Skip to main content

If Money Wasn't The Problem, What Would You Do?

In this extraordinary life, I would be a teacher still.  Helping people to understand even some little things to make them feel worthy and understand themselves better. It seems that teaching has become a calling for me. Not about teaching such specific subject like mathematics or so, but more like... I like to give new perspectives for people, and having them saying "Oh.... I see..." is satisfying for me. Of course, by teaching I can learn so many new perspectives from different people too. It's like the more I teach the more I learn, and that is so true. Maybe more like a guide. I like giving guidance to people who needs it. No, I don't like giving unsolicited guiding. I like to guide people who wants to be guided. I'd teach them how to love, love themselves first. Yea sure when we are talking about things, they would say "do useful things like engineering, plumbing, this and that" but they tend to forget that we need some balance in life. Not saying t

Netflix Series to Watch; Gilmore Girls

Gw baru-baru aja nonton series ini, baru masuk season 3 dan ini total ada 7 season plus season khusus. Udah masuk daftar tonton tapi baru bener-bener ditonton semingguan yang lalu. Gw demen binge watching ya jadi seminggu udah habis 3 season ya wajar 😅 Series ini tahun 2000an rilis ya, jadi tentu saja lawas sekali. Yang lucunya beberapa model baju mereka adalah model baju saat ini yang lagi in. Bisalah dijadiin referensi.

Ini ceritanya tentang Lorelai Gilmore yang hamil anaknya usia 16 tahun yang diberi nama juga Lorelai, tapi panggilannya Rory. Si mamaknya masuk usia 30an, anaknya 16 tahun. Jadi kisah ketidakstabilan emosi remaja dengan mamaknya yang mulai masuk fase ingin berkeluarga. 

Bapaknya Rory namanya Christoper. Kehidupan Chris dan Lorelai ini bisa dibilang putus nyambung. Ada yang namanya Luke yang diam-diam selalu ada buat Lorelai dan ya tentu saja Lorelai ini rada malu nganggep Luke ini spesial. Luke punya diner yang gw selalu pengen banget ke diner modelan gitu 😍 Lorelai dan Rory tiap hari ke Luke's karena nggak bisa masak. 

Di sini gw bisa relate banget ke Lorelai. Usia nggak bisa boong ya. Di sisi lain ketidakstabilan Rory dan gimana remaja berusaha untuk menghadapi situasi mereka, bikin gw gemes kayak "HIH drama banget sih. Diomongin juga beres" yang artinya.... gw dulu juga gitu 😆

Tak lupa juga drama mini antara Rory yang harus memilih Dean si good boy atau Jess si bad boy. Ini sering bikin cewe-cewe galau nih di jaman remaja, pilihan antara good boy atau bad boy. Padahal juga kalau udah dewasa yang dipilih bakal orang yang bertanggungjawab dan bisa diandalkan. Gitu banget ya pesona bad boy 😂

Bagi gw drama ini ringan banget yang menggambarkan kehidupan rakyat jelata sehari-hari. Banyak banget jenis karakter di series ini yang bikin gw, "AH ini persis si A nih. Ah ini si B..." karena ya memang ini menggambarkan kehidupan sekampung. 

Gw suka banget lokasi mereka yang deket satu sama lain. Di kota kecil yang semua orang kenal, banyak festival nggak penting juga 😂 Gw suka banget bentuk perumahan di Amerika sana yang tamannya luas dan rumahnya lucu-lucu. Buat gw ini flashback ke tahun 2000an banget yang masih ada pager, nokia 3310 juga. 

Gw belum tahu akhirnya gimana ya. Karena baru season 5 juga. Tapi sejauh ini gw suka karena ini ringan banget nggak pake mikir drama juga. Cocok buat nemenin makan siang atau istirahat atau series sebelum tidur. 

Comments

  1. baru melanjutkan lucifer season 5b. so far so good. abis nyelesein lucifer, nonton ini deh

    ReplyDelete
    Replies
    1. AHHHHH ku juga nonton lucifer! Baru beberapa episode awal sih, masnya ganteng banget pake logat british gitu. Malah suami yang udah nonton masuk season 2. dibalik deh, abis ini ngelanjutin lucifer. udah season 7 sih gilmore ini.

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

If Money Wasn't The Problem, What Would You Do?

In this extraordinary life, I would be a teacher still.  Helping people to understand even some little things to make them feel worthy and understand themselves better. It seems that teaching has become a calling for me. Not about teaching such specific subject like mathematics or so, but more like... I like to give new perspectives for people, and having them saying "Oh.... I see..." is satisfying for me. Of course, by teaching I can learn so many new perspectives from different people too. It's like the more I teach the more I learn, and that is so true. Maybe more like a guide. I like giving guidance to people who needs it. No, I don't like giving unsolicited guiding. I like to guide people who wants to be guided. I'd teach them how to love, love themselves first. Yea sure when we are talking about things, they would say "do useful things like engineering, plumbing, this and that" but they tend to forget that we need some balance in life. Not saying t

Gojek ke bandara juanda

While waiting, jadi mending berbagi sedikit soal gojek. Karena saya adalah pengguna setia gojek, saya pengen cobain ke bandara pake gojek. Awalnya saya kira tidak bisa *itu emang sayanya aja sih yang menduga nggak bisa*, trus tanya temen katanya bisa karena dia sering ke bandara pakai motornya. Nah berarti gojek bisa dong?? Sebelum-sebelumnya kalo naek gojek selalu bayar cash, tapi kali ini pengen cobain top up go pay. Minimum top up 10ribu. Jadi saya cobain deh 30ribu dulu. Eh ternyata lagi ada promo 50% off kalo pake go pay. Haiyaaaaa kenapa ga dari dulu aja ngisi go pay hahaha. Dari kantor ke bandara juanda sekitar 8km. Kantor saya sih daerah rungkut industri. Penasarannn banget ini abang mau lewat mana ya. Tertera di layar 22ribu, tapi karena pakai go pay diskon 50% jadinya tinggal 11ribu. Bayangin tuhh... pake bis damri aja 30ribu hahaha. 11ribu udah nyampe bandara. Biasanya 15ribu ke royal plaza dari kantor haha. Lagi untung. Bagus deh. Nah sepanjang perjalanan, saya mikir ter

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu visa, dia ga pernah ad