Who would have thought that I experienced fire in the building. This is my first time living in an appartement. Of course I never chose appartement when living in Indonesia because it’s a real high risk when the earthquake happen. But here we are placed in an appartement. What got me relieved the first time that we are in the lowest floor so if something happen we will be quickly evacuated. That’s what I thought. Until it really happened. We slept around midnight and abruptly woken up by the noise outside. I thought it was the drunk people just got back from night club or the restaurant next door was doing some deep cleaning. So loud that I had to wake up. My husband peeked outside and immediately said “fire brigade outside, you wait here!” I was just “am I dreaming or what?” I put on clothes, checked outside and saw a few of fire trucks. I checked the other side of the appartement and saw a few of police cars and ambulances. “Oh no, something serious...
Karena bagiku menulis adalah suatu bentuk terapi. Tak peduli seberapa tak pentingnya hal yang kutulis bagi orang lain. Karena aku hanya menulis untuk diriku sendiri. Ya, mungkin bagi orang lain ini sampah. Namun bagiku, menulis adalah terapi untuk mengisi kekosongan.
Berkali-kali aku dicaci karena tulisanku seolah sampah baginya. Seolah tulisanku membosankan baginya. Tak masalah bagiku. Karena yang penting adalah mengisi kekosongan dan kehampaan diriku. Terapi jiwa.
Menulis adalah terapi jiwa. Tak perlulah menulis seindah pujangga, karena bagiku menulis adalah menuangkan satu ide dikepala yang entah ide macam apa yang kutuliskan. Ntah ide gila, ide biasa, luar biasa, hingga ide yang tak berarti.
Yang terpenting bagiku adalah menerapi jiwaku
Berkali-kali aku dicaci karena tulisanku seolah sampah baginya. Seolah tulisanku membosankan baginya. Tak masalah bagiku. Karena yang penting adalah mengisi kekosongan dan kehampaan diriku. Terapi jiwa.
Menulis adalah terapi jiwa. Tak perlulah menulis seindah pujangga, karena bagiku menulis adalah menuangkan satu ide dikepala yang entah ide macam apa yang kutuliskan. Ntah ide gila, ide biasa, luar biasa, hingga ide yang tak berarti.
Yang terpenting bagiku adalah menerapi jiwaku
jiwamu lelah nak...
ReplyDeleteLelah bang banget haha
Delete