate what's in two different heads into one compromise that both can accept? But that's the beauty of commitment, I guess. I am grateful for what we have now. Nothing can beat it. Dear husband, thank you for staying with me with all of my stubbornness and cuteness (for sure), through all of these ups and downs. I know it is not easy but you always surprise me in an unimaginable way. Dear myself, thank you for always trying harder and not giving up easily to make it work. I know you can do it. You're a tough one. Dear us, let's make it work for many years to c