Skip to main content

If Money Wasn't The Problem, What Would You Do?

In this extraordinary life, I would be a teacher still.  Helping people to understand even some little things to make them feel worthy and understand themselves better. It seems that teaching has become a calling for me. Not about teaching such specific subject like mathematics or so, but more like... I like to give new perspectives for people, and having them saying "Oh.... I see..." is satisfying for me. Of course, by teaching I can learn so many new perspectives from different people too. It's like the more I teach the more I learn, and that is so true. Maybe more like a guide. I like giving guidance to people who needs it. No, I don't like giving unsolicited guiding. I like to guide people who wants to be guided. I'd teach them how to love, love themselves first. Yea sure when we are talking about things, they would say "do useful things like engineering, plumbing, this and that" but they tend to forget that we need some balance in life. Not saying t

Ujian hari senin

Kejadian ini terjadi tepat senin minggu lalu. Baru kali itu aku merasa 'WOW.. ini senin yeay'. Karena biasanya 'haduhh udah senen lagi'. Kebayang kan kalo seneng begitu dihari senen menyambut pagi dan hari itu rasanya langka banget. Otomatis pengennya hari itu berlangsung indah.

Jam setengah 9 pagi, seperti biasa ke pantry ambil minum bareng sama temen sebangku. Dia bikin teh, aku nyuci botol sekalian ngisi dong. Seperti biasa juga, kadang aku males sih nyuci botol dengan ritual lengkapnya, akhirnya cuman bilas pake air panas. Ya mungkin nggak sampe 50 ml juga. Dikit banget deh. Temen juga selalu bersihin gitu gelasnya pake air panas.

Pic source is here

Eh lakok lakok... si bapak pantry yang serem itu tiba-tiba bilang 'Gak bisa ya gak nyuci botol pake air panas? Tiap sore itu banyak komplain gara-gara airnya abis'. Yakaliii air abis tinggal isi aja, ibu yang dulu aja nggak pernah ada komplain. Ya aku bilang lah ini cuman dikit, lagian yang ngelakuin ini bukan aku aja. Eh dia bilang lagi, 'Masa kalo nyuci dirumah juga masih rebus air buat nyuci', dengan lantang aku jawab 'EMANG IYA'. Lagian kalo dipikir-pikir kan ada dispenser tho. Eh dia masih aja cerewet marahin. Ya otomatis lah jadi sebel dong aku, hariku yang indah eh dirusak sama dia. Padahal juga kalo ketemu dia itu aku senyum, nyapa, permisi, eh digituin. Jadi males deh

Berkeluh kesahlah aku ke seorang teman disana, dia bilang 'Mungkin kita terlalu terlena dengan posisi kita saat ini hingga akhirnya ditegur orang kita merasa tersinggung'. Sumpah demi apapun aku nggak pernah ngerendahin orang lain karena profesinya atau apapun itu. Bahkan menejer pun statusnya buatku sama kayak OB. Sama-sama manusianya juga. Ya nggak bisa bilang 'sama-sama makan nasi sih' soalnya menejer yang kerja sama aku semuanya bule. Tapi intinya tetep manusia kan? aku perlakukan mereka sama kok. Tapi dia bilang lagi begini, bagus deh, 'Tuhan sedang ingin mengetahui setinggi apa sih kerendahan hatimu dengan tingkat kecerdasanmu'. Awalnya bingung bacanya, tapi ya mungkin dia benar juga sih. Ujian diberikan ketika kita sedang bahagia 😄

Comments

  1. Kerendahan hati kunci dari kebahagian, ujian pun diberikan saat kita bahagia tapi jika semuanya kita respon dengan enjoy semua akan baik-baik saja.hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak bener, cuman tiba2 senewen aja jarang2 aku seneng dihari senen, ehh digituin haha

      Delete
    2. ujian pun diberikan saat kita bahagia tapi jika semuanya kita respon dengan enjoy semua akan baik-baik saja,,,, masak mbak ,,,

      memang benar ,,,manusia adalah bahan ujian ALLOH.

