Skip to main content

If Money Wasn't The Problem, What Would You Do?

In this extraordinary life, I would be a teacher still.  Helping people to understand even some little things to make them feel worthy and understand themselves better. It seems that teaching has become a calling for me. Not about teaching such specific subject like mathematics or so, but more like... I like to give new perspectives for people, and having them saying "Oh.... I see..." is satisfying for me. Of course, by teaching I can learn so many new perspectives from different people too. It's like the more I teach the more I learn, and that is so true. Maybe more like a guide. I like giving guidance to people who needs it. No, I don't like giving unsolicited guiding. I like to guide people who wants to be guided. I'd teach them how to love, love themselves first. Yea sure when we are talking about things, they would say "do useful things like engineering, plumbing, this and that" but they tend to forget that we need some balance in life. Not saying t

Kimchi

Sejak saya pertama kali menulis di blog ini, tulisan yang selalu banyak viewernya itu tulisan tentang rasa kimchi. Dulunya saya bingung kenapa ya ini tulisan kok viewernya banyak bener. Ah mungkin karena duluuuu itu masih jarang banget yang suka Kroea, lebih tepatnya jarang banget yang jual masakan Korea. Kalau di Surabaya sih ada, lah Malang kala itu kan ndak ada. Ooh mungkin pada penasaran kali ya sama rasa kimchi itu. Namanya iseng, saya iseng googling 'rasa kimchi', ehh tulisan saya nongol nomer wahid. Kalau ndak nomer wahid ya masih di first searching page lah. Ya jelas aja banyak viewernya kalau begini hohoho


nongol nomer wahid

Kalau beli di market yang dijual sachetan itu sih rasanya kurang menjamin. katanya sih, belum pernah beli juga. Ada juga beberapa resto yang jual tapi rasanya kurang ciamik begitu. Sampai akhirnya ngerasain sendiri rasa kimchi yang bawaan dari sononya. Asli beda.

 

ini kimchi rasanya udah hampir kayak aslinya. gatau lagi deh kalau emang diimpor dari sononya

Nah kemaren pas ke Malang, nyempetin makan masakan Korea. Ceritanya sih mau beli 닭갈비 (dakgalbi), tapi ternyata ndak jual itu, yawes banting setir beli 불고기 (bulgogi) aja deh. Ternyata ada kimchinya juga dan rasanya hampir sama kayak yang pernah dibawain guru Korea saya dulu itu. 85% Asem menggigit. Nggak mengecewakan banget lah. Meskipun ndak mengecewakan banget, tapi tetep aja ndak semua lidah Indonesia menerima rasa kimchi dengan mudah hahahha... untung nih lidah nerima semua jenis masakan. Dasar lidah sama perut rakus bener. 

 

bulgogi ini makannya ditaro di daun itu, pakai selada deh ya, sama kasih kimchi trus diuntel-untel gitu trus happ dimakan deh. rasa kimchinya blend sama manisnya bulgogi




Masih ngidam pengen makan 닭갈비 







Comments

  1. Blog nya keren sekarang Kak. Lebih fresh ada gambarnya :D hihihi

    Kimchi itu -> ORA ENAK
    hahahahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha iya jd agak fresh ya liatnya nggak burem lagi *thanks to yang kasih saran hohoho*

      Kimchi itu dibilang enak bgt ya ndak, tp dibilang ndak enak itu ya enak juga haha. Orang rumah juga ga ada yg suka. Aneh katanya

      Delete
  2. aku gk kasi saran deh kak. Soale ganti2 tampilan masih sedikit bingung.. Wkakaka *maklum masih newbie blogger*

    ora enak, aku pernah makan yang asli buatan orang korea. ora enakkkkkk... wkwkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha biar newbie, blognya uda masuk list wajib baca. Demi masa depann hahaha

      Brati yg slh lidahnya tuh. Jangan salahin kimchinya atuh *membela diri*

      Delete
  3. Wahaha. Newbie nya jadi senyum2 gak jelas loh itu *sambil mainin rambut* wkwkwkwkk. Makasih kakak :D

    Hahhaa.. yawesss kimchi gk salah. yg salah kimchil :p hahahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Rambutnya sepanjang rambut berbi nggak kakak? Ati2 mbulet kl diuntir2 rambutnya kekekekeke

      Ehhh jd bawa2 kimchil hahaha

      Delete
  4. Kimchi gak enak...

