Skip to main content

Romanticizing My Cooking

Bakso I have to admit that my love for cooking is growing. It's growing and I can't believe it myself. This feeling has been like this since probably two years ago. Before, cooking felt like a hard work that I had to fulfill. It still is, but the difference is I enjoy it now. So it does not feel like I am forcing myself.  Back then whenever I cooked, it's either wrong recipe or incorrect measurement. It never tasted right. So I gave up cooking just because I never found the right one. And then I started to feel that I wanna eat better. I don't want to just eat whatever, I want to know what goes into my body. If I prepare it myself, then I know it's good one.  I don't eat too much sugar, sometimes it is hard to buy one thing outside and has a lot of sugar in it. So cooking it myself will allow me to control the amount of sugar. So I found recipes and I tried to make them. As to my surprise, they taste right! Exactly how they should have tasted. That made me happy

Good eater



Before I met HJ, I was a good eater. And still am. I can eat everything and a lot. Magically, it won’t make me gain much. This is one of miracle in my life *lebay*. But it is. I really eat a lot and can eat almost everything. Have no allergy to any foods (alergi cuman obat antalgin aja, jadi kalo sakit gigi jangan dikasih ini). Am I happy? So much happy. Nggak ada yang namanya sungkan buat makan banyak, sikat abis deh semuanya. Banyak yang heran kok bisa makan banyak dan nggak jaim banget kalo makan. Soalnya aku juga nggak suka orang yang jaim kalo pas makan. Itu makanan buat dimakan, bukan diliatin dan dibuat mainan. 

 first dinner at Chill Out, Gili Air.
setelah kita makan ini, perjalanan balik ke hotel kita beli es krim Gili gelato. Sumpah demi Tuhan itu es krimnya enakkkk banget, dan satu scoop 20ribu. Kita berdua langsung jatuh cinta sama Straciatella-nya. enak banget, sampe mbaknya itu apal banget sama kita berdua gara-gara sehari bisa dua kali beli, dan tiap hari. kita sampe pesen-pesen 'mbak sisain straciatellanya ya buat nanti'. tapi sayang nggak ada fotonya hohoho

Then I met HJ. I always think that man always eat a lot, and that is normal since men in my family always eat a lot. But, HJ really beat me up. I mean, he REALLY eat a lot and stay still. Not even gain that much. Yesterday his dad told me, ‘HJ will make you fat. You shouldn’t follow what he does. He can always eat a lot and will not gain, he is like his mother. Eat a lot but gain nothing’. Walah ini mah aku banget. Cuman aku aja yang rekor dalam setaun ini naek 7kilo. Tapi ya emang ditargetkan sih. Resolusi 2017, semoga berat badan stay still di 50kg.

first breakfast at Biba Beach Village, Gili Air

Jadi tiap kali kita makan berdua gitu, nggak pernah nyisa makanan. Kenapa? Karena kalo makananku nggak abis, pasti dia yang abisin. Dia selalu minum 2 gelas. Minimal satu gelas setengah. Yang setengah nyuri-nyuri dari gelasku. Udah punya sepiring makanan sendiri juga masih aja ngembat punya tetangganya. Tapi aku suka, dia makan apa aja bisa. Sama kayak aku. Kecuali yang asem banget sih kalo aku. Dia makan pedes aja masih ok. Wow banget deh.

 one of Majapahit Hotel menu 

Selama di Lombok, saking cintanya dia sama seafood, hampir tiap waktu kita makan seafood. Tadinya janjiin mau makan pizza aja, eh liat seafood yang menggoda langsung belok. Besoknya tetep janjiin pizza, tapi ya ujung-ujungnya seafood yang membelokkan hatinya. Seafood aja terus sampe kayak udang itu muka dia. 

lupa namanya apa, makanan itali katanya dia sebagai pengganti nggak jadi makan pizza. ah come on!

two times having dinner here, dont really remember the name at Gili Air

Trus dia bilang gini ke aku, ’aku suka deh kalo makan sama kamu’. Kenapa cobak bilang gini? Dia jawabnya ‘karena kamu pemakan segala, makan apa aja bisa asal halal. Makan juga banyak, nggak menye-menye lah kamu itu kalo makan’. Iya beneran deh kita berdua kalo makan itu nggak pernah menye-menye. Dia aja makan lontong balap, yang kebetulan enak, dipuji berhari-hari. Makan pecel depan kosku juga gitu, dipuji berbulan-bulan. Banyak yang heran kok dia bisa makan makanan indonesia. Dan dia simply said ‘tasty, so why I cant eat them?’
sop buntutnya Hotel Majapahit

Jadi kapan waktu kita get lost dan nggak peduli satu sama lain? Ya pas makan. Apalagi kalo makan seafood. Kita berdua langsung fokus ke seafood-nya, nggak toleh kanan kiri. Noleh kalo piringnya sendiri abis. Maksudnya kali aja piring tetangga masih banyak dan butuh bantuan. 

ikan baronang bakar, di Pantai Nipah, Lombok
 

 ayam taliwang, Lombok

Next will post about Ikan Bakar Cianjur. Dan aku tiba-tiba random banget kangen makan es krim Gili Gelato yang straciatella. Serius itu enak banget. 

