Skip to main content

Sustainable Way to "Dump" our Waste

Sticker from eco-bali recycling October is funny month. We have this crisis of burning landfield in Bali, and they haven't pick up my trash for 2 months. Probably over two months now. We're like "Okay it's time to swap to the sustainable options" Yea we've been thinking about composting, but I do not know where to start. Because, you know, when you did it wrong it can be stinky and worm-y and not working out well. Turns out, they have composting company that provide the bin, the pickup, and even got the compost back monthly or per 6 months. I did not know that but of course my husband found it and planned to sign up for it.  The week where we had that plan on mind, suddenly in the morning there was a guy from this company came to our house delivering the composting bin. "No we did not order this, yet" Apparently the neighbor ordered their service but they got the address wrong. The next day, the same guy came again, brought his empty composting bin f

Belajar dari kematian



Kematian selalu datang tiba-tiba tanpa kita bisa memperkirakan kapan. Kematianpun memberikan satu cerita yang bisa dijadikan pelajaran bagi kita yang masih berjuang dengan kerasnya kehidupan. 

taken from internet

 Beberapa waktu yang lalu seorang teman kehilangan ibunya. Ibunya yang diketahui tidak menderita sakit apapun, tidak ada riwayat sakit sama sekali selama hidupnya, tiba-tiba mengalami gagap. Seolah sulit bicara. Bisa sih ngomong tapi harus dipandu. Jadi syaraf diotaknya seperti mesin, tidak bisa mengungkapkan isi hatinya.

Mendapatkan cerita itu, saya pun berpikir ‘apa ndak stroke itu? Atau masalah syaraf dimana gitu kek. Aneh aja kalo tiba-tiba gagap. Karena itu udah pasti ke syaraf’. Teman tersebut mengatakan ‘nggak apa-apa kok, kata dokternya cuman terlalu sering terpapar kipas angin jadinya kulitnya ketarik kebelakang dan mulutnya nggak bisa ngomong’. 

Kok saya merasa ada yang janggal ya disini. Ah sudahlah semoga baik-baik saja. Padahal saat itu kami semua menyuruhnya membawa ibunya ke rumah sakit, ke dokter spesialis. Tapi dia bilang nanti nanti dan nanti. Akhirnya tuhan berkata lain. 

Ibunya yang akan dibawa ke dokter spesialis hari senin malam, terjatuh dari motor yang dikendarainya hari senin siang. Tau kan Surabaya panasnya gimana? Hari itu panas bener-bener menyengat. Si ibu jatuh setelah mengendarai motornya, dan sepertinya kepala bagian belakangnya trauma. Sesampainya dirumah, si ibu muntah dan pingsan. 

Dibawa ke rumah sakit dan segera masuk ICU. Kita baru berkesempatan menjenguk hari rabunya. Nggak tau kenapa saya jadi ikut nangis mendengar cerita si mbak. Karena saya teringat kakek saya. Kakek yang paling dekat dengan saya. Dan juga ingat nenek saya yang setaun lalu juga mendadak masuk ICU. Bedanya, nenek saya sehat kembali walaupun sempet bikin gempar mas-mas ICU gara-gara nenek minta dibawain bedak sama lipstiknya (tampil maksimal adalah kewajiban meskipun sakit). Sedangkan si ibu ini, satu jam setelah kita jenguk, beliau meninggal. 

Apa kata dokter spesialis? Si ibu menderita pendarahan batang otak. Jadi ada yang terpapar di kepala bagian depan, yang menyebabkan stroke seluruh tubuh. Dan ada yang terpapar bagian belakang kepala yang menyebabkan kematian mendadak. Itu kata dokternya. 

Si dokter berkata jika si ibu termasuk kuat bisa bertahan dalam keadaan koma selama 3 hari dalam kondisi pendarahan batang otak, yang mana biasanya hanya perlu waktu beberapa jam saja bagi penderita untuk bertahan. 

Si mbak bercerita kalau dia menyesal sering membentak orangtuanya, seringkali membuat sedih ibunya. Masih belum bisa membahagiakan ibunya. Karena memang semua begitu mendadak dan kita memang tidak pernah tau kapan hal itu datang.

