Bentheim Gw tau Jerman tuh emang meticulous banget, tapi gw nggak sangka bakal se- meticulous itu. Kira-kira bulan Maret gw apply Schengen via Jerman. Kenapa via Jerman? Karena Belanda nggak ada slot heheheee. Rencana perginya bulan April kalau nggak salah waktu itu. Karena suami ada libur tapi cuma pendek banget, dan dia pengen banget pulang ke sana, yaudah lah coba aja. Dapet antrian, mana bayarnya 700ribu pula ๐
lalu pergilah gw submit semua dokumen gw. Gw bukan yang pertama kali mengajukan Schengen, jadi gw udah "tau" harus submit apa aja. Karena sebagai orang yang menikah dengan warga EU, kami berhak untuk tidak menunjukkan buku tabungan (yg penting tabungan pasangan yang EU yg ditampilkan), dll. Dengan ina inu, eh ternyata diminta surat kerja lah, kalau freelancer harus kasih tau bukti kerjaan juga. Gw rasa ribet ya karena nggak formal kerjanya, jadi ya udah gw tulis ibu rumah tangga. Itu juga masih harus bikin surat pernyataan siapa yg membiayai biaya hidup gw kala
20 CHF Seperti yang sudah pernah gw tulis di sini, gw demen banget sama kartu Jenius. Awal daftar sebagai pemakai Jenius, yang menarik perhatian gw selanjutnya adalah fasilitas jual beli mata uang asingnya. Sebelum kenal Jenius, gw udah rencana buka rekening mata uang asing di salah satu bank terkenal. Tapi, kok Jenius udah punya ya dicoba aja. Eh cocok juga, nggak perlu buka-buka rekening baru lagi untuk mata uang asing lainnya. Mata uang asing ini awalnya hanya 3 yaitu USD, SGD dan JPY. Lah kok cuma 3 ini aja sih, mbok kasih EUR juga. Tapi, karena gw eksperimental orangnya, ya tentu saja gw coba beli USD dan SGD. Harga waktu gw beli SGD masih di kisaran 10 ribuan, pun begitu dengan USD yang masih tinggi saat itu. Minimal pembelian pertama 10 ntah dalam bentuk mata uang asing yang tersedia. Selanjutnya bisa beli mulai dari 1 aja. Jadi itu cuma buka pintunya mata uang asing dulu. Beberapa saat kemudian, muncullah EUR dan kawan-kawannya. Yang lain nggak terlalu gw liat karen