Skip to main content

Fire in the Building

Who would have thought that I  experienced fire in the building.  This is my first time living in an appartement. Of course I never chose appartement when living in Indonesia because it’s a real high risk when the earthquake happen. But here we are placed in an appartement. What got me relieved the first time that we are in the lowest floor so if something happen we will be quickly evacuated.  That’s what I thought.  Until it really happened.  We slept around midnight and abruptly woken up by the noise outside. I thought it was the drunk people just got back from night club or the restaurant next door was doing some deep cleaning. So loud that I had to wake up. My husband peeked outside and immediately said “fire brigade outside, you wait here!” I was just “am I dreaming or what?” I put on clothes, checked outside and saw a few of fire trucks. I checked the other side of the appartement and saw a few of police cars and ambulances.  “Oh no, something serious...

Attitude

Saya yakin tidak ada orangtua yang menginginkan anaknya tidak memiliki sikap yang baik. Sebut saja well behave and good appetite attitude. Saya belum menjadi orangtua, jadi saya tidak ingin sembarangan judge bahwa mereka adalah sumber dari ketidaksopanan sikap dari anaknya. Tapi.... buah jatuh tidak jauh dari pohonnya itu pasti. Tapi ingat juga, kondisi lingkungan juga mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan sikap. Misal nih ya, ada buah apel jatoh dari pohonnya, nah jatohnya pas dibawah pohon itu. Tapi pas jatoh, ehhh tiba-tiba ketiup angin jadinya buahnya jatoh jauuuuhhhh banget dari pohonnya. Banyak faktor memang, tapi pusat pembelajaran pertama seorang anak adalah rumah, jadinya ya orangtua jadi cerminan perilaku anak.

gambar pinjem sini


Ceritanya saya mau curhat. Ada satu rekan kerja yang menurut saya dia tidak well behave dan tidak punya sopan santun serta etika yang sepantasnya dilingkungan profesional. Ketika ada si A sedang berbicara dengan si B didepan si C (si C ini yang etikanya kurang baik), si A dan B tidak melibatkan si C dalam pembicaraan. Tapi posisi A dan B didekat si C. Karena si C merasa jika dia memiliki jawaban atas pembicaraan A dan B, maka menyahutlah si C tanpa dimintai pendapatnya. What the!!!!

Kejadian itu tidak terjadi sekali, tapi berkali-kali dengan orang yang berbeda. Masalahnya, dia itu sok tau. Setiap kali mengintervensi pembicaraan orang, seolah dia benar padahal itu informasi ngarang, sok tahu dan nggak bisa dipertanggungjawabkan. Pernah suatu ketika handover affiliate yang dia pegang kepada saya, dia tidak memberitahukan informasi penting ke saya. Alhasil saya dong yang dimarahin sama affiliate sana. Mereka mengira saya tidak bertanggung jawab. Akhirnya saya belajar ke pemegang affiliate sebelum dia (sebut saja mbak Winny) untuk membuat beres semuanya. Mbak Winny marah ke dia yang teledor dan dia bisa ngeles dengan gampangnya 'nggak tuh mbak, mbak nggak pernah ngajarin aku'. Lah gimana nggak ngajarin kalau itu starting point-nya kerjaan???

Nah tadi, dia bertanya sekaligus bertanya kepada saya apakah saya mempunyai guidance untuk Q. Karena saya yang terlalu 'ramah' dan selalu berusaha menjawab setiap pertanyaan yang masuk ke saya, wajar dong kalo saya nanya dia lebih detail. Nah nggak tau kenapa pas tengah-tengah menjelaskan tiba-tiba dia bilang 'Ah yaudah mbak nggak usah, nggak jadi deh, udahlah' dengan gayanya yang sok bossy padahal dia junior saya. Berani-beraninya dia dengan nggak sopannya memutus pembicaraan orang seperti itu. Saya tidak menyebut dia harus menghormati yang tua, nggak, bukan itu, tapi etikanya yang sudah salah diawal, yang ketika memanggil saya pun tidak dengan mendatangi meja saya tapi mengetuk-ngetuk meja saya (tadinya sih nggak gubris, sengaja, tapi kan terganggu juga lama-lama), lalu memutus penjelasan saya ditengah-tengah seolah saya hanya memberikan informasi abal-abal, dan bersikap seolah dia memang yang paling benar. Ohh mennnnn.... saat itu saya pengen banget keluarin koleksi kebon binatang saya!

