Skip to main content

If Money Wasn't The Problem, What Would You Do?

In this extraordinary life, I would be a teacher still.  Helping people to understand even some little things to make them feel worthy and understand themselves better. It seems that teaching has become a calling for me. Not about teaching such specific subject like mathematics or so, but more like... I like to give new perspectives for people, and having them saying "Oh.... I see..." is satisfying for me. Of course, by teaching I can learn so many new perspectives from different people too. It's like the more I teach the more I learn, and that is so true. Maybe more like a guide. I like giving guidance to people who needs it. No, I don't like giving unsolicited guiding. I like to guide people who wants to be guided. I'd teach them how to love, love themselves first. Yea sure when we are talking about things, they would say "do useful things like engineering, plumbing, this and that" but they tend to forget that we need some balance in life. Not saying t

An iPad #2

Masih inget ndak soal si adek kecil yang pengen banget punya iPad dan berniat mendapatkannya dengan cara ngomong bahasa inggris sama si mas? Minggu kemaren saya skype sama si mas. Seperti biasa dong ngobrol sana sini ngalor ngidul begitu, eh tiba-tiba  dia nanya "Cimi mana?", jadilah manggil si adek. Ndak taunya si adek semangat banget mau skype. Ndak tau kenapa dia sering juga minta skype duluan ke mas

Kita jadi share headset tho, salam pertama seperti biasa "Hai iPad". Si mas itu laki kok ya dipanggil iPad -_-, gitu ya si mas bales panggilnya "Hey miss iPad". Alamakk mereka cocok sama gilanya. Nah karena syaratnya itu harus bisa ngobrol bahasa inggris aktif, jadilah si adek mulai ngobrol. dia bilangnya begini :

adek : What do you like breakfast? *prasaan yang bener bukan begini ya*
mas : ohh pecel *bilang pecel ala aksen bule*
adek : Hah? ngomong apa mbak?
aku : pecelllll
adek : ohh pecel. what do you like drink?
mas : I like coffee
adek : ohh kopi. what do you like singer? *makin ngaco*
mas : what??
aku : kamu mau nanya apa? kamu suka nyanyi apa kamu adalah penyanyi?
adek : suka nyanyi mbakkk
aku : do you like singing dekk
adek : ok, do you like singing?
mas : *buffering, tiba-tiba manggil nama si adek* hey Simi!!!
adek : Cimi, not Simi
mas : *buffering* sorry cant hear you
aku : she is complaining, her name is Cimi not Simi
mas : Ahh I see... Simi... blablablabla
adek : *si adek bufferingnya udah level dewa*  mbakk, aku nggak paham. udah wes ya, bingung aku. bye
aku : hyahhhhh nyerahh dia

Kita berdua lanjut ngobrol, si adek kecil tiba-tiba berantem sama si adek yang satunya. 







That was last weekend story at home
 

Comments

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

If Money Wasn't The Problem, What Would You Do?

In this extraordinary life, I would be a teacher still.  Helping people to understand even some little things to make them feel worthy and understand themselves better. It seems that teaching has become a calling for me. Not about teaching such specific subject like mathematics or so, but more like... I like to give new perspectives for people, and having them saying "Oh.... I see..." is satisfying for me. Of course, by teaching I can learn so many new perspectives from different people too. It's like the more I teach the more I learn, and that is so true. Maybe more like a guide. I like giving guidance to people who needs it. No, I don't like giving unsolicited guiding. I like to guide people who wants to be guided. I'd teach them how to love, love themselves first. Yea sure when we are talking about things, they would say "do useful things like engineering, plumbing, this and that" but they tend to forget that we need some balance in life. Not saying t

Gojek ke bandara juanda

While waiting, jadi mending berbagi sedikit soal gojek. Karena saya adalah pengguna setia gojek, saya pengen cobain ke bandara pake gojek. Awalnya saya kira tidak bisa *itu emang sayanya aja sih yang menduga nggak bisa*, trus tanya temen katanya bisa karena dia sering ke bandara pakai motornya. Nah berarti gojek bisa dong?? Sebelum-sebelumnya kalo naek gojek selalu bayar cash, tapi kali ini pengen cobain top up go pay. Minimum top up 10ribu. Jadi saya cobain deh 30ribu dulu. Eh ternyata lagi ada promo 50% off kalo pake go pay. Haiyaaaaa kenapa ga dari dulu aja ngisi go pay hahaha. Dari kantor ke bandara juanda sekitar 8km. Kantor saya sih daerah rungkut industri. Penasarannn banget ini abang mau lewat mana ya. Tertera di layar 22ribu, tapi karena pakai go pay diskon 50% jadinya tinggal 11ribu. Bayangin tuhh... pake bis damri aja 30ribu hahaha. 11ribu udah nyampe bandara. Biasanya 15ribu ke royal plaza dari kantor haha. Lagi untung. Bagus deh. Nah sepanjang perjalanan, saya mikir ter

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu visa, dia ga pernah ad