      Delete
    3. @mbak Prisca, sekali-kali senewen nggak masalah asal jangan keseringan. hehe

      @Mas Trik Pos, benar lo, mas, nggak percaya coba saja. :)

      Delete
    4. Haha iya mbak, senewen ya itu knp pas senen mrasa bhgia eh diomelin. Ya kalo yg diomelin smuanya, la ini cm diriku seorang haha. Ya akhirnya rusak seharian sih. Tp yawes berlalu sih 😬

      @Trik pos : Tuhan sedang bermain dengan makhluknya hohoho *menyadur dr buku filosofi

      Delete
    5. Tetap senyum walau lagi tak enak hati. Mungkin dia lagi ada masalah dan perlu diperhatikan.

      Delete
    6. Rasanya dia bermasalah tiap hari haha

      Delete
  2. Mungkin ada benernya yang dibilang sama temennya mbak. Justru di saat kita senang biasanya kita disentil dikit, cuma buat tau apa kita masih senantiasa beristighfar.

    Eh, tp kalau aku jadi kamu, mbak. Aku juga bakal senewen seharian. Bukan maksud memandang profesi si bapak-bapak OBnya (kenapa di bayangaanku mukanya dia item, pendek, dan bewokan. Kan mukanya serem). Tapi memang udah jadi kewajiban dan tugasnya dia kan. Seperti kita mengerjakan tugas kita, dan dia mengerjakan tugas dia. Nggak mungkin kita negur temen di samping meja kita cuma gara-gara pulpen kita abis (ibaratnya)

    Aku loh ngomong apa ini...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha ya makanya itu, kl emg udah tugasnya disitu dan itu ya lakukan dg baik dong ya. Masa iya tugasnya dia di pantry langsung baca email trus selesein kasus kan nyeleneh jdinya. Tp orangnya rada sensi kali ya, trutama sama yg muda2 hahaha

      Ywes lah udah berlalu jg sih, senen ini bahagia kok 😆

      Delete
    2. Mungkin jg emang perlu disentil dikit akunya haha

      Delete
    3. Nah soal brewok, aku ikut tersinggung nih.

      Delete
    4. Oops!!! Ada yg tersungging *kaboorrrr*

      Delete
    5. Wah gawat ada yang tersinggung... Aku lupa kalau populasi orang berjenggot di Indonesia ini banyak. Maaf maaf... *kabur juga deh*

      Delete
  3. anggap aja sebagai ujian kenikmatan mbk, hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Anggaplah sebagai ujian, biar mata tidak ngantuk. Kalau orang marahkan biasanya kuat melek.

      Delete
    2. Ujian kenikmatan 🙄
      Tapi udah nggak kontak lg sama orangnya, mending ngalah drpd dimaki lagi haha

      Delete
  4. emang kadang teguran itu datengnya bisa bermacam bentuk. setidaknya kita harus bersyukur kalau masih ditegur, masih ada yang ngingetin kita.

    ReplyDelete
  5. Hadapi dengan lapang dada..Insya Allah akan bagus hasilnya..hee

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dadaku tidak selapang itu untuk menerima makian dipagi hari senen kakakkk hahaha

      Delete
  6. Ujian melatih seberapa sabar kita menghadapi orang. Apalagi orang yang ilmunya lebih rendah, harus lebih sabar lagi.
    Lumayanlah buat latihan kalau nanti menjadi ibu ,biar tidak kaget menghadapi polah anak yang aneka macam.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waduhhh bisa jg ya. Tdk ada ujian yg tidak menguntungkan ya

      Ada kebaikan ditiap ujian *tp skrg lg mikir apa baeknya ya haha*

      Delete
    2. ya, itu bisa menjadi bahan postingan :D

      Delete
  7. Di kantor aku juga ada yang kaya gitu. Tapi sih aku cuek aja. La emangnya situ keluar duit buat beli galon?

