Skip to main content

Romanticizing My Cooking

Bakso I have to admit that my love for cooking is growing. It's growing and I can't believe it myself. This feeling has been like this since probably two years ago. Before, cooking felt like a hard work that I had to fulfill. It still is, but the difference is I enjoy it now. So it does not feel like I am forcing myself.  Back then whenever I cooked, it's either wrong recipe or incorrect measurement. It never tasted right. So I gave up cooking just because I never found the right one. And then I started to feel that I wanna eat better. I don't want to just eat whatever, I want to know what goes into my body. If I prepare it myself, then I know it's good one.  I don't eat too much sugar, sometimes it is hard to buy one thing outside and has a lot of sugar in it. So cooking it myself will allow me to control the amount of sugar. So I found recipes and I tried to make them. As to my surprise, they taste right! Exactly how they should have tasted. That made me happy

Ujian hari senin

Kejadian ini terjadi tepat senin minggu lalu. Baru kali itu aku merasa 'WOW.. ini senin yeay'. Karena biasanya 'haduhh udah senen lagi'. Kebayang kan kalo seneng begitu dihari senen menyambut pagi dan hari itu rasanya langka banget. Otomatis pengennya hari itu berlangsung indah.

Jam setengah 9 pagi, seperti biasa ke pantry ambil minum bareng sama temen sebangku. Dia bikin teh, aku nyuci botol sekalian ngisi dong. Seperti biasa juga, kadang aku males sih nyuci botol dengan ritual lengkapnya, akhirnya cuman bilas pake air panas. Ya mungkin nggak sampe 50 ml juga. Dikit banget deh. Temen juga selalu bersihin gitu gelasnya pake air panas.

Pic source is here

Eh lakok lakok... si bapak pantry yang serem itu tiba-tiba bilang 'Gak bisa ya gak nyuci botol pake air panas? Tiap sore itu banyak komplain gara-gara airnya abis'. Yakaliii air abis tinggal isi aja, ibu yang dulu aja nggak pernah ada komplain. Ya aku bilang lah ini cuman dikit, lagian yang ngelakuin ini bukan aku aja. Eh dia bilang lagi, 'Masa kalo nyuci dirumah juga masih rebus air buat nyuci', dengan lantang aku jawab 'EMANG IYA'. Lagian kalo dipikir-pikir kan ada dispenser tho. Eh dia masih aja cerewet marahin. Ya otomatis lah jadi sebel dong aku, hariku yang indah eh dirusak sama dia. Padahal juga kalo ketemu dia itu aku senyum, nyapa, permisi, eh digituin. Jadi males deh

Berkeluh kesahlah aku ke seorang teman disana, dia bilang 'Mungkin kita terlalu terlena dengan posisi kita saat ini hingga akhirnya ditegur orang kita merasa tersinggung'. Sumpah demi apapun aku nggak pernah ngerendahin orang lain karena profesinya atau apapun itu. Bahkan menejer pun statusnya buatku sama kayak OB. Sama-sama manusianya juga. Ya nggak bisa bilang 'sama-sama makan nasi sih' soalnya menejer yang kerja sama aku semuanya bule. Tapi intinya tetep manusia kan? aku perlakukan mereka sama kok. Tapi dia bilang lagi begini, bagus deh, 'Tuhan sedang ingin mengetahui setinggi apa sih kerendahan hatimu dengan tingkat kecerdasanmu'. Awalnya bingung bacanya, tapi ya mungkin dia benar juga sih. Ujian diberikan ketika kita sedang bahagia 😄

Comments

  1. Kerendahan hati kunci dari kebahagian, ujian pun diberikan saat kita bahagia tapi jika semuanya kita respon dengan enjoy semua akan baik-baik saja.hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak bener, cuman tiba2 senewen aja jarang2 aku seneng dihari senen, ehh digituin haha

      Delete
    2. ujian pun diberikan saat kita bahagia tapi jika semuanya kita respon dengan enjoy semua akan baik-baik saja,,,, masak mbak ,,,

      memang benar ,,,manusia adalah bahan ujian ALLOH.

      Delete
    3. @mbak Prisca, sekali-kali senewen nggak masalah asal jangan keseringan. hehe

      @Mas Trik Pos, benar lo, mas, nggak percaya coba saja. :)

      Delete
    4. Haha iya mbak, senewen ya itu knp pas senen mrasa bhgia eh diomelin. Ya kalo yg diomelin smuanya, la ini cm diriku seorang haha. Ya akhirnya rusak seharian sih. Tp yawes berlalu sih 😬

      @Trik pos : Tuhan sedang bermain dengan makhluknya hohoho *menyadur dr buku filosofi

      Delete
    5. Tetap senyum walau lagi tak enak hati. Mungkin dia lagi ada masalah dan perlu diperhatikan.

