Skip to main content

Fire in the Building

Who would have thought that I  experienced fire in the building.  This is my first time living in an appartement. Of course I never chose appartement when living in Indonesia because it’s a real high risk when the earthquake happen. But here we are placed in an appartement. What got me relieved the first time that we are in the lowest floor so if something happen we will be quickly evacuated.  That’s what I thought.  Until it really happened.  We slept around midnight and abruptly woken up by the noise outside. I thought it was the drunk people just got back from night club or the restaurant next door was doing some deep cleaning. So loud that I had to wake up. My husband peeked outside and immediately said “fire brigade outside, you wait here!” I was just “am I dreaming or what?” I put on clothes, checked outside and saw a few of fire trucks. I checked the other side of the appartement and saw a few of police cars and ambulances.  “Oh no, something serious...

Abra Satu Dua Dirham

Abra 2 dirham

Konon diambil dari Bahasa Arab, abara yg artinya nyebrang. Abra ini ada di area Bur Dubai, salah satu tempat favorit kami karena ya suka aja ada di kota tuanya. 

Ada sungai kecil yg memisah daerah kecil di Dubai, yg ujungnya lari ke laut. Dulu sih gw nggak gitu suka naik Abra karena takut tenggelem wkwkw. Gw nggak bisa renang 😅 Trus kemarin ngide nyari tau seberapa dalam sih nih sungai. Ternyata 1-5 meteran kira-kira. Yang paling deg-degan ini pas naik turun abra karena goyang-goyang dan kadang masih ada jarak sekian cm dari abra ke apa sih sebutannya yang kayak jembatannya gitu. Kalau udah prosesi naik turun pasti gw fokus banget nggak bisa diganggu gugat.

abra satu dirham lagi docking.

Abra ini sekali nyebrang harganya 1 dirham aja, sekitar 4 ribuan lah. Sebenernya bisa aja nggak nyebrang sungai pake abra kalau mau ke tempat tujuan, tapi muter dan lama. Nyebrangnya juga sebentar aja kok, 5 - 10 menitan. Serunya naik abra ini bener-bener bisa menikmati gedung-gedung tinggi dari air. Iya, gedung-gedung tinggi, Dubai mah punya apa selain gedung-gedung bagus yang balapan tumbuh ke atas. 

posisi supir abra 2 dirham

posisi supir abra 1 dirham

pemandangannya, gedung-gedung tahun 80an lah kira-kira

Pertama kali gw naik ini, gw naik yg harga 1 dirham dibayar koin. Baru kemarin aja tau kalau ada yg harga 2 dirham dan bisa dibayar pakai Nol card. Bentuknya lebih ekslusif banget. Bayarnya tap kartu ketika masuk dan tap ketika keluar. Abra yg ini malah terkesan seperti abra ala turis. Padahal ya nggak juga. Ini juga sama buat nyebrang. Lebih nyaman juga. 

Bentuk abra 2 dirham

jarak duduknya "nempel" air jadi bener-bener kecipratan air banget

supirnya lagi istirahat

Tiap kali ke Dubai, selalu nungguin naik abra. Ga perlu alasan aja karena tiap kali ke Dubai creek, akan selalu ada aja hal baru yg diliat. Manusianya, pemandangannya, perilakunya, ada aja. Ada yang begitu naik langsung foto-foto ala influenser sampe turun. Ada yang gitu naik, kepanasan, eh tapi nggak gerak sama sekali macem lagi sunbathing aja. 

Dulu jaman tanpa covid, abra yang satu dirham ini bisa bener-bener dempet umpel-umpelan. Semunya pasti duduk karena ya bisa nyebur kalo nggak duduk. Tapi sejak covid, duduknya jadi dibikin lebih longgar dan pasti berjarak minimal 1 orang. 

Gw suka semua jenis abra, mau yang satu dirham yang dua dirham semuanya suka. Selalu gw bawa dompet koin buat jaga-jaga naik abra karena H juga males nyimpen koin tapi kalo mau naik abra bingung nyari koin.

