Skip to main content

Romanticizing My Cooking

Bakso I have to admit that my love for cooking is growing. It's growing and I can't believe it myself. This feeling has been like this since probably two years ago. Before, cooking felt like a hard work that I had to fulfill. It still is, but the difference is I enjoy it now. So it does not feel like I am forcing myself.  Back then whenever I cooked, it's either wrong recipe or incorrect measurement. It never tasted right. So I gave up cooking just because I never found the right one. And then I started to feel that I wanna eat better. I don't want to just eat whatever, I want to know what goes into my body. If I prepare it myself, then I know it's good one.  I don't eat too much sugar, sometimes it is hard to buy one thing outside and has a lot of sugar in it. So cooking it myself will allow me to control the amount of sugar. So I found recipes and I tried to make them. As to my surprise, they taste right! Exactly how they should have tasted. That made me happy

Life recently #2



Ternyata seminggu nggak nulis ya.. udah ngelewatin jumat ceria juga 😁

Gara-garanya apa hayo???? Year-end schedule di kantor. Ini jadwal serem banget deh tiap tahunnya. 3 affiliates ini pada borongan ngasih kerjaan seabrek kepadaku yang lemah tak berdaya. Pulang juga sering jam 7 malem, mentok jam 8 tapi sih haha. Ogah bener 12 jam lebih kerja. Gara-gara kerjaan yang tak kunjung usai dan bakalan berlanjut hingga pertengahan desember, fokusku jadi kurang dong. Mana sibuk ngurus prenup juga. 


When you feel depressed and stressed, you need something cold called ice cream. This one is Zangrandi ice cream

Kemarin, waktu arrange janji sama notaris, karena males kelamaan via email akhirnya coba telpon lah ya, begini jadinya :

Aku : halo…
Dia : iya halooo… *dengan suara bantal*

Lah kok suaranya begini sih

Aku : dengan bapak x?
dia : Bukan mbak *masih dengan suara bantal*
Aku : hah? Bukan? Ini bukan notaries?
dia : ini toko bangunan mbak

Zingggggg…. Buru-buru minta maaf dan dianya langsung ditutup. Itu nelpon jam 2.30pm sih jadi kayaknya tuh orang lagi bobok ciang manja gitu deh. Setelah cek nomer, eh ternyata nomernya Cuma salah satu digit. Yakali satu digit juga nyasar! Dulu pernah juga sih sms pihak jobfair ehhh yang bales pendeta. 

Setelah di cek ternyata angkanya salah pencet satu digit. Kayaknya bakat ya nyasar-nyasarin nomer gitu.
Cek nomernya lagi, dan udah memastikan berkali-kali akhirnya bener dan nyambung. Eh ternyata si ibu bukan bapak hahaha. Dan si ibu notaries orangnya ramah banget di telpon. At least bikin hati adem lah ya.

Pas lagi konsen nanyain seluk beluk prenup, eh ada mas OB datang ngirim invoice. Ini bener-bener harus cut obrolan sama notaries selama beberapa menit. 

OB : mbak tanda tangan disini mbak
Aku : lah? Apaan ini mas?
OB : nggak tau mbak
Aku : lah? Begimana gatau mas, aku juga nggak tau ini apa. Emang bener ini buat saya? *mulai curiga gara-gara tulisannya pake bahasa indonesia*
OB : Iya mbak, prisca kok. Ini dari pak kholik
Aku : Pak Kholik itu siapa ya?
OB : itu mbak, yang di kurir
Aku : Prita kali? Atau Riescha? Disini purchasing adanya Riescha sama Prisca. Tapi kalo liat bentuknya kayaknya ini ke mba Riescha deh
OB : katanya kok Prisca ya?
Aku : lah aku aja nggak tau mas ini apaan. Invoice bukan?
OB : gatau mbak. Bentar ya aku tanyain lagi. 
 
Sementara dia nanyain ke bapak yang nyuruh itu, aku lanjutin ngobrol sama notarisnya. Baru juga nutup telpon ehhh si mas OB dateng lagi.

OB : Mbak udah ditelpon Pak kholik?
Aku : nggak ada telpon sama skali mas
OB : Lho mau ditelpon katanya
Aku : bentar deh mas, aku ini pegang asia pasifik, bukan indonesia. Ini maintenance apa ya? Ini surat jalan apa invoice atau apa sih?
OB : aku juga gatau mbak
Aku : ohhhhh Prisca Abiyani bukan???
OB : Iya iya iyaaaa itu mbakkk prisca abiyani mbakkk *ini orang ngomongnya ala kuisnya si uya kuya itu lho*
Aku : Yaelah massss kenapa ga bilang dari tadi, Abiyani ada di IR, kalo disini adanya Prisca Putri. Makanya, aku kaget lah aku ga pegang indonesia kok
OB : oh jadi salah ya mbak?
Aku : yayalah mas

Seketika dia pergi dariku dan menuju Prisca satunya

Nah setelah kejadian sama si mas OB usai, aku konfirmasi buat order cincin.

