Skip to main content

Romanticizing My Cooking

Bakso I have to admit that my love for cooking is growing. It's growing and I can't believe it myself. This feeling has been like this since probably two years ago. Before, cooking felt like a hard work that I had to fulfill. It still is, but the difference is I enjoy it now. So it does not feel like I am forcing myself.  Back then whenever I cooked, it's either wrong recipe or incorrect measurement. It never tasted right. So I gave up cooking just because I never found the right one. And then I started to feel that I wanna eat better. I don't want to just eat whatever, I want to know what goes into my body. If I prepare it myself, then I know it's good one.  I don't eat too much sugar, sometimes it is hard to buy one thing outside and has a lot of sugar in it. So cooking it myself will allow me to control the amount of sugar. So I found recipes and I tried to make them. As to my surprise, they taste right! Exactly how they should have tasted. That made me happy

Suka Naik MRT

ADCB Station - DXB

Gw suka banget naik MRT. Pertama kali gw naik MRT waktu ke Singapore pertama kali. Waktu itu beli kartu yang sekali pakai karena pikirnya nggak bakalan lama di Singapore. Tapi ternyata mendekati hari pulang malah beli kartu gambarnya Thor dan gw tuker ke suami gw. Salah satu keputusan yg gw sesali. Gw tukar karena punya H gambarnya sesame street lucu. Padahal sekarang gw bucin sama Thor.

Tentu saja karena Indonesia kala itu belum punya MRT. Jadi ya wajar dong gw seneng banget naik MRT. Lalu ke Dubai, pertama kalinya gw tau MRT mereka ada kelas gold dan rakyat jelata. Gw nyelonong aja di gerbong gold, ditarik H dan dia yang malu (karena gw gatau apa-apa jadi gw nggak malu). 

Kalau ada cowo di gerbong wanita ini langsung diusir. Yang ngusir, ya penumpang wanita segerbong 😂

Ketika gw tau kalau MRT yang di Jakarta sudah beroperasi, gw bahkan berencana ke Jakarta untuk cobain MRT. Trus keturutan sih waktu bikin visa. Dibela-belain pkoknya harus naik MRT meskipun cuma satu dua stop. Eh kenapa gw seneng banget ya? 

Yang gw suka banget di dalam MRT adalah; "the next stop is Dubai Mall" Gw suka banget karena mereka akan pakai dua bahasa kan, bahasa lokal dan Inggris. Seru aja dengernya. Gw punya beberapa kartu dari negara-negara tsb yang dipakai untuk naik MRT. Terutama negara yang sering gw kunjungi.

Eh iya gw suka banget ngamati gaya orang. Karena sering ke Dubai dan berbagai macam jenis orang ada di sana, gw suka amati gaya mereka. Ada yang betah pake tanktop dan short pants aja meskipun dalam MRT dan stop-nya selalu dingin. Ada yang masuk pake helm karena bawa scooter listrik itu. Ada yang gayanya mirip penggambaran pekerja kantoran di FTV. Ada segerombolan orang Filipina yang dengan berbagai macam profesi dan dengan santainya ngobrol pake bahasa mereka karena gw dikira orang Filipina. Macem-macem banget.


Yang gw kurang suka dari naik MRT, kadang jalan dari luar ke peronnya itu jauh bener. Kalo nggak ketinggian ya bener-bener jauh banget. Sejauh ini yang jarak terjauh dari masuk kereta sampai ke tempatnya itu stop yang menuju Dubai Mall. Ini jalan kaki aja perlu 10-15 menit. Panjang bener. Bukan yang jadi alasan males naik MRT lagi sih, cuma kadang kalo lagi nggak mood, jalannya males heheee.

MRT ini angkutan masal yang murah, cepet, efisien, kecuali di jam rush hour terutama saat pandemi seperti ini. Kami nggak bakalan masuk kalau bejubel. Terakhir kali nunggu MRT pas hari sabtu, jam 5 sore, penuhnya bukan main. Nggak dah. Ngomongin soal rush hour, pernah sekali pake MRT jam 8 pagi di Singapura juga padetnya bukan main. Tapi karena gw nggak ada acara apa-apa ya gw nunggu sampe sepi dong. 

Menurut gw kota-kota besar di Indonesia haruslah punya angkutan masal begini. Nggak repot mikir parkir, bayar parkir, murah dan tentunya lebih sehat karena 10 ribu langkah kaki pasti tercapai.

Kalau MRT sudah tersebar di Indonesia, kalian mau naik MRT nggak?