      Delete
    6. Rasanya dia bermasalah tiap hari haha

      Delete
  2. Mungkin ada benernya yang dibilang sama temennya mbak. Justru di saat kita senang biasanya kita disentil dikit, cuma buat tau apa kita masih senantiasa beristighfar.

    Eh, tp kalau aku jadi kamu, mbak. Aku juga bakal senewen seharian. Bukan maksud memandang profesi si bapak-bapak OBnya (kenapa di bayangaanku mukanya dia item, pendek, dan bewokan. Kan mukanya serem). Tapi memang udah jadi kewajiban dan tugasnya dia kan. Seperti kita mengerjakan tugas kita, dan dia mengerjakan tugas dia. Nggak mungkin kita negur temen di samping meja kita cuma gara-gara pulpen kita abis (ibaratnya)

    Aku loh ngomong apa ini...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha ya makanya itu, kl emg udah tugasnya disitu dan itu ya lakukan dg baik dong ya. Masa iya tugasnya dia di pantry langsung baca email trus selesein kasus kan nyeleneh jdinya. Tp orangnya rada sensi kali ya, trutama sama yg muda2 hahaha

      Ywes lah udah berlalu jg sih, senen ini bahagia kok 😆

      Delete
    2. Mungkin jg emang perlu disentil dikit akunya haha

      Delete
    3. Nah soal brewok, aku ikut tersinggung nih.

      Delete
    4. Oops!!! Ada yg tersungging *kaboorrrr*

      Delete
    5. Wah gawat ada yang tersinggung... Aku lupa kalau populasi orang berjenggot di Indonesia ini banyak. Maaf maaf... *kabur juga deh*

      Delete
  3. anggap aja sebagai ujian kenikmatan mbk, hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Anggaplah sebagai ujian, biar mata tidak ngantuk. Kalau orang marahkan biasanya kuat melek.

      Delete
    2. Ujian kenikmatan 🙄
      Tapi udah nggak kontak lg sama orangnya, mending ngalah drpd dimaki lagi haha

      Delete
  4. emang kadang teguran itu datengnya bisa bermacam bentuk. setidaknya kita harus bersyukur kalau masih ditegur, masih ada yang ngingetin kita.

    ReplyDelete
  5. Hadapi dengan lapang dada..Insya Allah akan bagus hasilnya..hee

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dadaku tidak selapang itu untuk menerima makian dipagi hari senen kakakkk hahaha

      Delete
  6. Ujian melatih seberapa sabar kita menghadapi orang. Apalagi orang yang ilmunya lebih rendah, harus lebih sabar lagi.
    Lumayanlah buat latihan kalau nanti menjadi ibu ,biar tidak kaget menghadapi polah anak yang aneka macam.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waduhhh bisa jg ya. Tdk ada ujian yg tidak menguntungkan ya

      Ada kebaikan ditiap ujian *tp skrg lg mikir apa baeknya ya haha*

      Delete
    2. ya, itu bisa menjadi bahan postingan :D

      Delete
  7. Di kantor aku juga ada yang kaya gitu. Tapi sih aku cuek aja. La emangnya situ keluar duit buat beli galon?

    Tak piker ngono wae...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ituuu yg pertama kali tak pikirin. Wong bukan dia yg beli galon kann

      Delete
  8. Hahah iya, langka banget denger orang seneng di hari senin. Tapi emang harus seneng sih, karna senin kan awal dari hari-hari yang lain. Uyeee

    Duh duh. Kasian banget mbak, mood nya jadi jelek di hari senin. Yang sabar ya mbak, bapak-bapak itu dateng buat menguji kesabaran heheh *semuanya udah bahas soal sabar-sabar, aku ikutan aja :3

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tuh kan! Harusnya aku dikasih award gara2 jd slh satu orang langka yg bahagia dg senin haha

      Udah sabar bgt kok aku meskipun pas nyapa dicuekin trus hahahaseeem

      Delete
  9. Replies
    1. Hahaha iya wes, ngaruhnya cuman ke mood aja kok. Gak ke kerjaan lain hoho

      Delete
  10. 'Tuhan sedang ingin mengetahui setinggi apa sih kerendahan hatimu dengan tingkat kecerdasanmu', akan tetap bersyukur atau kufur? hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nahh itu dia! Mungkin pas lagi disuruh istirahat bentar, ga boleh jd orang semena2 yaa

