Skip to main content

Rough Guide to Bali

Penjor "Hey I am coming to Bali, can you recommend me things to do?" I got that question a lot. I get it, I live in Bali so people would think that I master everything about Bali. Well... 50:50. I happened to travel around Bali since 2017. So it wasn't wrong to assume me knowing Bali. But I am also a lazy traveler so I don't always do many things in one place.  That is why we will call this a rough guide to Bali.  First thing first, define your style of traveling. Because we all know that Bali is an island. Not a city. So it is quite big, you know. You can not explore all of it in two weeks. Well you might be able to do so, but probably not immersing enough of it.  So... what is your style of traveling? Bali offers you some cultures, quiet normal life, party hotspots, quiet beaches, busy beaches, temples, and so on.  Mt Batur West part of Bali (Canggu, Seminyak, Kuta) If you enjoy partying, you might want to spend your time more in the west part of Bali like Canggu, ...

Pakai eSIM Untuk 30 Hari di Belanda

Amsterdam

Ini pertama kalinya beli eSIM. eSIM ini nggak semua ponsel bisa, kebetulan aja gw beli karena ya ponsel gw bisa dipake eSIM. Sebelumnya sih gw jarang banget beli kuota internet kalau ke luar Indonesia. Kalau dibilang mahal buanget sih tergantung negaranya ya, cuma kadang males. Jadi kalau lagi di luar dan nggak ada internet gw bisa bilang "Wah lagi nggak ada internet gw di luar" 😅

Nah, gw pilih eSIM karena mikir kalau pake alat macem mifi begitu pasti harus pick up alatnya, kalau beli SIMCARD ribet harus kasih paspor, harus ganti kartunya juga. Lalu terbesitlah eSIM. Gw cari beberapa eSIM yang banyak beredar buat di Eropa. Tadinya mau milih Simyo tapi harus abonemen bulanan. Ah nggak dulu deh. Kalau lamaan di sana aja baru okelah. 

Tiap kali ke luar negeri, gw nggak pernah pakai roaming dari kartu gw sendiri karena menakutkan harganya. Tidak worth it. 

Akhirnya gw nemu eSIM dari Maya.

Menurut gw, kartu ini termasuk bersaing harganya. Gw beli yang 3GB dengan harga EUR 9 untuk satu bulan. Gw pikir ya karena gw cuma perlu chat aja di luar rumah, nggak mungkin juga keluar rumah mau strolling instagram juga. Okelah gw ambil yang 3GB aja lah. Lumayan. 

Setelah melakukan pembelian di websitenya, kita bisa login masuk ke websitenya untuk aktivasi kartu. Aktivasi ini bisa diatur untuk sehari sebelum dipakai. Gw waktu itu 24 jam sebelum dipakai gw aktifin. Nah, SIM akan aktif ketika kita berada di negara tujuan. Jadi waktu sampai di Belanda gw langsung matiin mode pesawatnya, nomer SIM langsung masuk 2. SIM Indonesia dan eSIM. Untuk jaringannya ngikut ke salah satu provider internet di negara tersebut.

Di setelan HP bisa diaktifkan saja yang eSIM sebagai SIM kedua dan matikan yang SIM utama, biar kalau-kalau internet habis jadi nggak nyedot roaming SIM utama. Kalau nggak dimatiin SIM utamanya, jaringan di HP bakal ketampil keduanya. 

Nah, karena ini yang gw pilih adalah untuk akses di Belanda, jadi waktu ke Jerman ya jaringannya mati 😕 Sepertinya sih ada yang langsung sekalian paket se-Eropa gitu, cuma kemaren nggak kepikiran nyari juga karena tujuannya mudik aja. Kalau kurang (kejadian juga), bisa langsung top up via website dan data langsung ter-update otomatis.

Kapan hari waktu banding-bandingin eSIM, harga mereka cukup bersaing satu sama lain. Ada yang dengan harga yang sama, pilihan banyak GB tapi durasinya cuma 7 hari. Ada juga yang GB dikit tapi durasi 30 hari. Jadi tinggal sesuaikan aja kebutuhannya seperti apa. Ada banyak kok provider lain yang sedia eSIM, yang penting cek aja HP nya dukung eSIM apa nggak. Karena nggak semua HP bisa pakai eSIM untuk saat ini. 

Menurut gw, eSIM sangat worthy sekali dibandingkan harus buka tutup HP untuk pasang SIMCARD. Nggak resiko hilang juga karena SIMcard yang bentuknya sekecil itu. Tinggal pilih aja nanti yang mana yang lebih bersaing harganya dan mana yang diperlukan. 

Comments

Popular posts from this blog

Rough Guide to Bali

Penjor "Hey I am coming to Bali, can you recommend me things to do?" I got that question a lot. I get it, I live in Bali so people would think that I master everything about Bali. Well... 50:50. I happened to travel around Bali since 2017. So it wasn't wrong to assume me knowing Bali. But I am also a lazy traveler so I don't always do many things in one place.  That is why we will call this a rough guide to Bali.  First thing first, define your style of traveling. Because we all know that Bali is an island. Not a city. So it is quite big, you know. You can not explore all of it in two weeks. Well you might be able to do so, but probably not immersing enough of it.  So... what is your style of traveling? Bali offers you some cultures, quiet normal life, party hotspots, quiet beaches, busy beaches, temples, and so on.  Mt Batur West part of Bali (Canggu, Seminyak, Kuta) If you enjoy partying, you might want to spend your time more in the west part of Bali like Canggu, ...

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena suami gw dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya dia dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya dia. Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. Dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Gw belum pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu visa, dia ga pernah ada pengalaman bikin visa kecuali  Visa Sosial...

Setelah Beberapa Minggu Tinggal di Moskow

red square Nggak ada yang bikin gw 100% kaget dengan perbedaan, cuma rada syiksyaksyok aja dikit.  Beberapa bulan lalu gw ke sini buat jalan-jalan. Ada kenalan suami bilang, "Gila ya, orang Moskow tuh wangi-wangi banget. Penasaran banget pake parfum apa." Waktu itu beneran nggak ngeh karena lebih banyak bau rokok daripada parfum sih menurut gw. Orang Moskow kalo ngerokok 11-12 kayak orang Indonesia di warkop.  Tapi otak udah terpapar ide tersebut, jadi waktu gw balik lagi ke sini, eh beneran dong mereka di jalan tuh wangi banget. Wanginya nggak nusuk, malah blend-in banget sama sekitar jadi nggak yang tiba-tiba puyeng makbrengg gitu baunya. Enak banget. Iya bener juga, gw jadi penasaran mereka pake parfum apa. Gw pengen beli.  Orang bilang kalau orang Rusia tuh jarang senyum, kaku, yang mana gw rasain pas awal dateng ke sini. Tapi setelah tinggal di sini, nggak juga kok. Mereka senyum kalau kita ngobrol sama mereka. Emang sih beberapa tetep ada yang pahit tapi nggak semua...