Skip to main content

Perpanjang ITAS (Spouse/Dependant visa) Via Online

Terasa seperti ini, Gunung Baturnya ada tapi nggak keliatan. Sistemnya ada, tapi masih berkabut. Katanya sih berlaku sejak tanggal 17 Desember 2024, bersamaan dengan semua perubahan seperti paspor dan biayanya.  Karena harus perpanjang ITAS di akhir tahun, gw sudah kontak mereka dan bilang "Oh bisa extend via website." Di websitenya agak membingungkan buat pemula karena ada beberapa bagian. Bagian yang paling mentereng adalah bagian APPLY , yang mana ini harus digunakan untuk orang yang belum pernah apply ITAS . Sejenis untuk mendapatkan TELEX visa dulu yang nantinya dikonversi ke ITAS.  Perlu dicatat ini adalah ITAS dengan pasangan Indonesia sebagai sponsor ya. Tentunya perlu penjamin yang apply VITAS dll sebelum ke ITAS. Apply sebagai penjamin bisa di website yang sama. Tapi kalau apply sendiri bisa dengan menggunakan "Personal". Setelah masuk ke website imigrasi dengan menggunakan ID Penjamin, bagian HOME akan tampil beberapa hal. Nah, bagian Extend ITAS tuh a...

Mencintai Buku

We both really loves book. Hmm maybe it is more appropriate to say : he loves to read books and I loves to collect books !!

Saya suka baca kok, apalagi bacaan ringan tapi berbobot *bisa bayangin nggak bacaan ringan tapi berbobot itu yang kayak apa?*

only a bit of our treasure, itu juga yang separoh bukunya si mas


Ya yang saya maksud sih kurang lebih begini, saya nggak suka jadi bodoh. Jadi bodoh disini bukan maksudnya bodoh nggak pinter kimia, biologi, elektro, yang begitu-gitu ya. Otak ini juga perlu asupan gizi. Asupan gizinya apalagi kalo bukan bacaan dan mungkin agak sedikit berfilsafat. Berfilasafat akan suatu hal yang ada disekitar kita. Memikirkan satu hal dari berbagai sisi dan pastinya harus tetep belajar. Biar kita nggak jadi kaum anarkis. Memandang satu masalah dari banyak sisi itu penting lho, biar kita nggak jadi kaum yang melihat dengan sebelah mata. Ati-ati jereng lhoooo

Eh bukan maksud menyindir menyinyir, tapi... jika kadar informasi yang ada diotak itu nggak jauh-jauh dari rumah, otomatis pikiran kita nggak berkembang, pikirannya jadi agak sempit, akibatnya apa? akibatnya anarkis *apasih anarkis-anarkis mulu*

Coba bayangin, orang wise biasanya orang yang sudah melihat 'dunia'. Ntah dengan cara apa, tapi yang jelas mereka menjelalajah 'dunia'. Bener kali ya kata pepatah kalau buku adalah jendela dunia. dan orang yang anarkis cenderung tidak mau membuka diri terhadap 'dunia' yang baru dengan cara pandang yang berbeda.


Nah... daridulu saya pengen banget punya perpus mini di rumah. Semacem salah satu cara menumbuhkan minat membaca buat anak nanti. Karena saya nggak mau anak saya nggak haus akan informasi. Saya maunya menumbuhkan minat bacanya dan itu harus dimulai dirumah. Karena yaaa rumah itu sekolah pertama bagi anak.

Dulu saya heran aja sih kenapa anak yang suka baca dijuluki si kutu buku dan dibilang nggak gaul. Padahal dengan membaca kan kita malah bisa jauh lebih gaul daripada yang nggak tau apa-apa. Iya dong? Iya kan?

'yea I just bought that book online, will be sent to you soon'
'book? again? you bought so many books recently'
'eh hun! you gonna marry nerd, you have to accept it'

Si mas paling hobi beli dan baca buku. Beli buku online pun langsung dikirim ke Indonesia (karena nggak mungkin juga dikirim ke Afganistan), dan orang-orang pun bereaksi seolah 'BUKU LAGI?'. Well.. thats a good thing to do karena saya pengen punya perpus mini dirumah. Itung-itung mulai nyicil stok buku buat nanti hahaha

Satu lagi, saya paling pelit kalo ada orang pinjem buku. Kalo ada yang pinjem buku pasti langsung diintrograsi dulu, di cek dulu orangnya gimana, sayang buku juga nggak. Karena buku itu bener-bener treasure buat saya. Rusak dikit udah senewen, kecuali rusak karena sering dibaca lho ya. bener-bener pelit deh. Kalo mau pinjem baju gapapa gak balik, tapi kalo pinjem buku gak balik, hmmmm siap-siap saya hantui ya hahaha

Dengan membaca buku, secara otomatis ilmu kita bertambah biarpun seuprit (asal gak baca hentai aja ya --- eh tapi hentai juga ada ilmunya kan??????). Lagipula juga derajat kita naek lho kalo kita berilmu. Serius deh. Orang yang pengetahuannya banyak, akan lebih diperhatikan dan dipertimbangkan banyak orang.