    Tak piker ngono wae...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ituuu yg pertama kali tak pikirin. Wong bukan dia yg beli galon kann

      Delete
  8. Hahah iya, langka banget denger orang seneng di hari senin. Tapi emang harus seneng sih, karna senin kan awal dari hari-hari yang lain. Uyeee

    Duh duh. Kasian banget mbak, mood nya jadi jelek di hari senin. Yang sabar ya mbak, bapak-bapak itu dateng buat menguji kesabaran heheh *semuanya udah bahas soal sabar-sabar, aku ikutan aja :3

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tuh kan! Harusnya aku dikasih award gara2 jd slh satu orang langka yg bahagia dg senin haha

      Udah sabar bgt kok aku meskipun pas nyapa dicuekin trus hahahaseeem

      Delete
  9. Replies
    1. Hahaha iya wes, ngaruhnya cuman ke mood aja kok. Gak ke kerjaan lain hoho

      Delete
  10. 'Tuhan sedang ingin mengetahui setinggi apa sih kerendahan hatimu dengan tingkat kecerdasanmu', akan tetap bersyukur atau kufur? hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nahh itu dia! Mungkin pas lagi disuruh istirahat bentar, ga boleh jd orang semena2 yaa

      Delete
  11. menghadapi rekan sejawat memang butuh kesabaran ekstra, kecuali kita pengen zona nyaman yang selama ini diipertahankan menjadi hancur...cuek kaya bebek ajah lah.... makanya jadi bebek mah enak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bebek emang enak mang, apalagi bebek sinjay *oops sebut merek haha

      Delete
  12. jangan menyerah dan etruslah melangkah hahahha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha udah melangkah trus trusan ini, ga krasa udah mau akhir taun aja *eh ga nyambung*

      Delete
  13. Mungkin bapak itu lagi bad mood, hihi
    Sing sabar ya mbak :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Udah sabar kok mbak, kl ga sbar itu bapak bisa tak gigit deh haha

      Delete
  14. Replies
    1. Udah ngelewatin 3 ujian nasional masa iya masih diuji lg haha

      Delete
  15. Haha ngakak di bagian ini mbak '"sama-sama makan nasi sih' soalnya menejer yang kerja sama aku semuanya bule.

    ReplyDelete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

If Money Wasn't The Problem, What Would You Do?

In this extraordinary life, I would be a teacher still.  Helping people to understand even some little things to make them feel worthy and understand themselves better. It seems that teaching has become a calling for me. Not about teaching such specific subject like mathematics or so, but more like... I like to give new perspectives for people, and having them saying "Oh.... I see..." is satisfying for me. Of course, by teaching I can learn so many new perspectives from different people too. It's like the more I teach the more I learn, and that is so true. Maybe more like a guide. I like giving guidance to people who needs it. No, I don't like giving unsolicited guiding. I like to guide people who wants to be guided. I'd teach them how to love, love themselves first. Yea sure when we are talking about things, they would say "do useful things like engineering, plumbing, this and that" but they tend to forget that we need some balance in life. Not saying t

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu visa, dia ga pernah ad

Gojek ke bandara juanda

While waiting, jadi mending berbagi sedikit soal gojek. Karena saya adalah pengguna setia gojek, saya pengen cobain ke bandara pake gojek. Awalnya saya kira tidak bisa *itu emang sayanya aja sih yang menduga nggak bisa*, trus tanya temen katanya bisa karena dia sering ke bandara pakai motornya. Nah berarti gojek bisa dong?? Sebelum-sebelumnya kalo naek gojek selalu bayar cash, tapi kali ini pengen cobain top up go pay. Minimum top up 10ribu. Jadi saya cobain deh 30ribu dulu. Eh ternyata lagi ada promo 50% off kalo pake go pay. Haiyaaaaa kenapa ga dari dulu aja ngisi go pay hahaha. Dari kantor ke bandara juanda sekitar 8km. Kantor saya sih daerah rungkut industri. Penasarannn banget ini abang mau lewat mana ya. Tertera di layar 22ribu, tapi karena pakai go pay diskon 50% jadinya tinggal 11ribu. Bayangin tuhh... pake bis damri aja 30ribu hahaha. 11ribu udah nyampe bandara. Biasanya 15ribu ke royal plaza dari kantor haha. Lagi untung. Bagus deh. Nah sepanjang perjalanan, saya mikir ter