Skip to main content

Nyepi ke-4 di Bali

Taken at 3am-ish Tahun ini adalah tahun ke-4 gw nyepi di Bali. Ketagihan banyak Nyepi di Bali. Tahun ini juga semua serangkaian Nyepi terasa kembali normal. Normal dalam artian, kegiatan yang berhubungan dengan Nyepi sudah mulai dilaksanakan secara utuh. Karena 2-3 tahun sebelumnya masih nggak 100%, kali ini jauh lebih meriah.  Upacara dimana-mana. Jalanan ditutup, diputar, dimana-mana. Melasti yang bisa aja kalau kalian nggak tau ya "kejebak" macet. Gw nggak suka keramaian, tapi prosesi-prosesi kejutan yang gw nggak sengaja liat di jalanan tuh menyenangkan sekali. Riuhnya kerasa buat gw.  Big offerings 2-3 tahun lalu, seingat gw ATM tuh tutupnya H-1 Nyepi tapi jam-jam sore. Tahun ini jam 10 pagi ATM udah mati semua. Tahun ini juga gw tiba-tiba perlu urus visa yang mepet Nyepi, dengan janji temu hari kamis. Hari kamis ini masih ngembak geni, kegiatan belum ada yang 100%. Kalaupun ada pasti bukanya di atas jam 10 atau jam 1 siang.  Gw perlu print beberapa dokumen terakhir yang

Don't Hold Back



Hari ini, lelakiku memintaku untuk membuatnya practice Islam lebih dalam. Momen ini, adalah satu dari sekian banyak momen yang paling kutunggu. As this moment is a big moment for us.



Islam memiliki daya magnet kepadanya sejak dia masih remaja. Hingga dia pun akhirnya mencoba untuk practice sampai sebelum kita berdua bertemu. Dia melakukannya sebanyak yang dia mampu. Memang masih belum konsisten tapi akupun tau dia berusaha. Belajar Islam dari perspektif lain, sedikit lebih dalam dari yang kita biasa pelajari. Diapun, tahu banyak tentang itu.

Kemudian kami bertemu. Waktu itu, dia sudah nyemplung. Meskipun belum konsisten tapi aku tahu dia berusaha dengan keras dan aku percaya dia bisa. Aku selalu bersamanya. Memberikan semangat ketika dia mulai lelah dan putus asa. Aku tahu ini tidak mudah baginya. Ada masa ketika dia merasa lelah, putus asa, sulit, karena hal ini merupakan transisi penting baginya. Terlebih tidak banyak orang terdekatnya yang memberikan dukungan baginya. Tentunya, melakukan ini semua akan menjadi mudah jika dia sebelumnya adalah pemeluk satu keyakinan. But he wasn’t .

Ada kalanya dia merasa kecewa, ada kalanya dia membuatku kecewa atau aku membuatnya kecewa. Tapi tidak pernah aku berhenti untuk memberikannya dukungan dan semangat. Ada masa dimana dia merasakan maju dan mundur dalam mengambil satu langkah. Dia pun berusaha keras untuk terus melangkah kedepan. 

Akupun harus selalu menjadi lebih kuat darinya. Kenapa? Karena aku harus meyakinkannya bahwa jalan ini, jalan yang diambilnya, adalah hal besar dan penting dalam hidupnya. Dia tidak boleh menyerah. Once it is decided, then we should responsible to what we decide right?

Lalu, apa yang kurasakan? Selayaknya rollercoaster, aku pun sering merasakan up&down. Hal ini bukanlah hal yang mudah untuk ditebak. Perasaan ketika ada ragu dalam hati ketika berusaha memiliki satu kepercayaan tentang pemilik semesta ini.

Apa yang selama ini kunanti? Saat dimana dia merasakan kepuasan, ketenangan, kebahagiaan dalam hatinya, dalam menjalankan kepercayaan yang dia pilih. Lalu tibalah saat itu, ketika dia dengan matanya yang berwarna cerah itu mengatakan kepadaku ‘I feel happy to do this’. Aku bisa merasakan kebahagiaan dimatanya. Ketenangan yang dia cari. Kenyamanan dalam hatinya. Bukan karena perasaan terpaksa untuk menjalaninya. Itulah yang kutunggu.

Hari ini, dia memintaku untuk terus mendampinginya menjalankan kepercayaan yang dia pilih ini lebih dalam. Dia ingin terus melangkah kedepan as there is no way back again. Dan ketika datang rasa lelah, dia ingin aku memegang kedua tangannya, menatap matanya dan mengatakan padanya untuk terus melangkah kedepan. Bukan kebelakang.