Ah mungkin dia mrasa kalau ngobrol dengan saya tidak akan menghasilkan sesuatu yang penting. Tapi setidaknya saya bisa jamin informasi yang saya berikan itu yang benar, kalaupun saya kurang paham ya saya tanyakan supervisor dulu biar jelas dan nggak salah sasaran.

Dan yang jelas Attitude is everything.


Comments

  1. Tonjok aja tuh orang !

    Hahaha

    Kalo ada anak baru yang tengil kaya gitu di kantor, kata-kata yang keluar dari mulut saya adalah:

    'Anda sudah bosan kerja disini? Saya bisa memberikan rekomendasi khusus ke HRD tentang anda'

    'Oh enggak pak, maaf...'

    -__-'

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha udah rekomendasiin aja hahahah

      Tapi dia biasanya manis didepan bos, cuman songong aja ke kita2 bahkan sama seniornya

      Delete
    2. Dih jijik banget sama orang model penjilat kaya gitu. Kalo rajin mah rajin aja, kalo males ya males aja. Gak usah pencitraan

      Delete
    3. Jaman sekarang kan musimnya pencitraan banggg hahahaha

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Cara Memilih Bacaan

Pulang - Leila Chudori Pengalaman gw mulai menyukai membaca karena bukunya yang bagus. Kata orang jangan judge buku dari sampulnya. Gw termasuk orang yang suka judge buku dari sampul. Tapi itu bukan hal yang utama dong tentunya. Itu hanya ekstra poin aja.  Pertama kali gw baca buku dan tiba-tiba suka adalah saat papa yang waktu itu pulang, bawain gw buku ensiklopedia yang isinya sejarah dan astronomi. Itu yang bikin gw langsung suka baca, karena materinya bikin gw berbinar. Itu juga awal mula gw suka astronomi.  Perjalanan sebagai pembaca tentu saja lama sekali. Beberapa genre gw coba baca, kadang suka, kadang nggak suka. Hingga akhirnya gw tau apa yang bikin gw akan baca buku itu.  "Halaman pertama tulisannya" Gaya menulis orang itu pasti selalu berbeda. Meskipun mirip dengan yang lain, pasti akan ada karakter pembedanya. Itu biasanya terlihat dari halaman pertama tulisannya. Bayangkan, meski materinya bagus tapi penyampainya nggak bagus juga nggak akan nyangkut di pemb...

Pakai Debit Jenius di Luar Negeri

Amsterdam Central Station  Ini pertama kalinya pakai debit Jenius di luar negeri. Pemakaian ini menggunakan sumber dana EUR yang ada di aplikasi. Jadi uang yang keluar adalah uang EUR, bukan IDR.  Untuk buka rekening valas di Jenius, tinggal ditambahkan saja bagian buka akun valas lalu pilih kurs yang diinginkan. Di kasus ini gw punya rekening EUR di Jenius yang ditujukan untuk transaksi di Eropa.  Karena kemarin lagi di Belanda, akhirnya pengen coba pakai debit card Jenius karena EDC di Belanda belum tentu bisa untuk kartu kredit saja. Sebelum digunakan tentunya jangan lupa untuk menyambungkan kartu debit ke rekening mata uang asingnya biar sumber pengeluaran juga langsung dari tabungan valas itu. Tinggal klik klik aja kok. Tibalah saatnya menggunakan mata uang EUR yang sudah kubeli dari Jenius. Waktu itu gw pakainya di Schipol, di dua toko berbeda, dan keduanya nggak bisa tap langsung. Jadi harus insert kartu, tentu bukan masalah.  Karena terbiasa dengan transaksi...

Fire in the Building

Who would have thought that I  experienced fire in the building.  This is my first time living in an appartement. Of course I never chose appartement when living in Indonesia because it’s a real high risk when the earthquake happen. But here we are placed in an appartement. What got me relieved the first time that we are in the lowest floor so if something happen we will be quickly evacuated.  That’s what I thought.  Until it really happened.  We slept around midnight and abruptly woken up by the noise outside. I thought it was the drunk people just got back from night club or the restaurant next door was doing some deep cleaning. So loud that I had to wake up. My husband peeked outside and immediately said “fire brigade outside, you wait here!” I was just “am I dreaming or what?” I put on clothes, checked outside and saw a few of fire trucks. I checked the other side of the appartement and saw a few of police cars and ambulances.  “Oh no, something serious...