Skip to main content

Fire in the Building

Who would have thought that I  experienced fire in the building.  This is my first time living in an appartement. Of course I never chose appartement when living in Indonesia because it’s a real high risk when the earthquake happen. But here we are placed in an appartement. What got me relieved the first time that we are in the lowest floor so if something happen we will be quickly evacuated.  That’s what I thought.  Until it really happened.  We slept around midnight and abruptly woken up by the noise outside. I thought it was the drunk people just got back from night club or the restaurant next door was doing some deep cleaning. So loud that I had to wake up. My husband peeked outside and immediately said “fire brigade outside, you wait here!” I was just “am I dreaming or what?” I put on clothes, checked outside and saw a few of fire trucks. I checked the other side of the appartement and saw a few of police cars and ambulances.  “Oh no, something serious...

Netflix Series to Watch; The Serpent

Kali ini gw masih kasi tau series yang agak psikopat. Ya nggak agak sih, emang psikopat beneran. Kemarenan kami nonton The Serpent di netflix. Serpent ini kisahnya adalah kisah seorang psikopat dari Prancis yang membunuh backpacker untuk mengambil uangnya. Oh ya, ini kejadian tahun 70an ya. Bisa dibayangin nggak jaman segitu, backpacking keliling dunia, bawa duit satu tas. Satu tas karena ATM masih belum menjadi hal yang umum. Bisa sih nggak bawa duit tapi pake travel cek gitu. 

Btw ini diambil dari kisah nyata ya.

Gw nanya ke H, orang jaman dulu udah kaya banget ya, bisa backpack keliling dunia padahal pesawat aja masih mahal banget kan jaman dulu? Eh ternyata bisa dong jalur darat. Ada rute bis dari Eropa sampe India sampe Thailand. Gila kan! Kebayang nggak road trip jaman segitu, di jalan berminggu-minggu, tapi bisa stop di satu tempat berhari-hari juga. Keren sih menurut gw. 

Pelaku asli

Jadi si orang Prancis ini namanya Alain (bukan nama asli tentunya), setelah beberapa periode pencurian dan pembunuhan, dia ketemu Monique (juga bukan nama asli) dari Quebec. Quebec ini satu tempat di Kanada yang berbahasa Prancis. Ceritanya tiba-tiba muncul diketahui otoritas karena ada orang tua dari 2 orang Belanda yang lapor ke Dubes Belanda di Thailand gegara anaknya kok nggak bales surat, nggak telpon selama berbulan-bulan. Curiga dibunuh dong. Akhirnya pencarian dimulai dari situ. 

Yang bikin gw seneng banget sama series ini selain karena ini psikopat (what's wrong with me?) tentu saja karena mereka berbahasa Belanda, Prancis, Inggris dan sedikit Thailand. Kadang-kadang ada Jerman dikit-dikit karena si istri Dubes Belanda orang Jerman. Logat berbahasa Inggrisnya Alain dan Monique ini Prancis gitu. Buat gw lucu, gw suka denger orang punya aksen dengan catatan gw bisa paham apa yang mereka omongin. 

aktor pemeran Monique - Alain

Yang bikin gemes, semua data yang mereka dapatkan ini dalam bentuk arsip. Pencarian jadi lama karena data nggak tercatat digital dan semua data bisa "dipalsukan" karena nggak ada catatan digitalnya. Kalaupun ada, nyarinya lama banget nggak sedetik dua detik langsung terkoneksi ke FBI atau CIA. 

Alain ini pinter banget memanipulasi korban, termasuk Monique. Monique ga jadi korban karena dia cakep dan Alain "naksir" dia. Sampai si Monique akhirnya ikutan Alain. Monique sebenernya sadar kalau dia dimanipulasi tapi nggak mau nyerah sama Alain karena you know, cinta. Di satu titik gw malah lebih takut Monique karena dia tau kalau dia punya pilihan tapi dia nggak mau keluar. Beda dari Alain yang membuat satu dunia baru buat dia yang bernama Alain. 