      Delete
  11. menghadapi rekan sejawat memang butuh kesabaran ekstra, kecuali kita pengen zona nyaman yang selama ini diipertahankan menjadi hancur...cuek kaya bebek ajah lah.... makanya jadi bebek mah enak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bebek emang enak mang, apalagi bebek sinjay *oops sebut merek haha

      Delete
  12. jangan menyerah dan etruslah melangkah hahahha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha udah melangkah trus trusan ini, ga krasa udah mau akhir taun aja *eh ga nyambung*

      Delete
  13. Mungkin bapak itu lagi bad mood, hihi
    Sing sabar ya mbak :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Udah sabar kok mbak, kl ga sbar itu bapak bisa tak gigit deh haha

      Delete
  14. Replies
    1. Udah ngelewatin 3 ujian nasional masa iya masih diuji lg haha

      Delete
  15. Haha ngakak di bagian ini mbak '"sama-sama makan nasi sih' soalnya menejer yang kerja sama aku semuanya bule.

    ReplyDelete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Romanticizing My Cooking

Bakso I have to admit that my love for cooking is growing. It's growing and I can't believe it myself. This feeling has been like this since probably two years ago. Before, cooking felt like a hard work that I had to fulfill. It still is, but the difference is I enjoy it now. So it does not feel like I am forcing myself.  Back then whenever I cooked, it's either wrong recipe or incorrect measurement. It never tasted right. So I gave up cooking just because I never found the right one. And then I started to feel that I wanna eat better. I don't want to just eat whatever, I want to know what goes into my body. If I prepare it myself, then I know it's good one.  I don't eat too much sugar, sometimes it is hard to buy one thing outside and has a lot of sugar in it. So cooking it myself will allow me to control the amount of sugar. So I found recipes and I tried to make them. As to my surprise, they taste right! Exactly how they should have tasted. That made me happy

Mengenal Nyai, Eyang Buyut Orang Indo Kebanyakan

  Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya tentang darah campuran Eropa, saya pernah janji nulis tentang orang Indo dan Nyai, nenek buyut dari para Indo kebanyakan. Sekarang kita liat definisi dari Indo sendiri. Jadi Indo (Indo-Europeaan atau Eropa Hindia) adalah para keturunan yang hidup di Hindia Belanda (Indonesia) atau di Eropa yang merupakan keturunan dari orang Indonesia dengan orang Eropa (Kebanyakan Belanda, Jerman, Prancis, Belgia). Itulah kenapa saya agak risih mendengar orang menyebut Indonesia dengan singkatan Indo. Karena kedua hal itu beda definisi dan arti. Sekarang apa itu Nyai? Apa definisi dari Nyai? Nyai adalah seorang perempuan pribumi (bisa jadi orang Indonesia asli), Tionghoa dan Jepang yang hidup bersama lelaki Eropa di masa Hindia Belanda. Hidup bersama atau samenleven yang artinya kumpul kebo, tidak menikah. Fungsinya nyai itu apa? Fungsinya diatas seorang baboe dan dibawah seorang istri, tapi wajib melakukan kewajiban seorang baboe dan istri. Karena mem

Soal ujian TOPIK vs EPS TOPIK

Setelah membahas perbedaan TOPIK dan EPS TOPIK , kali ini saya akan menulis materi tentang apa saja yg diujikan *agak sedikit detail ya*. Pengalaman mengikuti dan 'membimbing' untuk kedua ujian tersebut, jadi sedikit banyak mengetahui detail soal yg diujikan. Dimulai dari EPS TOPIK. Jika anda adalah warga yg ingin menjadi TKI/TKW di Korea, lulus ujian ini adalah wajib hukumnya. Kebanyakan dari mereka ingin cara singkat karena ingin segera berangkat sehingga menggunakan cara ilegal. Bahkan ada yg lulus tanpa ujian. Bisa saja, tapi di Korea dia mlongo. Untuk soal EPS TOPIK, soal-soal yg keluar adalah materi tentang perpabrikan dan perusahaan semacem palu, obeng, cangkul, cara memupuk, cara memerah susu sapi, cara mengurus asuransi, cara melaporkan majikan yg nggak bener, cara membaca slip gaji, sampai soal kecelakaan kerja. Intinya tentang bagaimana mengetahui hak dan kewajiban bekerja di Korea termasuk printilan yang berhubungan dengan pekerjaan. Karena yang melalui jalur ini