Bakso I have to admit that my love for cooking is growing. It's growing and I can't believe it myself. This feeling has been like this since probably two years ago. Before, cooking felt like a hard work that I had to fulfill. It still is, but the difference is I enjoy it now. So it does not feel like I am forcing myself. Back then whenever I cooked, it's either wrong recipe or incorrect measurement. It never tasted right. So I gave up cooking just because I never found the right one. And then I started to feel that I wanna eat better. I don't want to just eat whatever, I want to know what goes into my body. If I prepare it myself, then I know it's good one. I don't eat too much sugar, sometimes it is hard to buy one thing outside and has a lot of sugar in it. So cooking it myself will allow me to control the amount of sugar. So I found recipes and I tried to make them. As to my surprise, they taste right! Exactly how they should have tasted. That made me happy
Kematian selalu datang
tiba-tiba tanpa kita bisa memperkirakan kapan. Kematianpun memberikan satu
cerita yang bisa dijadikan pelajaran bagi kita yang masih berjuang dengan
kerasnya kehidupan.
taken from internet
Beberapa waktu yang
lalu seorang teman kehilangan ibunya. Ibunya yang diketahui tidak menderita
sakit apapun, tidak ada riwayat sakit sama sekali selama hidupnya, tiba-tiba
mengalami gagap. Seolah sulit bicara. Bisa sih ngomong tapi harus dipandu. Jadi
syaraf diotaknya seperti mesin, tidak bisa mengungkapkan isi hatinya.
Mendapatkan cerita
itu, saya pun berpikir ‘apa ndak stroke itu? Atau masalah syaraf dimana gitu
kek. Aneh aja kalo tiba-tiba gagap. Karena itu udah pasti ke syaraf’. Teman
tersebut mengatakan ‘nggak apa-apa kok, kata dokternya cuman terlalu sering
terpapar kipas angin jadinya kulitnya ketarik kebelakang dan mulutnya nggak
bisa ngomong’.
Kok saya merasa ada
yang janggal ya disini. Ah sudahlah semoga baik-baik saja. Padahal saat itu
kami semua menyuruhnya membawa ibunya ke rumah sakit, ke dokter spesialis. Tapi
dia bilang nanti nanti dan nanti. Akhirnya tuhan berkata lain.
Ibunya yang akan
dibawa ke dokter spesialis hari senin malam, terjatuh dari motor yang
dikendarainya hari senin siang. Tau kan Surabaya panasnya gimana? Hari itu
panas bener-bener menyengat. Si ibu jatuh setelah mengendarai motornya, dan
sepertinya kepala bagian belakangnya trauma. Sesampainya dirumah, si ibu muntah
dan pingsan.
Dibawa ke rumah sakit
dan segera masuk ICU. Kita baru berkesempatan menjenguk hari rabunya. Nggak tau
kenapa saya jadi ikut nangis mendengar cerita si mbak. Karena saya teringat
kakek saya. Kakek yang paling dekat dengan saya. Dan juga ingat nenek saya yang
setaun lalu juga mendadak masuk ICU. Bedanya, nenek saya sehat kembali walaupun
sempet bikin gempar mas-mas ICU gara-gara nenek minta dibawain bedak sama
lipstiknya (tampil maksimal adalah kewajiban meskipun sakit). Sedangkan si ibu ini, satu jam setelah kita jenguk, beliau
meninggal.
Apa kata dokter
spesialis? Si ibu menderita pendarahan batang otak. Jadi ada yang terpapar
di kepala bagian depan, yang menyebabkan stroke seluruh tubuh. Dan ada yang
terpapar bagian belakang kepala yang menyebabkan kematian mendadak. Itu kata
dokternya.
Si dokter berkata jika si ibu termasuk kuat bisa bertahan dalam keadaan koma selama 3 hari dalam kondisi pendarahan batang otak, yang mana biasanya hanya perlu waktu beberapa jam saja bagi penderita untuk bertahan.
Si mbak bercerita kalau dia menyesal sering membentak orangtuanya, seringkali membuat sedih ibunya. Masih belum bisa membahagiakan ibunya. Karena memang semua begitu mendadak dan kita memang tidak pernah tau kapan hal itu datang.
Mungkin tuhan sedang mengajarkan kita satu hal. Satu atau beberapa hal tentang kehidupan dan kematian. Karena memang benar, kita akan merasa sangat kehilangan seseorang ketika orang itu tiada. Moral value-nya, jangan sia-siakan apa yang ada dan orang-orang yang ada disekitar kita. Karena ketika kamu menyesal akan satu hal, tidak akan mudah bagimu untuk memaafkan diri sendiri.
and I miss you my grandpa, still hope that you are here to see me now. I will always miss you...
Kematian...
ReplyDeleteSesuatu yang tidak bisa tidak harus kita hadapi...
Iyah... Datengnya jg ga ada pengumuman jg
Delete