Comments

  1. sempet jadi buncin tokoh kartunnya sesame street? sapa tuch? kalau aku cookie monster ama elmo wkkwkwkwk

    hahahha lucu dirimu ditarik suami suruh ke kelas yang bukan gold oas nyobain MRt dubai hahahah...aku jadi oenasaran yang kelas dubai bedanya apa ama yang kelas rakyat jelata....kayaknya kalau di dubai kelas rakyat jelata pun sama sama kinclongnya hhahahha


    btw baru tau klo ada penumpang yang naik mrt pake helmnya hahhahah...

    tapi iya setuju banget kalau jalan ke oeron kadang yaaaa jauuuuuuuuh bener...gempor ni kaki apalagi kalau kluar stasiun banyak tangganya...begh...nikmat !! :D

    pertanyaan terakhir...mauk asal ga pandemik hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahahaha tapi nyesel mba abis tuker kartunya, karena langsung bucin sama Thor pas pulang wkwkw.

      kelas gold kursinya duduk 2-2 kayak bus malem gitu. jadi isinya cuma 10 baris kayaknya. kalo kelas rakyat jelata ya gitu deh hahaa, masih nyaman alhamdulillah.

      semoga pandemik cepet kelar ya, biar kita bisa naik MRT lagi :(

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Romanticizing My Cooking

Bakso I have to admit that my love for cooking is growing. It's growing and I can't believe it myself. This feeling has been like this since probably two years ago. Before, cooking felt like a hard work that I had to fulfill. It still is, but the difference is I enjoy it now. So it does not feel like I am forcing myself.  Back then whenever I cooked, it's either wrong recipe or incorrect measurement. It never tasted right. So I gave up cooking just because I never found the right one. And then I started to feel that I wanna eat better. I don't want to just eat whatever, I want to know what goes into my body. If I prepare it myself, then I know it's good one.  I don't eat too much sugar, sometimes it is hard to buy one thing outside and has a lot of sugar in it. So cooking it myself will allow me to control the amount of sugar. So I found recipes and I tried to make them. As to my surprise, they taste right! Exactly how they should have tasted. That made me happy

Mengenal Nyai, Eyang Buyut Orang Indo Kebanyakan

  Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya tentang darah campuran Eropa, saya pernah janji nulis tentang orang Indo dan Nyai, nenek buyut dari para Indo kebanyakan. Sekarang kita liat definisi dari Indo sendiri. Jadi Indo (Indo-Europeaan atau Eropa Hindia) adalah para keturunan yang hidup di Hindia Belanda (Indonesia) atau di Eropa yang merupakan keturunan dari orang Indonesia dengan orang Eropa (Kebanyakan Belanda, Jerman, Prancis, Belgia). Itulah kenapa saya agak risih mendengar orang menyebut Indonesia dengan singkatan Indo. Karena kedua hal itu beda definisi dan arti. Sekarang apa itu Nyai? Apa definisi dari Nyai? Nyai adalah seorang perempuan pribumi (bisa jadi orang Indonesia asli), Tionghoa dan Jepang yang hidup bersama lelaki Eropa di masa Hindia Belanda. Hidup bersama atau samenleven yang artinya kumpul kebo, tidak menikah. Fungsinya nyai itu apa? Fungsinya diatas seorang baboe dan dibawah seorang istri, tapi wajib melakukan kewajiban seorang baboe dan istri. Karena mem

Soal ujian TOPIK vs EPS TOPIK

Setelah membahas perbedaan TOPIK dan EPS TOPIK , kali ini saya akan menulis materi tentang apa saja yg diujikan *agak sedikit detail ya*. Pengalaman mengikuti dan 'membimbing' untuk kedua ujian tersebut, jadi sedikit banyak mengetahui detail soal yg diujikan. Dimulai dari EPS TOPIK. Jika anda adalah warga yg ingin menjadi TKI/TKW di Korea, lulus ujian ini adalah wajib hukumnya. Kebanyakan dari mereka ingin cara singkat karena ingin segera berangkat sehingga menggunakan cara ilegal. Bahkan ada yg lulus tanpa ujian. Bisa saja, tapi di Korea dia mlongo. Untuk soal EPS TOPIK, soal-soal yg keluar adalah materi tentang perpabrikan dan perusahaan semacem palu, obeng, cangkul, cara memupuk, cara memerah susu sapi, cara mengurus asuransi, cara melaporkan majikan yg nggak bener, cara membaca slip gaji, sampai soal kecelakaan kerja. Intinya tentang bagaimana mengetahui hak dan kewajiban bekerja di Korea termasuk printilan yang berhubungan dengan pekerjaan. Karena yang melalui jalur ini