Skip to main content

Perpanjang ITAS (Spouse/Dependant visa) Via Online

Terasa seperti ini, Gunung Baturnya ada tapi nggak keliatan. Sistemnya ada, tapi masih berkabut. Katanya sih berlaku sejak tanggal 17 Desember 2024, bersamaan dengan semua perubahan seperti paspor dan biayanya.  Karena harus perpanjang ITAS di akhir tahun, gw sudah kontak mereka dan bilang "Oh bisa extend via website." Di websitenya agak membingungkan buat pemula karena ada beberapa bagian. Bagian yang paling mentereng adalah bagian APPLY , yang mana ini harus digunakan untuk orang yang belum pernah apply ITAS . Sejenis untuk mendapatkan TELEX visa dulu yang nantinya dikonversi ke ITAS.  Perlu dicatat ini adalah ITAS dengan pasangan Indonesia sebagai sponsor ya. Tentunya perlu penjamin yang apply VITAS dll sebelum ke ITAS. Apply sebagai penjamin bisa di website yang sama. Tapi kalau apply sendiri bisa dengan menggunakan "Personal". Setelah masuk ke website imigrasi dengan menggunakan ID Penjamin, bagian HOME akan tampil beberapa hal. Nah, bagian Extend ITAS tuh a...

Terbiasa Manja

Orang Indonesia manja?? Kata siapa?? *kata saya barusan hehe*

Selama hampir 25 tahun menjadi orang Indonesia, bisa saya katakan iya. Orang indonesia itu terbilang manja. Gimana mau nggak manja, apa2 maunya instan. Sampe jadi PNS aja maunya instan *oops rasis! Nggak semua kok, tap banyak emang*.

Kenapa saya bilang orang Indonesia itu manja? Karena yaa jarak yg bisa ditempuh 10menit berjalan kaki aja naik motor. Alasannya satu, panas! *alesan gue tuh*. Indonesia kan panas ya saudara saudari. Nah ada lagi, kalau mau laundry pakaian maunya dijemput trus ntar dianter *aku banget*. Enak kan... baju kotor udah ada yg ambil, ntar kalau bersih juga dianter, kita tinggal bayar. Murah lagi. Gimana mau nggak manja?

Orang Indonesia juga kaya2 lho. Banyak dari mereka yg memiliki asisten rumah tangga. Semua pekerjaan rumah tangga bukan kita yg menangani melainkan asisten yg kebanyakan dibayar dibawah UMR bahkan ada yg kurang beruntung akan diberikan bonus siksaan majikan. Nah kan. Manja banget ya kita.

Sebenarnya bukan apa2, kita memang smakin lama smakin ingin memudahkan diri sendiri. Karena kadang faktor keamanan juga menjadi salah satu alasan untuk melakukan hal itu *maksudnya laundry yg dianter jemput gegara ga tau alamat laundrinya dan itu slalu malem, daripada aku diculik kan mending diambil aja*. Bisa juga faktor malas! Ahh ini memang alasan utama dari semua kenyamanan yg kita rasakan.

No problem jika kita ingin nyaman. Masalahnya, jika suatu saat kita berada pada situasi yg tidak memungkinkan untuk bermanja -manja ria apa yg akan terjadi? Tentunya bingung dan kelabakan.

Sebaiknya kita semua menjadi seorang manusia yg fleksibel bisa melakukan apapun. Ada kalanya kita bersantai ria dg melakukan smua kemanjaan duniawi tersebut, namun ada kalanya juga kita harus bersusah payah mengerjakan semuanya sendiri. Demi siapa? Demi diri sendiri juga kok. Menempa mental itu saudara saudara.

Selamat pagi selamat beraktifitas bersama orang tersayang :)

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman Bikin (Free) Schengen Visa di VFS Swiss

I know this is so normal but anyway I like to compare the experiences because people might have different cases and because I have nothing to lose so... here's my experience for applying Schengen Visa via Swiss (VFS). Kenapa nggak via Belanda? Karena rencana kita berkunjung lamanya ke Geneve - Swiss (ada urusan kerjaan suami gw) dan kami belum tau akan ke Belanda apa nggak saat itu (nggak jadi sih soalnya mepet banget).  Seperti yang sudah sering dibahas orang lain perihal syarat dan ketentuan apply Schengen visa, gw nggak akan nulis itu ya. Udah ada di website VFS, lengkap. Gw cuma tambahin dikit-dikit aja infonya yang mungkin sama seperti kasus yang baca kalo emang kebetulan sama sih 😂 "Ok jadi total pembayarannya 280 ribu rupiah ya" "HAH?? Cuma 200an mbak??? Visanya gratis???" "Suaminya masih WN Belanda kan mbak?" "Iya" "Oiya itu gratis, bisa pake visa tipe C. Jadi cuma bayar biaya admin aja" ...

[Book] Dunia Cecilia

'apakah kalian membicarakan hal semacam itu di surga?' 'tapi kami berusaha tidak membicarakannya dekat-dekat Tuhan. ia sangat sensitif terhadap kritik' Yap, sepenggal dialog antara Cecilia dan malaikat Ariel. Saya mengenal Jostein Gaarder sejak kuliah. Ehhhh 'mengenal' dalam artian kenal bukunya ya, kalo bisa kenal pribadi mah bisa seneng jingkrak-jingkrak hehehe. Jadi karena teman saya mendapat tugas kuliah membaca satu novel filsafat berjudul Dunia Sophie, saya jadi sedikit mengetahui si bapak Gaarder ini. Enak ya tugasnya anak sastra baca novel, tugas anak matematika ya baca sih, tapi pembuktian kalkulus -_- Dunia Cecilia ini buku pertama Jostein Gaarder yang saya baca, karena buku Dunia Shopie sangatlah berat berdasar review teman saya. Saya sih nggak perlu baca buku itu karena teman saya sudah benar-benar mahir bercerita. Jadilah saya sudah paham bener cerita Dunia Sophie tanpa membacanya. Novel ini atas rekomendasi teman saya, dia bilang kala...

Not A Robot

  There are so many things I did recently. It was all started since February. Not to complain about this, I just want to write it to release the stress. Because I know every choices has its own risks. Started from January, I commits to work on another blog of mine. Joining with another friend, we are committed to post at least one writing every week with different theme each week. This is still under construction *ahem, ini bukan bangunan* to make it good to read at. I will publish it here once it is ready to be published. We both are trying to be consistent. So far, I have been consistent and always post one every week. After decided to get married, I realize that it won't be that easy. No matter what, marrying someone never be easy. About the preparation and this and that. To be honest, I will not having a big feast for that. I will invite my close friends and family, although I still have to respect what my parents want to invite the neighbors (one block neighbors are tota...