Skip to main content

Romanticizing My Cooking

Bakso I have to admit that my love for cooking is growing. It's growing and I can't believe it myself. This feeling has been like this since probably two years ago. Before, cooking felt like a hard work that I had to fulfill. It still is, but the difference is I enjoy it now. So it does not feel like I am forcing myself.  Back then whenever I cooked, it's either wrong recipe or incorrect measurement. It never tasted right. So I gave up cooking just because I never found the right one. And then I started to feel that I wanna eat better. I don't want to just eat whatever, I want to know what goes into my body. If I prepare it myself, then I know it's good one.  I don't eat too much sugar, sometimes it is hard to buy one thing outside and has a lot of sugar in it. So cooking it myself will allow me to control the amount of sugar. So I found recipes and I tried to make them. As to my surprise, they taste right! Exactly how they should have tasted. That made me happy

Nol atau kosong?

Di suatu sore yang nggak indah, tiba-tiba rekan sebangku saya, ya maksudnya rekan yang mejanya disamping kanan saya ngakak dan kaget. Nggak tiba-tiba juga sih, ada sebabnya kok. Gara-garanya begini ;

Obrolan ini saling bertatap muka
 
'Lho mbak, kalo complimentary kan nggak perlu dimasukin list ya? Kan ini gratis, kenapa di masukin sini trus nilainya SGD 0 ya?'
'Ohh nggak apa-apa masukin aja disitu, harganya nol tapi jangan lupa centang free box-nya'
'Oh yang free gratis itu ya. Oke oke'

Beberapa saat kemudian...

Obrolan ini saling menatap komputer masing-masing
 
'Mbak, kok harganya bukan SGD 0 tapi kosong ya. Ini tampilannya gimana emangnya nih? Kosong apa nol?'
'Ya ampun Prisca... bedanya apa coba kosong sama nol'
'BEDA!' reaksi refleks ini mendadak bikin si mbak tetangga syok dan seketika menoleh dengan tatapan 😯 'Kamu marah apa ngasih tau apa menyanggah?' 

 pic source is here

Demi meluruskan keadaan agar tak terjadi salah sangka, seketika saya teriak bilang ....

'Sorryyyyyyy mbak sorry hahaha refleks kayaknya jiwa matematikanya masih ada 😄😄'
'Maksudnya? 😮'
'Jadi kalo matematika itu, kosong sama nol itu beda. Tapi orang umumnya sering bilang nol itu diganti kosong. Nol itu penting dan exist dan angka, sedangkan kalo kosong itu himpunan yang nunjukin kalo nggak ada anggotanya, ya nggak ada sama sekali. Kalo baca nomer hape itu pake nol, bukan kosong. Tadi aku nanya kosong apa nol karena yang di sistem itu tadi nunjukin SGD 0 sebelum aku konvert, eh abis diconvert bisa kosongan ga ada apa-apanya. begituuu'
'Pris please stop it, kamu kok serem sih tiba-tiba bahas matematika. Serem tauk'
'Refleks, otaknya udah matematis soalnya 😁'

Bagi banyak orang, nol dan kosong itu sama. Tapi bagi matematika, keduanya berbeda. Tapi ya namanya udah mendarah daging, ibarat begitu susah bener buat dijelasin atau dilurusin lagi. Orang sudah terbiasa dengan yang 'nggak lurus' jadinya ketika kita memberitahu yang 'lurus' malah kesannya kita yang aneh. Dan masih banyak hal kecil yang sering diremehkan dalam urusan matematika yang sebenernya malah bikin fatal. Nanti deh kapan kalo sempet mau ditulis, sekarang capek mikir berat 😄😄

Udah bisa pake emoticon yeayy 😙😙

Comments

  1. Orang karena sudah terbiasa jadi dianggap benar. Padahal betul, Kalo bilangan nol itu angka dan kosong itu tidak ada, tapi orang sering asumsi Kalo nol itu kosong padahal nggak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apa mungkin krn bentuknya bulet dan nggak ada isinya kali ya? Haha

      Delete
  2. Bagian accounting yah??


