Skip to main content

Setelah Schengen Visa Ditolak Jerman

Bentheim Gw tau Jerman tuh emang meticulous banget, tapi gw nggak sangka bakal se- meticulous itu. Kira-kira bulan Maret gw apply Schengen via Jerman. Kenapa via Jerman? Karena Belanda nggak ada slot heheheee. Rencana perginya bulan April kalau nggak salah waktu itu. Karena suami ada libur tapi cuma pendek banget, dan dia pengen banget pulang ke sana, yaudah lah coba aja. Dapet antrian, mana bayarnya 700ribu pula 😅 lalu pergilah gw submit semua dokumen gw.  Gw bukan yang pertama kali mengajukan Schengen, jadi gw udah "tau" harus submit apa aja. Karena sebagai orang yang menikah dengan warga EU, kami berhak untuk tidak menunjukkan buku tabungan (yg penting tabungan pasangan yang EU yg ditampilkan), dll. Dengan ina inu, eh ternyata diminta surat kerja lah, kalau freelancer harus kasih tau bukti kerjaan juga. Gw rasa ribet ya karena nggak formal kerjanya, jadi ya udah gw tulis ibu rumah tangga. Itu juga masih harus bikin surat pernyataan siapa yg membiayai biaya hidup gw kala

[Book] Dunia Cecilia

'apakah kalian membicarakan hal semacam itu di surga?'
'tapi kami berusaha tidak membicarakannya dekat-dekat Tuhan. ia sangat sensitif terhadap kritik'

Yap, sepenggal dialog antara Cecilia dan malaikat Ariel. Saya mengenal Jostein Gaarder sejak kuliah. Ehhhh 'mengenal' dalam artian kenal bukunya ya, kalo bisa kenal pribadi mah bisa seneng jingkrak-jingkrak hehehe. Jadi karena teman saya mendapat tugas kuliah membaca satu novel filsafat berjudul Dunia Sophie, saya jadi sedikit mengetahui si bapak Gaarder ini. Enak ya tugasnya anak sastra baca novel, tugas anak matematika ya baca sih, tapi pembuktian kalkulus -_-



Dunia Cecilia ini buku pertama Jostein Gaarder yang saya baca, karena buku Dunia Shopie sangatlah berat berdasar review teman saya. Saya sih nggak perlu baca buku itu karena teman saya sudah benar-benar mahir bercerita. Jadilah saya sudah paham bener cerita Dunia Sophie tanpa membacanya.

Novel ini atas rekomendasi teman saya, dia bilang kalau novel ini ringan. Filsafat sih tapi ringan sekali. Harganya juga murah hahaha. Secara garis besar, novel ini bercerita tentang obrolan anak kecil bernama Cecilia yang sedang sakit dengan malaikat dari surga bernama Ariel. Dialog mereka sebenarnya sederhana. Malaikat Ariel hanya menjawab semua pertanyaan polos Cecilia. Tapi pertanyaan Cecilia yang membuat saya berpikir. Ya semua itu pernah saya pertanyakan pada diri sendiri.


'...disana kami selalu menyadari bahwa alam semesta adalah teka teki akbar. dan jika sesuatu adalah teka teki, kamu tentu boleh sedikit menebak-nebak'

Ceritanya malaikat Ariel tertarik banyak hal dengan bagaimana rasanya menjadi makhluk yang terbuat dari daging dan darah, sedangkan Cecilia penasaran dengan kehidupan malaikat di surga. Best part dari novel ini ketika Ariel mengatakan bahwa bulan adalah tempatnya menari balet, bahkan saat Neil Amstrong menginjakkan kakinya di bulan, ada jutaan malaikat sedang menyaksikannya disana. Dia bisa jadi manusia pertama di bulan, tapi ada jutaan malaikat disana yang bahkan bulan menjadi tempatnya menari balet. Asteroid menjadi tempat merenung dan berpikir bahkan tempat mengasingkan diri sebentar kira-kira 50-100 tahun. Sedangkan seluncuran yang paling mengasyikkan adalah ketika menunggangi komet. Komet Haley yang datangnya 76tahun sekali saja, bagi mereka itu sangat singkat sekali.

