Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2016

If Money Wasn't The Problem, What Would You Do?

In this extraordinary life, I would be a teacher still.  Helping people to understand even some little things to make them feel worthy and understand themselves better. It seems that teaching has become a calling for me. Not about teaching such specific subject like mathematics or so, but more like... I like to give new perspectives for people, and having them saying "Oh.... I see..." is satisfying for me. Of course, by teaching I can learn so many new perspectives from different people too. It's like the more I teach the more I learn, and that is so true. Maybe more like a guide. I like giving guidance to people who needs it. No, I don't like giving unsolicited guiding. I like to guide people who wants to be guided. I'd teach them how to love, love themselves first. Yea sure when we are talking about things, they would say "do useful things like engineering, plumbing, this and that" but they tend to forget that we need some balance in life. Not saying t

Drama Jogjakarta #2

Well.. hari sabtu malem saya habiskan dengan sahabat saya. They have to manage something and talk about everything. Jadi ya kita meet up trus sempet nangis-nangisan (lagi) 10 menit kemudian ngakak-ngakak ga henti. Maklum ngobrolnya sama anak AB. If you get what I mean. Cuman mikir aja sih, is our connection that strong? Eventhough we haven’t talk for years but we can finally found our shelves within 30 mins? What a wow aja sih   Kita di Jogja selama sabtu minggu aja sih. Kebetulan tesnya hari minggu jam 11 siang sampe jam 4. Super nanggung kan. Udah tesnya lamaaaaa eh susahhhhh bener. Rasanya seolah ‘masa iya sih drama ku dari kemaren berlanjut sampe hari ini????’ dan emang iya berlanjut. A bit feel better setelah mewek pas berangkat, trus saya nggak beli tiket balik ke Surabaya. Pikirnya kan si temen ini langsung balik ke Malang dan kita berdua ke Surabaya. Yaudah lah beli tiketnya nanti aja. Masih belom jelas juga kan. Nah ternyata pas dia nanya, ya tak bilang

Drama Jogjakarta #1

Ceritanya, apes sih, kan aku udah ngeyel banget buat tes bahasa Korea di Jogja. Udah set up the date deh, eh lakok jadwalnya sama pas dia dateng. Yaudah terpaksa kan akhirnya harus ikut dia ke Jogja. Ada dramanya? Ada dong jelas.    Jadi seperti rencana, yang mau tes itu saya sama sahabat saya. Kita sepakat berangkat dari Surabaya naek kereta. Oke fix kita berangkat dari Gubeng naek kereta Sancaka Pagi yang notabene bisnis (apa eksekutif ya?? Lupa ding). Karena hanya 5 jam perjalanan, ok saya bisa terima. Dan ini kereta bisnis, agak mendingan la ya daripada yang ekonomi. At least si mas bilang ‘I like it’. Lega deh.   Sancaka pagi Nah saya itu nggak pernah tau kalo Gubeng itu ada dua. Yang lama sama baru. Nah kita naek taksi kan bilang aja gubeng naek sancaka pagi, bapaknya udah tau sendiri dong. Belom check ini, jadi harus satu jam sebelum berangkat kalo nggak gitu nggak bisa keluar tiketnya. Kereta berangkat jam 7.30 pagi dan saya jam 6 sudah disana. Check in dan be

[Piknik] Secret Zoo, Batu

Next day kita jalan-jalan ke Secret Zoo, Batu. Tujuannya cuman buat nyenengin si adek kecil. Katanya dia sih, tapi ya mami ikutan seneng. Cuman agak takut aja kecapean soalnya kan jalan lumayan lama itu. Takut drop aja sih kondisi fisiknya.  Jalan-jalanpun nggak kalah dramanya sodara-sodara. Pas itu hari jumat, berangkat jam 8 pagi mampir ke bank dulu buat tuker duit. Karena merasa pernah pegang euro dan itu ditekuk bisa dituker, ehhh kok kalo dituker ke bank nggak boleh ditekuk ya? Kata mbaknya begini ; ‘Mbak bisa tuker EUR sama SGD?’ ‘Saya liat dulu ya mbak’, diliat pertama kali dengan muka manis tapi juteknya dia bilang ‘Mbak kenapa ditekuk?? Kalau tuker di bank nggak boleh ditekuk mbak. Ini uang asing nggak boleh ditekuk’ ‘Hah? Mulai kapan mbak?’ merasa dulu pernah bawa duit EUR lecek ya bisa kok dituker, tetep aja ngenyel hehe ‘Emang udah dari dulu mbak begitu. Kalo ditekuk gini bawa aja ke money changer . Semua bank nggak nerima kalo tekukan

Belajar merencanakan keuangan

sepertinya ini postingan agak panjang sih, jadi disclaimer dulu deh ya. siapin kripik tempe, lengkap sama cola-nya ya Saya sadar, karena suatu saat saya akan menjadi manager keuangan dalam rumah tangga saya, saya harus belajar mengatur keuangan saya dari sekarang. Berbulan-bulan lalu saya sudah gagal dalam merencanakan keuangan yang sehat, ya karena memang banyak pengeluaran darurat yang tak terduga, jadilah saya baru bisa merencanakan keuangan sehat saya. Sebetulnya saya sudah merencanakan dari jauh hari, masalahnya baru bisa eksekusi akhir-akhir ini . Merencanakan keuangan itu gampang kalau penghasilan kita hanya kita pakai sendiri dan kita masih single. Tapi beda cerita kalau penghasilan kita sudah digunakan untuk menghidupi orang lain. Kita bahas aja yang untuk single dan dipakai sendiri ya.  Menurut saya, keuangan sehat itu jika kita bisa memiliki dana darurat,investasi, serta tidak memiliki utang. Tapi nyicil rumah kan juga utang? Yaaaa kan rumah itu uda