Bentheim Gw tau Jerman tuh emang meticulous banget, tapi gw nggak sangka bakal se- meticulous itu. Kira-kira bulan Maret gw apply Schengen via Jerman. Kenapa via Jerman? Karena Belanda nggak ada slot heheheee. Rencana perginya bulan April kalau nggak salah waktu itu. Karena suami ada libur tapi cuma pendek banget, dan dia pengen banget pulang ke sana, yaudah lah coba aja. Dapet antrian, mana bayarnya 700ribu pula 😅 lalu pergilah gw submit semua dokumen gw. Gw bukan yang pertama kali mengajukan Schengen, jadi gw udah "tau" harus submit apa aja. Karena sebagai orang yang menikah dengan warga EU, kami berhak untuk tidak menunjukkan buku tabungan (yg penting tabungan pasangan yang EU yg ditampilkan), dll. Dengan ina inu, eh ternyata diminta surat kerja lah, kalau freelancer harus kasih tau bukti kerjaan juga. Gw rasa ribet ya karena nggak formal kerjanya, jadi ya udah gw tulis ibu rumah tangga. Itu juga masih harus bikin surat pernyataan siapa yg membiayai biaya hidup gw kala
my new passport holder yang gw kira bisa diisi sama buku nikah juga biar praktis. ternyata lebih kek sampul We decided to go to Bangkok on 30 Dec 2017. So we were celebrating new year together, with two other friends as well (Ramy and Paul). They wanted to have a New Year's dinner in a nice restaurant so we found one and hoped it wasn't close yet because we were there around 10 at night. We ordered like everything there, I can't say no to tasty foods (especially if they are not expensive). Only Paul little bit picky to food, so he ordered chicken and chicken and chicken (only few days before he left, he ate crocodile kebab and he said that was tasty). So I listened to everything they are talking about since mostly they talked about things that I don't really know but I enjoyed it because I am good at listening people I guess. And we were done with dinner 15 mins before midnight. The waiter gave us something to celebrate new year. I thought that there will