    Mau nol kek koong kek, bagiku sama saja... Ora tak piker mumed

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bukan accountant tapi under finance department hahah

      Yaaaaaa alur pikirnya beda soale weeekk 😝

      Delete
  3. bener banget. 0 sama kosong itu adalah sesuatu yang berbeda. Tapi kok orang kalo minta no hape, ato pas ngisi pulsa, 0 dibailang kosong. seperti... kosongo dua satu ~

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener, harusnya nol kan, bukan kosong. Bisa dicaci maki sama dosen matematika haha

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Romanticizing My Cooking

Bakso I have to admit that my love for cooking is growing. It's growing and I can't believe it myself. This feeling has been like this since probably two years ago. Before, cooking felt like a hard work that I had to fulfill. It still is, but the difference is I enjoy it now. So it does not feel like I am forcing myself.  Back then whenever I cooked, it's either wrong recipe or incorrect measurement. It never tasted right. So I gave up cooking just because I never found the right one. And then I started to feel that I wanna eat better. I don't want to just eat whatever, I want to know what goes into my body. If I prepare it myself, then I know it's good one.  I don't eat too much sugar, sometimes it is hard to buy one thing outside and has a lot of sugar in it. So cooking it myself will allow me to control the amount of sugar. So I found recipes and I tried to make them. As to my surprise, they taste right! Exactly how they should have tasted. That made me happy

Mengenal Nyai, Eyang Buyut Orang Indo Kebanyakan

  Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya tentang darah campuran Eropa, saya pernah janji nulis tentang orang Indo dan Nyai, nenek buyut dari para Indo kebanyakan. Sekarang kita liat definisi dari Indo sendiri. Jadi Indo (Indo-Europeaan atau Eropa Hindia) adalah para keturunan yang hidup di Hindia Belanda (Indonesia) atau di Eropa yang merupakan keturunan dari orang Indonesia dengan orang Eropa (Kebanyakan Belanda, Jerman, Prancis, Belgia). Itulah kenapa saya agak risih mendengar orang menyebut Indonesia dengan singkatan Indo. Karena kedua hal itu beda definisi dan arti. Sekarang apa itu Nyai? Apa definisi dari Nyai? Nyai adalah seorang perempuan pribumi (bisa jadi orang Indonesia asli), Tionghoa dan Jepang yang hidup bersama lelaki Eropa di masa Hindia Belanda. Hidup bersama atau samenleven yang artinya kumpul kebo, tidak menikah. Fungsinya nyai itu apa? Fungsinya diatas seorang baboe dan dibawah seorang istri, tapi wajib melakukan kewajiban seorang baboe dan istri. Karena mem

Soal ujian TOPIK vs EPS TOPIK

Setelah membahas perbedaan TOPIK dan EPS TOPIK , kali ini saya akan menulis materi tentang apa saja yg diujikan *agak sedikit detail ya*. Pengalaman mengikuti dan 'membimbing' untuk kedua ujian tersebut, jadi sedikit banyak mengetahui detail soal yg diujikan. Dimulai dari EPS TOPIK. Jika anda adalah warga yg ingin menjadi TKI/TKW di Korea, lulus ujian ini adalah wajib hukumnya. Kebanyakan dari mereka ingin cara singkat karena ingin segera berangkat sehingga menggunakan cara ilegal. Bahkan ada yg lulus tanpa ujian. Bisa saja, tapi di Korea dia mlongo. Untuk soal EPS TOPIK, soal-soal yg keluar adalah materi tentang perpabrikan dan perusahaan semacem palu, obeng, cangkul, cara memupuk, cara memerah susu sapi, cara mengurus asuransi, cara melaporkan majikan yg nggak bener, cara membaca slip gaji, sampai soal kecelakaan kerja. Intinya tentang bagaimana mengetahui hak dan kewajiban bekerja di Korea termasuk printilan yang berhubungan dengan pekerjaan. Karena yang melalui jalur ini