Keadaan Cecilia yang sakit dan kritis serta kemampuannya berkomunikasi dengan malaikat yang seolah sengaja dkirim Tuhan untuk menemaninya sebelum kepergiannya, membuatnya berimajinasi dan berpikir lebih dalam tentang segala sesuatu. Cecilia pun bisa merasakan papan ski dan toboggan-nya di malam hari bersalju. Dengan sedikit petualangan mereka berdua, mereka juga membicarakan hal-hal yang terjadi didalam bumi dan surga. Ahh indah sekali.

'kamu kembali ya?'
'maukah kau pergi dan terbang bersamaku?'
'tapi aku tak bisa terbang'
'sudah waktunya kita akhiri omong kosong ini. kemarilah'
Novel ini layak baca, sekedar untuk membantu merenungkan esensi kita berada didunia ini dan juga dunia ini beserta isinya. 
sedang mempertimbangkan untuk membeli koleksi Dunia yang lainnya, Dunia Anna sih yang sedang dipertimbangkan :)

Comments

Popular posts from this blog

Gojek ke bandara juanda

While waiting, jadi mending berbagi sedikit soal gojek. Karena saya adalah pengguna setia gojek, saya pengen cobain ke bandara pake gojek. Awalnya saya kira tidak bisa *itu emang sayanya aja sih yang menduga nggak bisa*, trus tanya temen katanya bisa karena dia sering ke bandara pakai motornya. Nah berarti gojek bisa dong?? Sebelum-sebelumnya kalo naek gojek selalu bayar cash, tapi kali ini pengen cobain top up go pay. Minimum top up 10ribu. Jadi saya cobain deh 30ribu dulu. Eh ternyata lagi ada promo 50% off kalo pake go pay. Haiyaaaaa kenapa ga dari dulu aja ngisi go pay hahaha. Dari kantor ke bandara juanda sekitar 8km. Kantor saya sih daerah rungkut industri. Penasarannn banget ini abang mau lewat mana ya. Tertera di layar 22ribu, tapi karena pakai go pay diskon 50% jadinya tinggal 11ribu. Bayangin tuhh... pake bis damri aja 30ribu hahaha. 11ribu udah nyampe bandara. Biasanya 15ribu ke royal plaza dari kantor haha. Lagi untung. Bagus deh. Nah sepanjang perjalanan, saya mikir ter

[Piknik] Prambanan lagi

Salah satu pesona Jawa Tengah adalah Candi Prambanan. Saya sudah 3 kali berkunjung ke situs warisan dunia ini. Candi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan jogja ini selalu menimbulkan kesan mistis bagi saya. Terletak tak jauh dari jalan raya, sehingga mengunjunginya pun sangat mudah. Berbeda dengan Candi Borobudur yang letaknya sangat jauh dari jalan raya besar.  Ok, menurut saya ada 3 cara menuju candi ini. Menggunakan bus transjogja, taksi, dan kendaraan pribadi. Bagi yang menggunakan transjogja, saya pernah menggunakannya berangkat dari daerah kampus UNY, daerah Depok Sleman. 1 kali transit, 2 kali berganti bus. Dengan harga transjogja yang kala itu, 2014, seharga 3500 rupiah. Tapi sampai saat ini masih sama harganya, menurut info dari teman. Lokasi shelter bis berada agak jauh dari pintu masuk lokasi candi, mungkin kira-kira 500meter sampai 1kilometer. Kalau jalan, menghabiskan waktu sekitar 15-20menit. Bisa juga naik becak untuk opsi yang lain. Lagi-lagi, jangan lupa men

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu visa, dia ga pernah ad