Skip to main content

Pakai eSIM Untuk 30 Hari di Belanda

Amsterdam Ini pertama kalinya beli eSIM. eSIM ini nggak semua ponsel bisa, kebetulan aja gw beli karena ya ponsel gw bisa dipake eSIM. Sebelumnya sih gw jarang banget beli kuota internet kalau ke luar Indonesia. Kalau dibilang mahal buanget sih tergantung negaranya ya, cuma kadang males. Jadi kalau lagi di luar dan nggak ada internet gw bisa bilang "Wah lagi nggak ada internet gw di luar" 😅 Nah, gw pilih eSIM karena mikir kalau pake alat   macem mifi begitu pasti harus pick up alatnya, kalau beli SIMCARD ribet harus kasih paspor, harus ganti kartunya juga. Lalu terbesitlah eSIM. Gw cari beberapa eSIM yang banyak beredar buat di Eropa. Tadinya mau milih Simyo tapi harus abonemen bulanan. Ah nggak dulu deh. Kalau lamaan di sana aja baru okelah.  Tiap kali ke luar negeri, gw nggak pernah pakai roaming dari kartu gw sendiri karena menakutkan harganya. Tidak  worth it.  Akhirnya gw nemu eSIM dari  Maya . Menurut gw, kartu ini termasuk bersaing harganya. Gw beli yang 3GB dengan ha

Snorkeling



‘Sayang, snorkeling yuk’

‘yuk!!!!’

Oh wait! I cant swim!

Sembari diketawain HJ, ‘you should learn how to swim since 5’

Duh aku butuh solusi!

Then somebody said ‘don’t worry, they have life jacket for you. You can do it although you can’t swim’
Yes! Cerah duniaku!

Ternyata, baru 2 tempat udah keok. Udah nggak kuat. Kaki udah kram, tangan udah pegel banget. Dan aku cenderung floating tapi ngadep langit. Ya apa apaan kalo endingnya ngambang tapi ngadep langit. Snorkeling kan ngadep bawah. 
 
gambarnya pinjem google

Pasalnya, pasalnya, itu kacamata snorklingnya itu bocor. Bukan bocor sih, tapi nggak water resistant. Duh apa sih namanya, semacem ngerembes gitu lho. Jadi kan udah nggak bisa renang ya, langsung dicemplungin laut, syok kaget trus napas pake idung. Dasar begoooo. La kan napas harus pake mulut ya. Duhh ini otak nggak singkron banget sih. Yang 2 lokasi pertama sih nggak seberapa bagus kata HJ dibandingin dengan 2 lokasi terakhir. Soalnya 2 lokasi terakhir itu liat kura-kura gede banget dan liat fish garden. Yang mana aku udah keok nggak berani nyemplung lagi. yaudah jadinya aku nunggu di boat ngobrol cantik sama mas-mas kapalnya. 

Btw, this was my first snorkeling. Dan dan dan…tetep jadi satu-satunya orang indonesia dikapal itu. Ini awak kapalnya jangan diitung lho ya. Itung penumpangnya aja, aku jadi yang paling eksotis sekapal. Read : yang bermuka paling kusem.


Promised him two things, to learn swim so we can dive later. Diving lho!!! Bayangkan! Diving!! Renang aja masih gaya batu dada, malah diving! Dia bilangnya ‘diving in shark point’. Sepuntene mas, budal o dewe. 

note: kita nggak bawa hape, kamera apapun sama sekali. jadi nggak ada sesi dokumentasi di part ini

Comments

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Pakai eSIM Untuk 30 Hari di Belanda

Amsterdam Ini pertama kalinya beli eSIM. eSIM ini nggak semua ponsel bisa, kebetulan aja gw beli karena ya ponsel gw bisa dipake eSIM. Sebelumnya sih gw jarang banget beli kuota internet kalau ke luar Indonesia. Kalau dibilang mahal buanget sih tergantung negaranya ya, cuma kadang males. Jadi kalau lagi di luar dan nggak ada internet gw bisa bilang "Wah lagi nggak ada internet gw di luar" 😅 Nah, gw pilih eSIM karena mikir kalau pake alat   macem mifi begitu pasti harus pick up alatnya, kalau beli SIMCARD ribet harus kasih paspor, harus ganti kartunya juga. Lalu terbesitlah eSIM. Gw cari beberapa eSIM yang banyak beredar buat di Eropa. Tadinya mau milih Simyo tapi harus abonemen bulanan. Ah nggak dulu deh. Kalau lamaan di sana aja baru okelah.  Tiap kali ke luar negeri, gw nggak pernah pakai roaming dari kartu gw sendiri karena menakutkan harganya. Tidak  worth it.  Akhirnya gw nemu eSIM dari  Maya . Menurut gw, kartu ini termasuk bersaing harganya. Gw beli yang 3GB dengan ha

Romanticizing My Cooking

Bakso I have to admit that my love for cooking is growing. It's growing and I can't believe it myself. This feeling has been like this since probably two years ago. Before, cooking felt like a hard work that I had to fulfill. It still is, but the difference is I enjoy it now. So it does not feel like I am forcing myself.  Back then whenever I cooked, it's either wrong recipe or incorrect measurement. It never tasted right. So I gave up cooking just because I never found the right one. And then I started to feel that I wanna eat better. I don't want to just eat whatever, I want to know what goes into my body. If I prepare it myself, then I know it's good one.  I don't eat too much sugar, sometimes it is hard to buy one thing outside and has a lot of sugar in it. So cooking it myself will allow me to control the amount of sugar. So I found recipes and I tried to make them. As to my surprise, they taste right! Exactly how they should have tasted. That made me happy

Gojek ke bandara juanda

While waiting, jadi mending berbagi sedikit soal gojek. Karena saya adalah pengguna setia gojek, saya pengen cobain ke bandara pake gojek. Awalnya saya kira tidak bisa *itu emang sayanya aja sih yang menduga nggak bisa*, trus tanya temen katanya bisa karena dia sering ke bandara pakai motornya. Nah berarti gojek bisa dong?? Sebelum-sebelumnya kalo naek gojek selalu bayar cash, tapi kali ini pengen cobain top up go pay. Minimum top up 10ribu. Jadi saya cobain deh 30ribu dulu. Eh ternyata lagi ada promo 50% off kalo pake go pay. Haiyaaaaa kenapa ga dari dulu aja ngisi go pay hahaha. Dari kantor ke bandara juanda sekitar 8km. Kantor saya sih daerah rungkut industri. Penasarannn banget ini abang mau lewat mana ya. Tertera di layar 22ribu, tapi karena pakai go pay diskon 50% jadinya tinggal 11ribu. Bayangin tuhh... pake bis damri aja 30ribu hahaha. 11ribu udah nyampe bandara. Biasanya 15ribu ke royal plaza dari kantor haha. Lagi untung. Bagus deh. Nah sepanjang perjalanan, saya mikir ter