Dia pun bertanya apakah harapan terbesarku tentang kepercayaan yang dia pilih, aku hanya menginginkan dia bahagia dalam menjalankan kepercayaannya, konsisten dan terus melangkah kedepan. Dan aku akan terus bersamanya membantunya untuk tetap teguh pada pilihannya ini. Because you and I believe in this way is the right thing to do. Nothing could make me happier than to see you happy in doing this. You found a way. You are doing great hun. Keep moving forward, don’t hold back. I’ll be with you and hold your hands to walk together in this path.



keep supporting those who choose this way is the best thing that we can do 

Comments

  1. Ciehhh...

    Habis ngomong gitu ada adegan ciumannya enggak mbak?

    Hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Adegan disensor, takut dibaca anak2 seumuran Keenan 😆

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Nyepi ke-4 di Bali

Taken at 3am-ish Tahun ini adalah tahun ke-4 gw nyepi di Bali. Ketagihan banyak Nyepi di Bali. Tahun ini juga semua serangkaian Nyepi terasa kembali normal. Normal dalam artian, kegiatan yang berhubungan dengan Nyepi sudah mulai dilaksanakan secara utuh. Karena 2-3 tahun sebelumnya masih nggak 100%, kali ini jauh lebih meriah.  Upacara dimana-mana. Jalanan ditutup, diputar, dimana-mana. Melasti yang bisa aja kalau kalian nggak tau ya "kejebak" macet. Gw nggak suka keramaian, tapi prosesi-prosesi kejutan yang gw nggak sengaja liat di jalanan tuh menyenangkan sekali. Riuhnya kerasa buat gw.  Big offerings 2-3 tahun lalu, seingat gw ATM tuh tutupnya H-1 Nyepi tapi jam-jam sore. Tahun ini jam 10 pagi ATM udah mati semua. Tahun ini juga gw tiba-tiba perlu urus visa yang mepet Nyepi, dengan janji temu hari kamis. Hari kamis ini masih ngembak geni, kegiatan belum ada yang 100%. Kalaupun ada pasti bukanya di atas jam 10 atau jam 1 siang.  Gw perlu print beberapa dokumen terakhir yang

Life recently #2

Ternyata seminggu nggak nulis ya.. udah ngelewatin jumat ceria juga 😁 Gara-garanya apa hayo???? Year-end schedule di kantor. Ini jadwal serem banget deh tiap tahunnya. 3 affiliates ini pada borongan ngasih kerjaan seabrek kepadaku yang lemah tak berdaya. Pulang juga sering jam 7 malem, mentok jam 8 tapi sih haha. Ogah bener 12 jam lebih kerja. Gara-gara kerjaan yang tak kunjung usai dan bakalan berlanjut hingga pertengahan desember, fokusku jadi kurang dong. Mana sibuk ngurus prenup juga.  When you feel depressed and stressed, you need something cold called ice cream. This one is Zangrandi ice cream Kemarin, waktu arrange janji sama notaris, karena males kelamaan via email akhirnya coba telpon lah ya, begini jadinya : Aku : halo… Dia : iya halooo… *dengan suara bantal* Lah kok suaranya begini sih Aku : dengan bapak x? dia : Bukan mbak *masih dengan suara bantal* Aku : hah? Bukan? Ini bukan notaries? dia : ini toko bangunan mbak Zingggggg…. Buru

Drama Jogjakarta #1

Ceritanya, apes sih, kan aku udah ngeyel banget buat tes bahasa Korea di Jogja. Udah set up the date deh, eh lakok jadwalnya sama pas dia dateng. Yaudah terpaksa kan akhirnya harus ikut dia ke Jogja. Ada dramanya? Ada dong jelas.    Jadi seperti rencana, yang mau tes itu saya sama sahabat saya. Kita sepakat berangkat dari Surabaya naek kereta. Oke fix kita berangkat dari Gubeng naek kereta Sancaka Pagi yang notabene bisnis (apa eksekutif ya?? Lupa ding). Karena hanya 5 jam perjalanan, ok saya bisa terima. Dan ini kereta bisnis, agak mendingan la ya daripada yang ekonomi. At least si mas bilang ‘I like it’. Lega deh.   Sancaka pagi Nah saya itu nggak pernah tau kalo Gubeng itu ada dua. Yang lama sama baru. Nah kita naek taksi kan bilang aja gubeng naek sancaka pagi, bapaknya udah tau sendiri dong. Belom check ini, jadi harus satu jam sebelum berangkat kalo nggak gitu nggak bisa keluar tiketnya. Kereta berangkat jam 7.30 pagi dan saya jam 6 sudah disana. Check in dan be