Dubai creek Ini merupakan tahun ke-4 setelah kunjungan pertama ke Dubai. UAE menjadi satu-satunya negara terbanyak yang gw kunjungi untuk alasan bertemu suami. Baru kali ini juga gw punya nomer Dubai. Dulunya gw kira kalau kita nggak bisa beli nomer segampang di Indonesia karena H bilang ribet katanya. Yaudah kita nggak beli, hanya sekedar pakai wifi hotel dan tempat tujuan aja seperti Dubai Mall. Lagipula juga intensitas utama gw balas chat ya dari suami gw. Yang lain bisa menunggu. Kalo bareng juga ngapain kan chatting . Tahun lalu, kami pertama kali eksplor UAE menggunakan kendaraan sendiri. Nyetir sendiri maksudnya, nggak naik bus dll. Karena nyetir sendiri, kami perlu internet untuk GPS dong. Akhirnya H beli nomer di bandara. Pake paspor aja biasa. "Oh ternyata bisa ih beli nomer di Dubai" Nah, sekarang waktu kami ke Dubai lagi, H bertanya-tanya apakah nomer yang lalu tuh masih aktif apa nggak. Setelah cari informasi, ternyata kita bisa verifikasi paspor kita di kios a
‘Sayang, snorkeling yuk’
‘yuk!!!!’
Oh wait! I cant swim!
Sembari diketawain HJ, ‘you should learn how to swim since 5’
Duh aku butuh solusi!
Then somebody said ‘don’t worry, they have life jacket for
you. You can do it although you can’t swim’
Yes! Cerah duniaku!
Ternyata, baru 2 tempat udah keok. Udah nggak kuat. Kaki
udah kram, tangan udah pegel banget. Dan aku cenderung floating tapi ngadep
langit. Ya apa apaan kalo endingnya ngambang tapi ngadep langit. Snorkeling kan
ngadep bawah.
gambarnya pinjem google
Pasalnya, pasalnya, itu kacamata snorklingnya itu bocor. Bukan
bocor sih, tapi nggak water resistant. Duh apa sih namanya, semacem ngerembes
gitu lho. Jadi kan udah nggak bisa renang ya, langsung dicemplungin laut, syok
kaget trus napas pake idung. Dasar begoooo. La kan napas harus pake mulut ya. Duhh
ini otak nggak singkron banget sih. Yang 2 lokasi pertama sih nggak seberapa
bagus kata HJ dibandingin dengan 2 lokasi terakhir. Soalnya 2 lokasi terakhir
itu liat kura-kura gede banget dan liat fish garden. Yang mana aku udah keok
nggak berani nyemplung lagi. yaudah jadinya aku nunggu di boat ngobrol cantik
sama mas-mas kapalnya.
Btw, this was my first snorkeling. Dan dan dan…tetep jadi satu-satunya orang indonesia dikapal
itu. Ini awak kapalnya jangan diitung lho ya. Itung penumpangnya aja, aku jadi
yang paling eksotis sekapal. Read : yang
bermuka paling kusem.
Promised him two things, to learn swim so we can dive later.
Diving lho!!! Bayangkan! Diving!! Renang aja masih gaya batu dada, malah
diving! Dia bilangnya ‘diving in shark point’. Sepuntene mas, budal o dewe.
note: kita nggak bawa hape, kamera apapun sama sekali. jadi nggak ada sesi dokumentasi di part ini
Jal latian nang kali porong
ReplyDeleteNunggu banjir dlu biar bs ngapung haha
Delete