Sebagai pelaku kawin campur, meterai adalah hal kecil yang sering kali luput karena dikit-dikit tempel meterai untuk perihal pengajuan visa. Seringnya beli satu, dua taro dompet, eh nggak tau keselip di mana. Belum lagi kalau ternyata setelah dokumen dicetak - ditempel matere - lalu ditandatangani - kemudian discan, ini prosesnya kayak berulang banget dan bisa berkali-kali karena salah tanggal atau orang yang dituju atau dokumen udah keburu expired. Udah kecil, nggak murah, sering ilang pula wkwkwk. e-meterai mulai diluncurkan tahun 2021. Gw belum pernah coba karena jujur masih bingung apa iya ini imigrasi nanti nerima e-meterai gw? Hingga hari ini, Januari 2023 gw harus kirim dokumen bermeterai untuk update alamat gw sebagai penjamin visa. Iya, nggak bisa via website langsung, harus kirim permohonan via email yang dilengkapi dokumen permohonan dg tanda tangan di atas meterai. Hah hoh karena nggak ada printer di rumah, kalau ngeprint cuma perlu sebiji. Meterai udah ga ada juga. Akhir
Karena bagiku menulis adalah suatu bentuk terapi. Tak peduli seberapa tak pentingnya hal yang kutulis bagi orang lain. Karena aku hanya menulis untuk diriku sendiri. Ya, mungkin bagi orang lain ini sampah. Namun bagiku, menulis adalah terapi untuk mengisi kekosongan.
Berkali-kali aku dicaci karena tulisanku seolah sampah baginya. Seolah tulisanku membosankan baginya. Tak masalah bagiku. Karena yang penting adalah mengisi kekosongan dan kehampaan diriku. Terapi jiwa.
Menulis adalah terapi jiwa. Tak perlulah menulis seindah pujangga, karena bagiku menulis adalah menuangkan satu ide dikepala yang entah ide macam apa yang kutuliskan. Ntah ide gila, ide biasa, luar biasa, hingga ide yang tak berarti.
Yang terpenting bagiku adalah menerapi jiwaku
Berkali-kali aku dicaci karena tulisanku seolah sampah baginya. Seolah tulisanku membosankan baginya. Tak masalah bagiku. Karena yang penting adalah mengisi kekosongan dan kehampaan diriku. Terapi jiwa.
Menulis adalah terapi jiwa. Tak perlulah menulis seindah pujangga, karena bagiku menulis adalah menuangkan satu ide dikepala yang entah ide macam apa yang kutuliskan. Ntah ide gila, ide biasa, luar biasa, hingga ide yang tak berarti.
Yang terpenting bagiku adalah menerapi jiwaku
jiwamu lelah nak...
ReplyDeleteLelah bang banget haha
Delete