Skip to main content

Tidak Terima Tunai. Kenapa?

kotak sumbangan Beberapa hari lalu ada twit yang menyebutkan kalau semuanya sudah serba cashless dan banyak tempat yang nggak menerima uang tunai sebagai pembayaran. Twitnya rame.  Hal ini sudah beberapa kali gw amati, pernah waktu makan di kafe dekat rumah niat hati pengen bayar pakai tunai eh harus pakai QRIS atau cashless. Bikin gw agak heran karena kok gw pengen bayar tunai tapi malah gak bisa.   Iya memang gw sering banget cashless untuk sehari-hari. Tapi bukan berarti kita nggak boleh atau nggak bisa bayar pakai tunai juga kan? Kenapa ya kesannya sekarang kita udah perlahan menghilangkan uang tunai untuk pembayaran? Bukannya uang tunai adalah alat pembayaran yang sah juga ya? Iya tau, praktis banget kalau cashless tuh, terutama untuk pembayaran yang berjuta-juta. Tapi di sisi lain, uang tunai tuh masih sama berharganya. Gw nggak tahu dari sisi pebisnis yang hanya mau terima cashless aja. Coba bayangin, orang-orang tua yang nggak paham gimana cara bayar cashless, atau ada turis

Hargai hak cipta

Dulu saat mengambil data dari internet, saya tidak pernah mencantumkan sumbernya. Tidak pernah saya kutip karena memang saya malas menuliskan kutipannya. Sampai pada akhirnya seorang guru terkesan dengan presentasi kelompok saya dan menanyakan “dapat dari mana kamu Pris ini?”, saya jawab dengan gampang, “Internet bu”. Ehh ibunya nyolot “Ya internet itu kan banyak, yg spesifik dong. Lain kali tulis sumbernya, kalau orang lain pengen cari kan gampang. Jadi bisa dapat sumber yg bagus juga”.

Nahh.. yang selanjutnya adalah menuliskan kutipan di skripsi. Menulis kutipan di skripsi itu benar-benar menyebalkan. Karena harus mecicili  sampai detail terkecil. Mengingat kampusku dulu adalah kampus yang super teliti dengan hak cipta, jadilah setiap kali dapat di internet tidak bisa serta merta asal ambil saja. harus ditelisik hingga akar-akarnya. Alhasil saya berbulan-bulan cuman melototi sumber referensi *lupa isi skripsi*.

Dan itupun terjadi ketika saya menulis blog ini. Dulunya saat saya mengambil tulisan orang lain, atau gambar orang lain, jarang saya cantumkan sumbernya. Tapi untung saja kebanyakan foto disini adalah sumber pribadi. Jadi nggak perlu mencicili lagi untuk mengedit tulisan lama.

Tapi sejak itu saya jadi terbiasa untuk mencantumkan sumber referensi. Karena referensi itu sangat menolong kita untuk membuktikan bahwa omongan kita bukan bualan semata. Dan orang tidak akan bisa membantah perkataan kita yang ada buktinya. Jadilah kita aman.

Selain itu, kita menghargai hak cipta orang lain. Saya juga pernah merasa “Gimana kalau tulisan kita yang diambil orang lain tanpa mencantumkan sumber aslinya?”. Agak sedih ya. Karena jika orang lain membaca karya kita yang ada di laman orang lain, dan dilain kesempatan pembaca tersebut menemukan tulisan kita, ujung-ujungnya mereka mikir “Ah ni orang jiplak tulisan orang itu”. Padahal tulisan kita yang original.

Oleh karena itu seyogyanya kita harus mencantumkan sumber asli jika kita memang merefer pada karya tersebut. Hargai hak cipta karya anak negeri. Dengan menghargai hak cipta orang lain, kita tidak akan kehilangan apapun kok. Jangan jadi maling lah ya yang suka ambil punya orang lain tanpa ijin. Malah kita menjadi orang yang spesial karena menghargai orang lain adalah sama dengan menghargai diri sendiri.

Have a nice day :)

Comments

Popular posts from this blog

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu visa, dia ga pernah ad

Pakai eSIM Untuk 30 Hari di Belanda

Amsterdam Ini pertama kalinya beli eSIM. eSIM ini nggak semua ponsel bisa, kebetulan aja gw beli karena ya ponsel gw bisa dipake eSIM. Sebelumnya sih gw jarang banget beli kuota internet kalau ke luar Indonesia. Kalau dibilang mahal buanget sih tergantung negaranya ya, cuma kadang males. Jadi kalau lagi di luar dan nggak ada internet gw bisa bilang "Wah lagi nggak ada internet gw di luar" 😅 Nah, gw pilih eSIM karena mikir kalau pake alat   macem mifi begitu pasti harus pick up alatnya, kalau beli SIMCARD ribet harus kasih paspor, harus ganti kartunya juga. Lalu terbesitlah eSIM. Gw cari beberapa eSIM yang banyak beredar buat di Eropa. Tadinya mau milih Simyo tapi harus abonemen bulanan. Ah nggak dulu deh. Kalau lamaan di sana aja baru okelah.  Tiap kali ke luar negeri, gw nggak pernah pakai roaming dari kartu gw sendiri karena menakutkan harganya. Tidak  worth it.  Akhirnya gw nemu eSIM dari  Maya . Menurut gw, kartu ini termasuk bersaing harganya. Gw beli yang 3GB dengan ha

Gampangnya Apply e-visa Rusia

Red square Jadi, WNI diberi kemudahan untuk ke Rusia. Cukup dengan apply e-visa yang bisa didapatkan dalam hitungan hari saja. Meskipun sudah sering apply e-visa, tapi e-visa Rusia ini agak unik formulirnya. Jadi sebelum apply, gw baca gimana caranya di sini yang amat sangat runtut dan mudah dipahami. Sebelum isi formulir online, ada baiknya siapkan foto 3.5 x 4.5 dengan background putih dulu. Setelah itu jangan lupa untuk beli asuransi. Karena agak kepikiran, gw putuskan untuk beli asuransi dari perusahan yang ada di sana. Asuransi yang gw beli dari sini . Tadinya setelah beli kok nggak ada info apapun, bahkan bukti bayar pun nggak ada. Tapi petugasnya cukup tangkas setelah gw email, gw langsung dapat asuransinya. Nomer asuransi diperlukan untuk mengisi formulir, jadi harus beli asuransi sebelum apply visa.  Nah, bagi gw, ini formulir baru kali ini dapat pertanyaan yang unik-unik semacam apakah pernah pelatihan militer, wajib militer, pernah pegang / punya senjata, bahkan sampai nany