Aku : mbak aku sekitar bulan depan minggu ketiga mau kesana ya, cek ukuran skalian order
Mbaknya : ok mbak
Aku : pengerjaannya brapa lama ya?
Mbaknya: sekitar 4-6 minggu mbak, kalo kita overload bisa 8 minggu
Aku : oh yaweslah gapapa, perlu sekitar bulan 3 kok
Mbaknya : spare waktu 2-3 bulan ya mbak dari jadwal order dan acaranya
Aku : iya mbakk kan masih lama. Aku ke tokonya nanti sekitar desember tanggal 19an lah
Mbak : ohhh desember ya mbak? Aku kirain januari minggu ketiga, masih lama juga kok konfirmasinya sekarang, masih juga dua bulan lagi pesennya.
Aku : Lho? Bulan depan kan desember mbak
Mbaknya : Sekarang kan tanggal 1 desember mbak, jadi ya bulan ini kan ordernya. Bulan depan januari mbak
Aku : astagaaaaaa… iya… sorry mbakkkkk

Dan kebodohanku dalam 2 jam terjadi berkali-kali

Nah tanggal 7 - 8 desember besok ini ada conference satu departemen di Malang. Dress codenya banyak dan harus pake dress item buat gala diner. Baru juga move on dari warna item, ehhh sekarang bingung nyari dress item lagi. nggak masalah deh nggak masalahhhhhh yang jelas tanggal 9 - 11nya mau cussss ke Lombok yeyeyeyyeeeee *stay tune buat updatenya yaaa*

Comments

  1. Podo lah...

    Desember adalah bulan-bulan sibuk, fiuhh.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. I feel you lah mas pokoke. Kita kan sama departemennya. Ngurusin duitttt

      Delete
  2. Wah mau ke Lombok, ditunggu ya updatennya.. sepertinya seru nih..

    Kunjungan perdana, salam kenal :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Besokkkk ke Lombok 😍

      Wahh makasih kunjungan pertamanya yaaa... Rajin2 dtg kesini yaaa

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Romanticizing My Cooking

Bakso I have to admit that my love for cooking is growing. It's growing and I can't believe it myself. This feeling has been like this since probably two years ago. Before, cooking felt like a hard work that I had to fulfill. It still is, but the difference is I enjoy it now. So it does not feel like I am forcing myself.  Back then whenever I cooked, it's either wrong recipe or incorrect measurement. It never tasted right. So I gave up cooking just because I never found the right one. And then I started to feel that I wanna eat better. I don't want to just eat whatever, I want to know what goes into my body. If I prepare it myself, then I know it's good one.  I don't eat too much sugar, sometimes it is hard to buy one thing outside and has a lot of sugar in it. So cooking it myself will allow me to control the amount of sugar. So I found recipes and I tried to make them. As to my surprise, they taste right! Exactly how they should have tasted. That made me happy

Mengenal Nyai, Eyang Buyut Orang Indo Kebanyakan

  Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya tentang darah campuran Eropa, saya pernah janji nulis tentang orang Indo dan Nyai, nenek buyut dari para Indo kebanyakan. Sekarang kita liat definisi dari Indo sendiri. Jadi Indo (Indo-Europeaan atau Eropa Hindia) adalah para keturunan yang hidup di Hindia Belanda (Indonesia) atau di Eropa yang merupakan keturunan dari orang Indonesia dengan orang Eropa (Kebanyakan Belanda, Jerman, Prancis, Belgia). Itulah kenapa saya agak risih mendengar orang menyebut Indonesia dengan singkatan Indo. Karena kedua hal itu beda definisi dan arti. Sekarang apa itu Nyai? Apa definisi dari Nyai? Nyai adalah seorang perempuan pribumi (bisa jadi orang Indonesia asli), Tionghoa dan Jepang yang hidup bersama lelaki Eropa di masa Hindia Belanda. Hidup bersama atau samenleven yang artinya kumpul kebo, tidak menikah. Fungsinya nyai itu apa? Fungsinya diatas seorang baboe dan dibawah seorang istri, tapi wajib melakukan kewajiban seorang baboe dan istri. Karena mem

Soal ujian TOPIK vs EPS TOPIK

Setelah membahas perbedaan TOPIK dan EPS TOPIK , kali ini saya akan menulis materi tentang apa saja yg diujikan *agak sedikit detail ya*. Pengalaman mengikuti dan 'membimbing' untuk kedua ujian tersebut, jadi sedikit banyak mengetahui detail soal yg diujikan. Dimulai dari EPS TOPIK. Jika anda adalah warga yg ingin menjadi TKI/TKW di Korea, lulus ujian ini adalah wajib hukumnya. Kebanyakan dari mereka ingin cara singkat karena ingin segera berangkat sehingga menggunakan cara ilegal. Bahkan ada yg lulus tanpa ujian. Bisa saja, tapi di Korea dia mlongo. Untuk soal EPS TOPIK, soal-soal yg keluar adalah materi tentang perpabrikan dan perusahaan semacem palu, obeng, cangkul, cara memupuk, cara memerah susu sapi, cara mengurus asuransi, cara melaporkan majikan yg nggak bener, cara membaca slip gaji, sampai soal kecelakaan kerja. Intinya tentang bagaimana mengetahui hak dan kewajiban bekerja di Korea termasuk printilan yang berhubungan dengan pekerjaan. Karena yang melalui jalur ini