Skip to main content

If Money Wasn't The Problem, What Would You Do?

In this extraordinary life, I would be a teacher still.  Helping people to understand even some little things to make them feel worthy and understand themselves better. It seems that teaching has become a calling for me. Not about teaching such specific subject like mathematics or so, but more like... I like to give new perspectives for people, and having them saying "Oh.... I see..." is satisfying for me. Of course, by teaching I can learn so many new perspectives from different people too. It's like the more I teach the more I learn, and that is so true. Maybe more like a guide. I like giving guidance to people who needs it. No, I don't like giving unsolicited guiding. I like to guide people who wants to be guided. I'd teach them how to love, love themselves first. Yea sure when we are talking about things, they would say "do useful things like engineering, plumbing, this and that" but they tend to forget that we need some balance in life. Not saying t

Don't Hold Back



Hari ini, lelakiku memintaku untuk membuatnya practice Islam lebih dalam. Momen ini, adalah satu dari sekian banyak momen yang paling kutunggu. As this moment is a big moment for us.



Islam memiliki daya magnet kepadanya sejak dia masih remaja. Hingga dia pun akhirnya mencoba untuk practice sampai sebelum kita berdua bertemu. Dia melakukannya sebanyak yang dia mampu. Memang masih belum konsisten tapi akupun tau dia berusaha. Belajar Islam dari perspektif lain, sedikit lebih dalam dari yang kita biasa pelajari. Diapun, tahu banyak tentang itu.

Kemudian kami bertemu. Waktu itu, dia sudah nyemplung. Meskipun belum konsisten tapi aku tahu dia berusaha dengan keras dan aku percaya dia bisa. Aku selalu bersamanya. Memberikan semangat ketika dia mulai lelah dan putus asa. Aku tahu ini tidak mudah baginya. Ada masa ketika dia merasa lelah, putus asa, sulit, karena hal ini merupakan transisi penting baginya. Terlebih tidak banyak orang terdekatnya yang memberikan dukungan baginya. Tentunya, melakukan ini semua akan menjadi mudah jika dia sebelumnya adalah pemeluk satu keyakinan. But he wasn’t .

Ada kalanya dia merasa kecewa, ada kalanya dia membuatku kecewa atau aku membuatnya kecewa. Tapi tidak pernah aku berhenti untuk memberikannya dukungan dan semangat. Ada masa dimana dia merasakan maju dan mundur dalam mengambil satu langkah. Dia pun berusaha keras untuk terus melangkah kedepan. 

Akupun harus selalu menjadi lebih kuat darinya. Kenapa? Karena aku harus meyakinkannya bahwa jalan ini, jalan yang diambilnya, adalah hal besar dan penting dalam hidupnya. Dia tidak boleh menyerah. Once it is decided, then we should responsible to what we decide right?

Lalu, apa yang kurasakan? Selayaknya rollercoaster, aku pun sering merasakan up&down. Hal ini bukanlah hal yang mudah untuk ditebak. Perasaan ketika ada ragu dalam hati ketika berusaha memiliki satu kepercayaan tentang pemilik semesta ini.

Apa yang selama ini kunanti? Saat dimana dia merasakan kepuasan, ketenangan, kebahagiaan dalam hatinya, dalam menjalankan kepercayaan yang dia pilih. Lalu tibalah saat itu, ketika dia dengan matanya yang berwarna cerah itu mengatakan kepadaku ‘I feel happy to do this’. Aku bisa merasakan kebahagiaan dimatanya. Ketenangan yang dia cari. Kenyamanan dalam hatinya. Bukan karena perasaan terpaksa untuk menjalaninya. Itulah yang kutunggu.

Hari ini, dia memintaku untuk terus mendampinginya menjalankan kepercayaan yang dia pilih ini lebih dalam. Dia ingin terus melangkah kedepan as there is no way back again. Dan ketika datang rasa lelah, dia ingin aku memegang kedua tangannya, menatap matanya dan mengatakan padanya untuk terus melangkah kedepan. Bukan kebelakang.

Dia pun bertanya apakah harapan terbesarku tentang kepercayaan yang dia pilih, aku hanya menginginkan dia bahagia dalam menjalankan kepercayaannya, konsisten dan terus melangkah kedepan. Dan aku akan terus bersamanya membantunya untuk tetap teguh pada pilihannya ini. Because you and I believe in this way is the right thing to do. Nothing could make me happier than to see you happy in doing this. You found a way. You are doing great hun. Keep moving forward, don’t hold back. I’ll be with you and hold your hands to walk together in this path.



keep supporting those who choose this way is the best thing that we can do 

Comments

  1. Ciehhh...

    Habis ngomong gitu ada adegan ciumannya enggak mbak?

    Hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Adegan disensor, takut dibaca anak2 seumuran Keenan 😆

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

If Money Wasn't The Problem, What Would You Do?

In this extraordinary life, I would be a teacher still.  Helping people to understand even some little things to make them feel worthy and understand themselves better. It seems that teaching has become a calling for me. Not about teaching such specific subject like mathematics or so, but more like... I like to give new perspectives for people, and having them saying "Oh.... I see..." is satisfying for me. Of course, by teaching I can learn so many new perspectives from different people too. It's like the more I teach the more I learn, and that is so true. Maybe more like a guide. I like giving guidance to people who needs it. No, I don't like giving unsolicited guiding. I like to guide people who wants to be guided. I'd teach them how to love, love themselves first. Yea sure when we are talking about things, they would say "do useful things like engineering, plumbing, this and that" but they tend to forget that we need some balance in life. Not saying t

Gojek ke bandara juanda

While waiting, jadi mending berbagi sedikit soal gojek. Karena saya adalah pengguna setia gojek, saya pengen cobain ke bandara pake gojek. Awalnya saya kira tidak bisa *itu emang sayanya aja sih yang menduga nggak bisa*, trus tanya temen katanya bisa karena dia sering ke bandara pakai motornya. Nah berarti gojek bisa dong?? Sebelum-sebelumnya kalo naek gojek selalu bayar cash, tapi kali ini pengen cobain top up go pay. Minimum top up 10ribu. Jadi saya cobain deh 30ribu dulu. Eh ternyata lagi ada promo 50% off kalo pake go pay. Haiyaaaaa kenapa ga dari dulu aja ngisi go pay hahaha. Dari kantor ke bandara juanda sekitar 8km. Kantor saya sih daerah rungkut industri. Penasarannn banget ini abang mau lewat mana ya. Tertera di layar 22ribu, tapi karena pakai go pay diskon 50% jadinya tinggal 11ribu. Bayangin tuhh... pake bis damri aja 30ribu hahaha. 11ribu udah nyampe bandara. Biasanya 15ribu ke royal plaza dari kantor haha. Lagi untung. Bagus deh. Nah sepanjang perjalanan, saya mikir ter

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu visa, dia ga pernah ad