Moscow Bukan jadi negara yang ada di daftar kunjungan impian, but I did it anyway. Jujur waktu pertama kali dapat info ke Rusia, agak deg-degan banget. Kayaknya gara-gara gw terlalu banyak nonton film yang ada hubungan Rusia-nya. Tapi ya dijalani aja karena ke sana buat ketemu suami. Perjalanan gw mulai dari apply e-visa yang gampang banget itu, tentunya juga dengan tiket yang sudah di tangan. Di konter check in bandara Bali, pertanyaan yang gw dapatkan sedikit agak panjang. Gw bisa lihat di muka mbaknya, "Ngapain ke Rusia lu?" Kira-kira begitu, tapi tentu saja pertanyaan formal yang gw dapetin ya semacam apakah visanya udah pernah dipakai apa belum, ngapain ke Rusia, trus visanya minta difoto (ini nggak pernah terjadi di gw), krosceknya agak lama dikit. Masuk ke custom check, kita nggak bisa pakai autogate karena di Rusia akan diminta stempel keluar negara kita. Jadi harus manual minta stempel. Seperti biasa, perjalanan interaksi gw dengan orang imigrasi di bandara selal
Hari ini, lelakiku memintaku untuk membuatnya practice Islam lebih dalam. Momen ini,
adalah satu dari sekian banyak momen yang paling kutunggu. As this moment is a big moment for us.
Islam memiliki daya magnet kepadanya sejak dia masih remaja.
Hingga dia pun akhirnya mencoba untuk practice
sampai sebelum kita berdua bertemu. Dia melakukannya sebanyak yang dia mampu. Memang
masih belum konsisten tapi akupun tau dia berusaha. Belajar Islam dari
perspektif lain, sedikit lebih dalam dari yang kita biasa pelajari. Diapun,
tahu banyak tentang itu.
Kemudian kami bertemu. Waktu itu, dia sudah nyemplung. Meskipun belum konsisten tapi
aku tahu dia berusaha dengan keras dan aku percaya dia bisa. Aku selalu
bersamanya. Memberikan semangat ketika dia mulai lelah dan putus asa. Aku tahu
ini tidak mudah baginya. Ada masa ketika dia merasa lelah, putus asa, sulit,
karena hal ini merupakan transisi penting baginya. Terlebih tidak banyak orang
terdekatnya yang memberikan dukungan baginya. Tentunya, melakukan ini semua
akan menjadi mudah jika dia sebelumnya adalah pemeluk satu keyakinan. But he wasn’t .
Ada kalanya dia merasa kecewa, ada kalanya dia membuatku
kecewa atau aku membuatnya kecewa. Tapi tidak pernah aku berhenti untuk
memberikannya dukungan dan semangat. Ada masa dimana dia merasakan maju dan
mundur dalam mengambil satu langkah. Dia pun berusaha keras untuk terus
melangkah kedepan.
Akupun harus selalu menjadi lebih kuat darinya. Kenapa? Karena
aku harus meyakinkannya bahwa jalan ini, jalan yang diambilnya, adalah hal
besar dan penting dalam hidupnya. Dia tidak boleh menyerah. Once it is decided, then we should
responsible to what we decide right?
Lalu, apa yang kurasakan? Selayaknya rollercoaster, aku pun sering merasakan up&down. Hal ini bukanlah hal yang mudah untuk ditebak. Perasaan
ketika ada ragu dalam hati ketika berusaha memiliki satu kepercayaan tentang
pemilik semesta ini.
Apa yang selama ini kunanti? Saat dimana dia merasakan
kepuasan, ketenangan, kebahagiaan dalam hatinya, dalam menjalankan kepercayaan
yang dia pilih. Lalu tibalah saat itu, ketika dia dengan matanya yang berwarna
cerah itu mengatakan kepadaku ‘I feel happy to do this’. Aku bisa merasakan
kebahagiaan dimatanya. Ketenangan yang dia cari. Kenyamanan dalam hatinya. Bukan
karena perasaan terpaksa untuk menjalaninya. Itulah yang kutunggu.
Hari ini, dia memintaku untuk terus mendampinginya
menjalankan kepercayaan yang dia pilih ini lebih dalam. Dia ingin terus
melangkah kedepan as there is no way back
again. Dan ketika datang rasa lelah, dia ingin aku memegang kedua
tangannya, menatap matanya dan mengatakan padanya untuk terus melangkah
kedepan. Bukan kebelakang.
Dia pun bertanya apakah harapan terbesarku tentang
kepercayaan yang dia pilih, aku hanya menginginkan dia bahagia dalam
menjalankan kepercayaannya, konsisten dan terus melangkah kedepan. Dan aku akan terus bersamanya membantunya
untuk tetap teguh pada pilihannya ini. Because
you and I believe in this way is the right thing to do. Nothing could make me
happier than to see you happy in doing this. You found a way. You are doing
great hun. Keep moving forward, don’t hold back. I’ll be with you and hold your
hands to walk together in this path.
keep supporting those who choose this way is the best thing that we can do
Ciehhh...
ReplyDeleteHabis ngomong gitu ada adegan ciumannya enggak mbak?
Hahaha
Adegan disensor, takut dibaca anak2 seumuran Keenan 😆
Delete