kotak sumbangan Beberapa hari lalu ada twit yang menyebutkan kalau semuanya sudah serba cashless dan banyak tempat yang nggak menerima uang tunai sebagai pembayaran. Twitnya rame. Hal ini sudah beberapa kali gw amati, pernah waktu makan di kafe dekat rumah niat hati pengen bayar pakai tunai eh harus pakai QRIS atau cashless. Bikin gw agak heran karena kok gw pengen bayar tunai tapi malah gak bisa. Iya memang gw sering banget cashless untuk sehari-hari. Tapi bukan berarti kita nggak boleh atau nggak bisa bayar pakai tunai juga kan? Kenapa ya kesannya sekarang kita udah perlahan menghilangkan uang tunai untuk pembayaran? Bukannya uang tunai adalah alat pembayaran yang sah juga ya? Iya tau, praktis banget kalau cashless tuh, terutama untuk pembayaran yang berjuta-juta. Tapi di sisi lain, uang tunai tuh masih sama berharganya. Gw nggak tahu dari sisi pebisnis yang hanya mau terima cashless aja. Coba bayangin, orang-orang tua yang nggak paham gimana cara bayar cashless, atau ada turis
'Mba Riesssssss........ itu tuh Pak Budi lagi fotokopi. katanya pengen tau wajahnya Pak Budi, cepetan liat keburu pergi orangnya'
'Pak Budi siapa?'
'Hadehh itu lho yang contact center'
'PAK BAYUUUUUUUU kaliiiiii!!!!!!!!'
'Mulai kapan namanya ganti?????????'
----
'Besok acara buber aku boleh ya bawa pacarku? dia khawatir kalo ntar tiba-tiba pulang kemaleman'
'Ya boleh lahhh kan skalian kenalin ke kita yang liar ini. Tapi dijaga lho yaaa Mas Pram-nya dari keganasan pejantan disini macem Adi sama Fachrul'
'Mas Pram?'
'Iye pacar kamu Mas Pram kan???'
'Mas PRIM prissssssss. Namanya PRIMAAAAAAAAA'
'Oohh.. udah ganti ya kemaren???'
----
'sayang, kucing kamu itu siapa tuh namanya?? Rose sama Boris ya?'
'Rosa sayang'
'Ahhhhh ya ya ya' karena Rose menurutku lebih terdengar bule daripada Rosa
Jangankan nama kucing pacar, nama kucing sendiri aja sering ketuker sama nama adek. Supposed to call my cat Miki, but I call him Cimi (my lil sister nickname)
nginget nama fam-nya mas pacar sendiri aja susah-susah gampang. tapi itu duluuuuu hehehehe
'Pak Budi siapa?'
'Hadehh itu lho yang contact center'
'PAK BAYUUUUUUUU kaliiiiii!!!!!!!!'
'Mulai kapan namanya ganti?????????'
----
'Besok acara buber aku boleh ya bawa pacarku? dia khawatir kalo ntar tiba-tiba pulang kemaleman'
'Ya boleh lahhh kan skalian kenalin ke kita yang liar ini. Tapi dijaga lho yaaa Mas Pram-nya dari keganasan pejantan disini macem Adi sama Fachrul'
'Mas Pram?'
'Iye pacar kamu Mas Pram kan???'
'Mas PRIM prissssssss. Namanya PRIMAAAAAAAAA'
'Oohh.. udah ganti ya kemaren???'
----
'sayang, kucing kamu itu siapa tuh namanya?? Rose sama Boris ya?'
'Rosa sayang'
'Ahhhhh ya ya ya' karena Rose menurutku lebih terdengar bule daripada Rosa
Jangankan nama kucing pacar, nama kucing sendiri aja sering ketuker sama nama adek. Supposed to call my cat Miki, but I call him Cimi (my lil sister nickname)
nginget nama fam-nya mas pacar sendiri aja susah-susah gampang. tapi itu duluuuuu hehehehe
Hahaha, aku kadang juga suka gitu
ReplyDeleteOjo seru-seru, hahaha
DeleteBelom pake toak ini
Delete