Skip to main content

Fire in the Building

Who would have thought that I  experienced fire in the building.  This is my first time living in an appartement. Of course I never chose appartement when living in Indonesia because it’s a real high risk when the earthquake happen. But here we are placed in an appartement. What got me relieved the first time that we are in the lowest floor so if something happen we will be quickly evacuated.  That’s what I thought.  Until it really happened.  We slept around midnight and abruptly woken up by the noise outside. I thought it was the drunk people just got back from night club or the restaurant next door was doing some deep cleaning. So loud that I had to wake up. My husband peeked outside and immediately said “fire brigade outside, you wait here!” I was just “am I dreaming or what?” I put on clothes, checked outside and saw a few of fire trucks. I checked the other side of the appartement and saw a few of police cars and ambulances.  “Oh no, something serious...

Thrifting Yuk!

Sanur

Pernah nggak beli baju bekas? Yaa bahasa kerennya, pernah ga beli barang preloved di thrift shop?

Pertama kali gw beli baju bekas itu waktu gw pindah ke Bali. Tadinya gw kira baju bekas itu cuma yang modelan bentuk seadanya beli 20 ribu dapet 3, dengan kualitas yang yaaa gitu deh. Ternyata setelah gw beli di salah satu toko baju bekas di Sanur, eh barangnya bagus-bagus banget dan harganya murah banget. Kalau beruntung malah bisa dapet baju bermerek bagus nggak lebih dari 50 rb aja.

Toko ini namanya Smile di Sanur. Hasil penjualan barang-barang bekas dari donasi ini akan digunakan untuk operasi bibir sumbing. Apakah tidak seperti menyuapi egoku? "Beli baju yuk, buat donasi!"

Lama-lama makin banyak aja toko serupa. Maksudnya, lama-lama gw nemu toko serupa. Meskipun tidak dengan motif menyumbangkan hasil penjualan. Di Sanur tiap weekend, ada "pasar" dadakan di beberapa titik yang menjual barang preloved. Harganya bervariasi mulai dari 10 ribuan sampai 100 ribuan. 

prisca1
Kaos seharga 10 ribu dan rok seharga 25 ribu aja, di Smile shop.

Sukanya gw beli barang bekas itu sesederhana memperpanjang usia barang aja sih, selain murah. Gw punya baju yang umurnya 10 tahun. Saking sukanya dan masih bagus juga, dari baju lengan panjang sekarang udah lengan pendek aja. Kebiasaan gw jemur baju nggak di bawah sinar matahari langsung juga bisa jadi salah satu alasan kenapa baju gw awet sampai di atas 5 tahun umurnya. Kalaupun ada yg rusak sebelum 5 tahun biasanya karena bahannya yang nggak gitu bagus atau yaa teledor aja ngangkang trus sobek, atau kecantol paku-pakuan.

prisca2prisca3
Beli dress ini semester 3 jaman kuliah, 11 tahun lalu 😂 sekarang udah tanpa lengan tinggal padu padan luaran.

Apakah gw nggak beli lagi dari toko-toko fast fashion? Ya masih. Ada barang yang emang gw butuh banget tapi nggak bisa nemu di toko bekas. Hal yang gw nikmati banget dari kegiatan thrifting ini koleksinya yang cenderung "baru" dan unik. Jadi terkesan koleksinya rare, padahal ya karena datengnya aja nggak barengan dan nggak seragam. Lagi-lagi itu soal menyuapi ego gw sebagai wanita 😂

Tapi beneran sih, barang-barang yang gw beli di toko bekas gini kualitasnya nggak ada yang nggak bagus. Ya karena gw beli juga milih lah. Apakah ada yang kualitasnya nggak bagus? Ya ada dong jelas. Emang harus teliti banget liat jahitan sana-sini, ada lubang nggak, dll. 

Jadi alasan personal gw kenapa gw suka berburu barang-barang bekas ya karena keunikan barangnya, selain karena untuk memperpanjang usia barang. Nggak jarang gw nemuin barang yang gw pengen punya tapi udah berhenti produksi tahun 80an (ya gw belum lair juga LOL). 

Kalo kalian gimana, suka nggak belanja barang-barang bekas? 😋

Comments

Popular posts from this blog

Fire in the Building

Who would have thought that I  experienced fire in the building.  This is my first time living in an appartement. Of course I never chose appartement when living in Indonesia because it’s a real high risk when the earthquake happen. But here we are placed in an appartement. What got me relieved the first time that we are in the lowest floor so if something happen we will be quickly evacuated.  That’s what I thought.  Until it really happened.  We slept around midnight and abruptly woken up by the noise outside. I thought it was the drunk people just got back from night club or the restaurant next door was doing some deep cleaning. So loud that I had to wake up. My husband peeked outside and immediately said “fire brigade outside, you wait here!” I was just “am I dreaming or what?” I put on clothes, checked outside and saw a few of fire trucks. I checked the other side of the appartement and saw a few of police cars and ambulances.  “Oh no, something serious...

Cara Memilih Bacaan

Pulang - Leila Chudori Pengalaman gw mulai menyukai membaca karena bukunya yang bagus. Kata orang jangan judge buku dari sampulnya. Gw termasuk orang yang suka judge buku dari sampul. Tapi itu bukan hal yang utama dong tentunya. Itu hanya ekstra poin aja.  Pertama kali gw baca buku dan tiba-tiba suka adalah saat papa yang waktu itu pulang, bawain gw buku ensiklopedia yang isinya sejarah dan astronomi. Itu yang bikin gw langsung suka baca, karena materinya bikin gw berbinar. Itu juga awal mula gw suka astronomi.  Perjalanan sebagai pembaca tentu saja lama sekali. Beberapa genre gw coba baca, kadang suka, kadang nggak suka. Hingga akhirnya gw tau apa yang bikin gw akan baca buku itu.  "Halaman pertama tulisannya" Gaya menulis orang itu pasti selalu berbeda. Meskipun mirip dengan yang lain, pasti akan ada karakter pembedanya. Itu biasanya terlihat dari halaman pertama tulisannya. Bayangkan, meski materinya bagus tapi penyampainya nggak bagus juga nggak akan nyangkut di pemb...

Pengalaman Bikin (Free) Schengen Visa di VFS Swiss

I know this is so normal but anyway I like to compare the experiences because people might have different cases and because I have nothing to lose so... here's my experience for applying Schengen Visa via Swiss (VFS). Kenapa nggak via Belanda? Karena rencana kita berkunjung lamanya ke Geneve - Swiss (ada urusan kerjaan suami gw) dan kami belum tau akan ke Belanda apa nggak saat itu (nggak jadi sih soalnya mepet banget).  Seperti yang sudah sering dibahas orang lain perihal syarat dan ketentuan apply Schengen visa, gw nggak akan nulis itu ya. Udah ada di website VFS, lengkap. Gw cuma tambahin dikit-dikit aja infonya yang mungkin sama seperti kasus yang baca kalo emang kebetulan sama sih 😂 "Ok jadi total pembayarannya 280 ribu rupiah ya" "HAH?? Cuma 200an mbak??? Visanya gratis???" "Suaminya masih WN Belanda kan mbak?" "Iya" "Oiya itu gratis, bisa pake visa tipe C. Jadi cuma bayar biaya admin aja" ...