Mungkin tuhan sedang mengajarkan kita satu hal. Satu atau beberapa hal tentang kehidupan dan kematian. Karena memang benar, kita akan merasa sangat kehilangan seseorang ketika orang itu tiada. Moral value-nya, jangan sia-siakan apa yang ada dan orang-orang yang ada disekitar kita. Karena ketika kamu menyesal akan satu hal, tidak akan mudah bagimu untuk memaafkan diri sendiri.  




and I miss you my grandpa, still hope that you are here to see me now. I will always miss you...

Comments

  1. Kematian...

    Sesuatu yang tidak bisa tidak harus kita hadapi...

    ReplyDelete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Gojek ke bandara juanda

While waiting, jadi mending berbagi sedikit soal gojek. Karena saya adalah pengguna setia gojek, saya pengen cobain ke bandara pake gojek. Awalnya saya kira tidak bisa *itu emang sayanya aja sih yang menduga nggak bisa*, trus tanya temen katanya bisa karena dia sering ke bandara pakai motornya. Nah berarti gojek bisa dong?? Sebelum-sebelumnya kalo naek gojek selalu bayar cash, tapi kali ini pengen cobain top up go pay. Minimum top up 10ribu. Jadi saya cobain deh 30ribu dulu. Eh ternyata lagi ada promo 50% off kalo pake go pay. Haiyaaaaa kenapa ga dari dulu aja ngisi go pay hahaha. Dari kantor ke bandara juanda sekitar 8km. Kantor saya sih daerah rungkut industri. Penasarannn banget ini abang mau lewat mana ya. Tertera di layar 22ribu, tapi karena pakai go pay diskon 50% jadinya tinggal 11ribu. Bayangin tuhh... pake bis damri aja 30ribu hahaha. 11ribu udah nyampe bandara. Biasanya 15ribu ke royal plaza dari kantor haha. Lagi untung. Bagus deh. Nah sepanjang perjalanan, saya mikir ter

[Piknik] Prambanan lagi

Salah satu pesona Jawa Tengah adalah Candi Prambanan. Saya sudah 3 kali berkunjung ke situs warisan dunia ini. Candi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan jogja ini selalu menimbulkan kesan mistis bagi saya. Terletak tak jauh dari jalan raya, sehingga mengunjunginya pun sangat mudah. Berbeda dengan Candi Borobudur yang letaknya sangat jauh dari jalan raya besar.  Ok, menurut saya ada 3 cara menuju candi ini. Menggunakan bus transjogja, taksi, dan kendaraan pribadi. Bagi yang menggunakan transjogja, saya pernah menggunakannya berangkat dari daerah kampus UNY, daerah Depok Sleman. 1 kali transit, 2 kali berganti bus. Dengan harga transjogja yang kala itu, 2014, seharga 3500 rupiah. Tapi sampai saat ini masih sama harganya, menurut info dari teman. Lokasi shelter bis berada agak jauh dari pintu masuk lokasi candi, mungkin kira-kira 500meter sampai 1kilometer. Kalau jalan, menghabiskan waktu sekitar 15-20menit. Bisa juga naik becak untuk opsi yang lain. Lagi-lagi, jangan lupa men

[Book] Dunia Cecilia

'apakah kalian membicarakan hal semacam itu di surga?' 'tapi kami berusaha tidak membicarakannya dekat-dekat Tuhan. ia sangat sensitif terhadap kritik' Yap, sepenggal dialog antara Cecilia dan malaikat Ariel. Saya mengenal Jostein Gaarder sejak kuliah. Ehhhh 'mengenal' dalam artian kenal bukunya ya, kalo bisa kenal pribadi mah bisa seneng jingkrak-jingkrak hehehe. Jadi karena teman saya mendapat tugas kuliah membaca satu novel filsafat berjudul Dunia Sophie, saya jadi sedikit mengetahui si bapak Gaarder ini. Enak ya tugasnya anak sastra baca novel, tugas anak matematika ya baca sih, tapi pembuktian kalkulus -_- Dunia Cecilia ini buku pertama Jostein Gaarder yang saya baca, karena buku Dunia Shopie sangatlah berat berdasar review teman saya. Saya sih nggak perlu baca buku itu karena teman saya sudah benar-benar mahir bercerita. Jadilah saya sudah paham bener cerita Dunia Sophie tanpa membacanya. Novel ini atas rekomendasi teman saya, dia bilang kala