Dari series itu yang bikin gw agak engap ngeliatnya itu mereka perokok semua. Bener-bener nafasnya pake rokok. Kata H juga jaman segitu orang-orang gila rokok banget. Series ini hanya 8 episode. Menurut gw oke banget meskipun pemeran aslinya ada yang keberatan karena kurang persis. Ya namanya juga dibikin film ya, pasti ada yang dikurangi ditambah dikit-dikit tapi yang penting intinya sama. 

Nggak kebayang tahun segitu bisa bunuh orang segitu gampangnya 😓  Btw gw suka banget liat yang jadi Monique, cantik banget 😅

Comments

Popular posts from this blog

Fire in the Building

Who would have thought that I  experienced fire in the building.  This is my first time living in an appartement. Of course I never chose appartement when living in Indonesia because it’s a real high risk when the earthquake happen. But here we are placed in an appartement. What got me relieved the first time that we are in the lowest floor so if something happen we will be quickly evacuated.  That’s what I thought.  Until it really happened.  We slept around midnight and abruptly woken up by the noise outside. I thought it was the drunk people just got back from night club or the restaurant next door was doing some deep cleaning. So loud that I had to wake up. My husband peeked outside and immediately said “fire brigade outside, you wait here!” I was just “am I dreaming or what?” I put on clothes, checked outside and saw a few of fire trucks. I checked the other side of the appartement and saw a few of police cars and ambulances.  “Oh no, something serious...

Cara Memilih Bacaan

Pulang - Leila Chudori Pengalaman gw mulai menyukai membaca karena bukunya yang bagus. Kata orang jangan judge buku dari sampulnya. Gw termasuk orang yang suka judge buku dari sampul. Tapi itu bukan hal yang utama dong tentunya. Itu hanya ekstra poin aja.  Pertama kali gw baca buku dan tiba-tiba suka adalah saat papa yang waktu itu pulang, bawain gw buku ensiklopedia yang isinya sejarah dan astronomi. Itu yang bikin gw langsung suka baca, karena materinya bikin gw berbinar. Itu juga awal mula gw suka astronomi.  Perjalanan sebagai pembaca tentu saja lama sekali. Beberapa genre gw coba baca, kadang suka, kadang nggak suka. Hingga akhirnya gw tau apa yang bikin gw akan baca buku itu.  "Halaman pertama tulisannya" Gaya menulis orang itu pasti selalu berbeda. Meskipun mirip dengan yang lain, pasti akan ada karakter pembedanya. Itu biasanya terlihat dari halaman pertama tulisannya. Bayangkan, meski materinya bagus tapi penyampainya nggak bagus juga nggak akan nyangkut di pemb...

Pengalaman Bikin (Free) Schengen Visa di VFS Swiss

I know this is so normal but anyway I like to compare the experiences because people might have different cases and because I have nothing to lose so... here's my experience for applying Schengen Visa via Swiss (VFS). Kenapa nggak via Belanda? Karena rencana kita berkunjung lamanya ke Geneve - Swiss (ada urusan kerjaan suami gw) dan kami belum tau akan ke Belanda apa nggak saat itu (nggak jadi sih soalnya mepet banget).  Seperti yang sudah sering dibahas orang lain perihal syarat dan ketentuan apply Schengen visa, gw nggak akan nulis itu ya. Udah ada di website VFS, lengkap. Gw cuma tambahin dikit-dikit aja infonya yang mungkin sama seperti kasus yang baca kalo emang kebetulan sama sih 😂 "Ok jadi total pembayarannya 280 ribu rupiah ya" "HAH?? Cuma 200an mbak??? Visanya gratis???" "Suaminya masih WN Belanda kan mbak?" "Iya" "Oiya itu gratis, bisa pake visa tipe C. Jadi cuma bayar biaya admin aja" ...