Saya jadi inget kata kakek saya, 'mbah cuma orang desa, mbah nggak bisa mewarisi kalian harta kekayaan berlimpah. Tapi mbah cuman bisa membekali kalian dengan ilmu. Kamu harus berilmu minimal sama kayak bapakmu. Lebih tinggi lebih baik. Karena harta kekayaanmu akan habis, tapi ilmu kamu nggak akan habis. Dan lagi, harta itu mudah dicari kalo kamu berilmu'.



I love you mbah

Comments

  1. Mbak, koleksi bukune sampean kalahhhhh telaakkkkk karo koleksiku. I have soooo manyyyyy bookkkkssss. *sombong, hahahaha*

    Kalo mau tau jiwa orang Indonesia itu seperti apa, baca bukunya Pramoedya Ananta Toer mbak. Baca buku itu bener-bener berasa pinter gak perlu baca buku sejarah lagi. Best of the best sastra lah. Terutama tetralogi Bumi Manusia.

    Tapi gak jamin di Gramedia ada loh. Soalnya begitu di cetak, langsung ludes, cetak lagi, ludes lagi. Kalo mau cepet ya beli bajakannya.

    ReplyDelete
    Replies

    1. Mas mas, itu yg buku kesusun rapi. Yang nggak rapi gak ditunjukin 😏😂😂😂
      Oiya aku pnsrn sama bukunya Ananda toer katanya bagus. Tp krn tmen dket ga prnh rekomendasi, yaaaa blm baca. Sik tak catet e dulu

      Mungkin itu semacem Jostein Gaarder nya indonesia kali ya

      Delete
    2. Terang aja temen gak ngerekomendasiin, soalnya buku ini dulu dilarang beredar pas jamannya pak Soeharto. Jangankan baca, mbak punya bukunya loh mbak bisa dipenjara dan bakal di blacklist gak bisa jadi PNS.

      Itu duluuu.....

      Ganti presiden ganti kebijakan. Kalo mbak udah baca bukunya mbak bakal tau kenapa buku itu di larang beredar. Tapi jujur itu buku bagusss bangetttt. Karna mengupas jati diri Indonesia terutama bangsa jawa sampe sekulit-kulitnya di kupas tuntas. Kalo menurutku harusnya semua pelajar di Indonesia baca buku itu. Biar pinter sejarah. Karna buku itu kaya akan sejarah bangsa Indonesia.

      Delete
    3. Karena uda direkomendasiin jadinya ini masuk wishlist nih udahan 😆

      Btw ga mau nyumbang buat aku pnya buku itu???

      Delete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Pengalaman Bikin (Free) Schengen Visa di VFS Swiss

I know this is so normal but anyway I like to compare the experiences because people might have different cases and because I have nothing to lose so... here's my experience for applying Schengen Visa via Swiss (VFS). Kenapa nggak via Belanda? Karena rencana kita berkunjung lamanya ke Geneve - Swiss (ada urusan kerjaan suami gw) dan kami belum tau akan ke Belanda apa nggak saat itu (nggak jadi sih soalnya mepet banget).  Seperti yang sudah sering dibahas orang lain perihal syarat dan ketentuan apply Schengen visa, gw nggak akan nulis itu ya. Udah ada di website VFS, lengkap. Gw cuma tambahin dikit-dikit aja infonya yang mungkin sama seperti kasus yang baca kalo emang kebetulan sama sih 😂 "Ok jadi total pembayarannya 280 ribu rupiah ya" "HAH?? Cuma 200an mbak??? Visanya gratis???" "Suaminya masih WN Belanda kan mbak?" "Iya" "Oiya itu gratis, bisa pake visa tipe C. Jadi cuma bayar biaya admin aja" ...

[Book] Dunia Cecilia

'apakah kalian membicarakan hal semacam itu di surga?' 'tapi kami berusaha tidak membicarakannya dekat-dekat Tuhan. ia sangat sensitif terhadap kritik' Yap, sepenggal dialog antara Cecilia dan malaikat Ariel. Saya mengenal Jostein Gaarder sejak kuliah. Ehhhh 'mengenal' dalam artian kenal bukunya ya, kalo bisa kenal pribadi mah bisa seneng jingkrak-jingkrak hehehe. Jadi karena teman saya mendapat tugas kuliah membaca satu novel filsafat berjudul Dunia Sophie, saya jadi sedikit mengetahui si bapak Gaarder ini. Enak ya tugasnya anak sastra baca novel, tugas anak matematika ya baca sih, tapi pembuktian kalkulus -_- Dunia Cecilia ini buku pertama Jostein Gaarder yang saya baca, karena buku Dunia Shopie sangatlah berat berdasar review teman saya. Saya sih nggak perlu baca buku itu karena teman saya sudah benar-benar mahir bercerita. Jadilah saya sudah paham bener cerita Dunia Sophie tanpa membacanya. Novel ini atas rekomendasi teman saya, dia bilang kala...

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu vis...