Skip to main content

Fire in the Building

Who would have thought that I  experienced fire in the building.  This is my first time living in an appartement. Of course I never chose appartement when living in Indonesia because it’s a real high risk when the earthquake happen. But here we are placed in an appartement. What got me relieved the first time that we are in the lowest floor so if something happen we will be quickly evacuated.  That’s what I thought.  Until it really happened.  We slept around midnight and abruptly woken up by the noise outside. I thought it was the drunk people just got back from night club or the restaurant next door was doing some deep cleaning. So loud that I had to wake up. My husband peeked outside and immediately said “fire brigade outside, you wait here!” I was just “am I dreaming or what?” I put on clothes, checked outside and saw a few of fire trucks. I checked the other side of the appartement and saw a few of police cars and ambulances.  “Oh no, something serious...

Urus Pindah Domisili ke Denpasar - Bali

Balinese is a lot of thing, but one thing for sure that they work efficiently when it is related to the documents. 

Gw selalu kasih tepuk tangan meriah kalau urus-urus dokumen di Bali tuh serba cepet banget. Di Denpasar ya terutama karena gw tinggal di sini. Nggak tau lagi kalau di daerah lain. Ini testimoni gw yang tiap tahun harus urus dokumen visa suami, tiap tahun harus ke Dukcapil, Polres, wira-wiri di desa urus printilan. 

Akhirnya tahun ini gw putuskan untuk pindah domisili ke Bali. Yeay. 

Bukan tanpa alasan, tapi karena untuk menjamin KITAP, gw harus domisili Bali. Suami gw udah terdaftar di Imigrasi Bali. Jadi daripada gw harus pindahin dia ke domisili asal gw, yang mana gw udah nggak tinggal di sana hampir 20 tahun, ya lebih baik gw yang pindah. 

Ternyata, pindah KTP tuh gampang banget ya. Gw kira gw harus pulang dulu ke domisili untuk cabut berkas. Setelah tanya langsung ke domisili asal gw (Pake WA dan jawabnya nunggu lama banget), mereka bilang untuk urus surat SKPWNI (Surat Keterangan Pindah WNI) bisa dibantu oleh domisili setempat secara online. Jadi nggak perlu datang secara fisik ke domisili asal untuk cabut berkas.

1. Urus SKPWNI ke Dukcapil setempat.

Syaratnya hanya mengisi formulir yang disediakan, surat keterangan pemilik rumah kalau kita numpang alamat rumah (misal rumah sewa), fotokopi KK dan KTP. Udah itu aja. Waktu gw tanya berapa lama jadinya, mereka bilang "tergantung domisili asalnya lama atau nggak urusnya". Punya gw selesai dalam waktu 5 hari. Tapi baru gw ambil 2 minggu kemudian. 

Kebetulan kodepos gw salah (salah mereka yang input), gw urus langsung ke desa dan 5 menit jadi tuh revisi SKPWNI nya.

2. Urus permintaan KK dan KTP baru. 

Setelah SKPWNI jadi, step selanjutnya adalah submit dokumen untuk minta KK dan KTP baru. Untuk submit permintaan ini, Kota Denpasar pakai website TARINGDUKCAPIL. Sungguhan ini website adalah website ajaib menurut gw. Gw udah pake ini untuk urus dokumen suami gw dan beneran praktis banget. Nggak nunggu lama, verifikasi dokumen kalau ada yang salah langsung masuk email. Setelah revisi, dapet persetujuannya juga kurang dari 24 jam. 

Untuk urus ini, dokumen yang diperlukan adalah SKPWNI, fotokopi KK lama, surat keterangan pemilik rumah, formulir F1-02 dan F1-06. Udah itu aja. 


3. Ambil KK dan KTP baru. 

Setelah disetujui permintaannya, kita datang ke kantor Dispenduk membawa dokumen persetujuan yang selembar itu untuk dicetakkan KK terbaru. Tunggu antrian sebentar (kalau di Denpasar antrian selalu nggak lama), serahkan dokumen ke petugas lalu KK dicetakkan. Nah setelah KK dicetak, ternyata udah bisa langsung cetak KTP di meja sebelah. 

KTP lama digunting dan kita bisa dapet KTP baru dalam waktu 5 menit. Nggak ada cerita blanko kosong wkwkw. Abis cetak gw tanya apa bisa ganti foto, eh katanya bisa. Tapi udah terlanjur kecetak dulu. Yaudah, kapan-kapan aja kalau KTP gw rusak bisa sekalian ganti foto. 

Tentu saja, semua hal ini selesai dalam waktu kurang dari 2 minggu (kalau ditotal tanpa ambil SKPWNI telat). Tapi ini di Denpasar ya. Di kota lain bisa jadi lama atau lebih cepat. Tetep tergantung cara kerja Dukcapil setempat.

Kalau aja ya semua hal bisa praktis dan efisien seperti ini. Bayangin, bakal semudah apa hidup kita heheehee

I am officially, administratively registered as Warga Bali 😎

Comments

Popular posts from this blog

Fire in the Building

Who would have thought that I  experienced fire in the building.  This is my first time living in an appartement. Of course I never chose appartement when living in Indonesia because it’s a real high risk when the earthquake happen. But here we are placed in an appartement. What got me relieved the first time that we are in the lowest floor so if something happen we will be quickly evacuated.  That’s what I thought.  Until it really happened.  We slept around midnight and abruptly woken up by the noise outside. I thought it was the drunk people just got back from night club or the restaurant next door was doing some deep cleaning. So loud that I had to wake up. My husband peeked outside and immediately said “fire brigade outside, you wait here!” I was just “am I dreaming or what?” I put on clothes, checked outside and saw a few of fire trucks. I checked the other side of the appartement and saw a few of police cars and ambulances.  “Oh no, something serious...

Cara Memilih Bacaan

Pulang - Leila Chudori Pengalaman gw mulai menyukai membaca karena bukunya yang bagus. Kata orang jangan judge buku dari sampulnya. Gw termasuk orang yang suka judge buku dari sampul. Tapi itu bukan hal yang utama dong tentunya. Itu hanya ekstra poin aja.  Pertama kali gw baca buku dan tiba-tiba suka adalah saat papa yang waktu itu pulang, bawain gw buku ensiklopedia yang isinya sejarah dan astronomi. Itu yang bikin gw langsung suka baca, karena materinya bikin gw berbinar. Itu juga awal mula gw suka astronomi.  Perjalanan sebagai pembaca tentu saja lama sekali. Beberapa genre gw coba baca, kadang suka, kadang nggak suka. Hingga akhirnya gw tau apa yang bikin gw akan baca buku itu.  "Halaman pertama tulisannya" Gaya menulis orang itu pasti selalu berbeda. Meskipun mirip dengan yang lain, pasti akan ada karakter pembedanya. Itu biasanya terlihat dari halaman pertama tulisannya. Bayangkan, meski materinya bagus tapi penyampainya nggak bagus juga nggak akan nyangkut di pemb...

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu vis...