Comments

  1. Replies
    1. Aku nulis ini aja ngelap iler pake serbet juga kok 😂😂

      Delete
  2. Ayam taliwang'a merah gitu kaya yg pedas :G

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha merah membara!!! Nggak pedes banget kok, buat aku sih haha. Kalo buat dia ya bs bkin kringetan. Tapi abis juga sih 😆

      Delete
  3. penggantinya Pizza
    😱😱

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu semacem kentang sama kerang. Hemmmm heemm enak lho 😂😂

      Delete
  4. omigoooottttt... itu makanan ratcuuunnn semua.
    apalagi yg kerang ituuu, endeeeeessssss..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Omegottt racunnn!!! Iya racun, inget kolesterol, darah tinggi, hahaha

      Endesss semuanya mbakk, apalagi lobster e hemmm

      Delete
  5. Soal makan aku paling rakus. Tak pernah jaim. Embat dan sikat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Harus itu!! Orang aja banyak yg ga bs makan, sekalinya bs makan dikasih makan ya jangan menye menye lah yaa hoho

      Delete
  6. Ngiler:(

    Aku juga sama nih, paling seneng kalo makan tapi berat badan tetep gitu-gitu aja. :v

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ngelap ilerrrrrr

      Iya itu emang paling enak, bisa makan banyak tp nggak naek2 beratnya haha

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Romanticizing My Cooking

Bakso I have to admit that my love for cooking is growing. It's growing and I can't believe it myself. This feeling has been like this since probably two years ago. Before, cooking felt like a hard work that I had to fulfill. It still is, but the difference is I enjoy it now. So it does not feel like I am forcing myself.  Back then whenever I cooked, it's either wrong recipe or incorrect measurement. It never tasted right. So I gave up cooking just because I never found the right one. And then I started to feel that I wanna eat better. I don't want to just eat whatever, I want to know what goes into my body. If I prepare it myself, then I know it's good one.  I don't eat too much sugar, sometimes it is hard to buy one thing outside and has a lot of sugar in it. So cooking it myself will allow me to control the amount of sugar. So I found recipes and I tried to make them. As to my surprise, they taste right! Exactly how they should have tasted. That made me happy

Mengenal Nyai, Eyang Buyut Orang Indo Kebanyakan

  Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya tentang darah campuran Eropa, saya pernah janji nulis tentang orang Indo dan Nyai, nenek buyut dari para Indo kebanyakan. Sekarang kita liat definisi dari Indo sendiri. Jadi Indo (Indo-Europeaan atau Eropa Hindia) adalah para keturunan yang hidup di Hindia Belanda (Indonesia) atau di Eropa yang merupakan keturunan dari orang Indonesia dengan orang Eropa (Kebanyakan Belanda, Jerman, Prancis, Belgia). Itulah kenapa saya agak risih mendengar orang menyebut Indonesia dengan singkatan Indo. Karena kedua hal itu beda definisi dan arti. Sekarang apa itu Nyai? Apa definisi dari Nyai? Nyai adalah seorang perempuan pribumi (bisa jadi orang Indonesia asli), Tionghoa dan Jepang yang hidup bersama lelaki Eropa di masa Hindia Belanda. Hidup bersama atau samenleven yang artinya kumpul kebo, tidak menikah. Fungsinya nyai itu apa? Fungsinya diatas seorang baboe dan dibawah seorang istri, tapi wajib melakukan kewajiban seorang baboe dan istri. Karena mem

Soal ujian TOPIK vs EPS TOPIK

Setelah membahas perbedaan TOPIK dan EPS TOPIK , kali ini saya akan menulis materi tentang apa saja yg diujikan *agak sedikit detail ya*. Pengalaman mengikuti dan 'membimbing' untuk kedua ujian tersebut, jadi sedikit banyak mengetahui detail soal yg diujikan. Dimulai dari EPS TOPIK. Jika anda adalah warga yg ingin menjadi TKI/TKW di Korea, lulus ujian ini adalah wajib hukumnya. Kebanyakan dari mereka ingin cara singkat karena ingin segera berangkat sehingga menggunakan cara ilegal. Bahkan ada yg lulus tanpa ujian. Bisa saja, tapi di Korea dia mlongo. Untuk soal EPS TOPIK, soal-soal yg keluar adalah materi tentang perpabrikan dan perusahaan semacem palu, obeng, cangkul, cara memupuk, cara memerah susu sapi, cara mengurus asuransi, cara melaporkan majikan yg nggak bener, cara membaca slip gaji, sampai soal kecelakaan kerja. Intinya tentang bagaimana mengetahui hak dan kewajiban bekerja di Korea termasuk printilan yang berhubungan dengan pekerjaan. Karena yang melalui jalur ini