Indonesia punya nggak sih sistem transportasi air macem gini? 😆

Comments

  1. Wah sungainya dubai bersih banget yah jernih jg...

    Klo indonesiabak ndak usah ditanya punya rranspor kayak gitu atau enggak,, yg perlu dutanyakan sungai dindonesia masih ada aernya atw enggak,, kering banget mbak... Mending tinggal di dubai ahhh

    ReplyDelete
    Replies
    1. HAHAHHAHA iya juga ya. Atau, airnya bisa jalan atau ketutup sampah wkwkkwk. PAdahal kalau dieksplorasi bisa seru juga lho ya. Jalan-jalan ke daerah orang dan pake transportasi masal ala daerah itu juga bisa jadi cerita yang seru banget sih bagiku.

      Delete
  2. Menyenangkan sekali bisa keluar negeri #mao

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wkwkwkkw iya menyenangkan apalagi kalau nggak perlu bayar hahahah

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Fire in the Building

Who would have thought that I  experienced fire in the building.  This is my first time living in an appartement. Of course I never chose appartement when living in Indonesia because it’s a real high risk when the earthquake happen. But here we are placed in an appartement. What got me relieved the first time that we are in the lowest floor so if something happen we will be quickly evacuated.  That’s what I thought.  Until it really happened.  We slept around midnight and abruptly woken up by the noise outside. I thought it was the drunk people just got back from night club or the restaurant next door was doing some deep cleaning. So loud that I had to wake up. My husband peeked outside and immediately said “fire brigade outside, you wait here!” I was just “am I dreaming or what?” I put on clothes, checked outside and saw a few of fire trucks. I checked the other side of the appartement and saw a few of police cars and ambulances.  “Oh no, something serious...

Cara Memilih Bacaan

Pulang - Leila Chudori Pengalaman gw mulai menyukai membaca karena bukunya yang bagus. Kata orang jangan judge buku dari sampulnya. Gw termasuk orang yang suka judge buku dari sampul. Tapi itu bukan hal yang utama dong tentunya. Itu hanya ekstra poin aja.  Pertama kali gw baca buku dan tiba-tiba suka adalah saat papa yang waktu itu pulang, bawain gw buku ensiklopedia yang isinya sejarah dan astronomi. Itu yang bikin gw langsung suka baca, karena materinya bikin gw berbinar. Itu juga awal mula gw suka astronomi.  Perjalanan sebagai pembaca tentu saja lama sekali. Beberapa genre gw coba baca, kadang suka, kadang nggak suka. Hingga akhirnya gw tau apa yang bikin gw akan baca buku itu.  "Halaman pertama tulisannya" Gaya menulis orang itu pasti selalu berbeda. Meskipun mirip dengan yang lain, pasti akan ada karakter pembedanya. Itu biasanya terlihat dari halaman pertama tulisannya. Bayangkan, meski materinya bagus tapi penyampainya nggak bagus juga nggak akan nyangkut di pemb...

Pengalaman Bikin (Free) Schengen Visa di VFS Swiss

I know this is so normal but anyway I like to compare the experiences because people might have different cases and because I have nothing to lose so... here's my experience for applying Schengen Visa via Swiss (VFS). Kenapa nggak via Belanda? Karena rencana kita berkunjung lamanya ke Geneve - Swiss (ada urusan kerjaan suami gw) dan kami belum tau akan ke Belanda apa nggak saat itu (nggak jadi sih soalnya mepet banget).  Seperti yang sudah sering dibahas orang lain perihal syarat dan ketentuan apply Schengen visa, gw nggak akan nulis itu ya. Udah ada di website VFS, lengkap. Gw cuma tambahin dikit-dikit aja infonya yang mungkin sama seperti kasus yang baca kalo emang kebetulan sama sih 😂 "Ok jadi total pembayarannya 280 ribu rupiah ya" "HAH?? Cuma 200an mbak??? Visanya gratis???" "Suaminya masih WN Belanda kan mbak?" "Iya" "Oiya itu gratis, bisa pake visa tipe C. Jadi cuma bayar biaya admin aja" ...