    Hoeekkk...

    Yang enak tuh kimcil

    #ehh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ati2 dibaca neng bekasi ketauan lhooo kalo doyan kimcil :D

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

If Money Wasn't The Problem, What Would You Do?

In this extraordinary life, I would be a teacher still.  Helping people to understand even some little things to make them feel worthy and understand themselves better. It seems that teaching has become a calling for me. Not about teaching such specific subject like mathematics or so, but more like... I like to give new perspectives for people, and having them saying "Oh.... I see..." is satisfying for me. Of course, by teaching I can learn so many new perspectives from different people too. It's like the more I teach the more I learn, and that is so true. Maybe more like a guide. I like giving guidance to people who needs it. No, I don't like giving unsolicited guiding. I like to guide people who wants to be guided. I'd teach them how to love, love themselves first. Yea sure when we are talking about things, they would say "do useful things like engineering, plumbing, this and that" but they tend to forget that we need some balance in life. Not saying t

Gojek ke bandara juanda

While waiting, jadi mending berbagi sedikit soal gojek. Karena saya adalah pengguna setia gojek, saya pengen cobain ke bandara pake gojek. Awalnya saya kira tidak bisa *itu emang sayanya aja sih yang menduga nggak bisa*, trus tanya temen katanya bisa karena dia sering ke bandara pakai motornya. Nah berarti gojek bisa dong?? Sebelum-sebelumnya kalo naek gojek selalu bayar cash, tapi kali ini pengen cobain top up go pay. Minimum top up 10ribu. Jadi saya cobain deh 30ribu dulu. Eh ternyata lagi ada promo 50% off kalo pake go pay. Haiyaaaaa kenapa ga dari dulu aja ngisi go pay hahaha. Dari kantor ke bandara juanda sekitar 8km. Kantor saya sih daerah rungkut industri. Penasarannn banget ini abang mau lewat mana ya. Tertera di layar 22ribu, tapi karena pakai go pay diskon 50% jadinya tinggal 11ribu. Bayangin tuhh... pake bis damri aja 30ribu hahaha. 11ribu udah nyampe bandara. Biasanya 15ribu ke royal plaza dari kantor haha. Lagi untung. Bagus deh. Nah sepanjang perjalanan, saya mikir ter

Ujian hari senin

Kejadian ini terjadi tepat senin minggu lalu. Baru kali itu aku merasa 'WOW.. ini senin yeay'. Karena biasanya 'haduhh udah senen lagi'. Kebayang kan kalo seneng begitu dihari senen menyambut pagi dan hari itu rasanya langka banget. Otomatis pengennya hari itu berlangsung indah. Jam setengah 9 pagi, seperti biasa ke pantry ambil minum bareng sama temen sebangku. Dia bikin teh, aku nyuci botol sekalian ngisi dong. Seperti biasa juga, kadang aku males sih nyuci botol dengan ritual lengkapnya, akhirnya cuman bilas pake air panas. Ya mungkin nggak sampe 50 ml juga. Dikit banget deh. Temen juga selalu bersihin gitu gelasnya pake air panas. Pic source is here Eh lakok lakok... si bapak pantry yang serem itu tiba-tiba bilang 'Gak bisa ya gak nyuci botol pake air panas? Tiap sore itu banyak komplain gara-gara airnya abis'. Yakaliii air abis tinggal isi aja, ibu yang dulu aja nggak pernah ada komplain. Ya aku bilang lah ini cuman dikit, lagian yang ngelakuin ini