Skip to main content

Fire in the Building

Who would have thought that I  experienced fire in the building.  This is my first time living in an appartement. Of course I never chose appartement when living in Indonesia because it’s a real high risk when the earthquake happen. But here we are placed in an appartement. What got me relieved the first time that we are in the lowest floor so if something happen we will be quickly evacuated.  That’s what I thought.  Until it really happened.  We slept around midnight and abruptly woken up by the noise outside. I thought it was the drunk people just got back from night club or the restaurant next door was doing some deep cleaning. So loud that I had to wake up. My husband peeked outside and immediately said “fire brigade outside, you wait here!” I was just “am I dreaming or what?” I put on clothes, checked outside and saw a few of fire trucks. I checked the other side of the appartement and saw a few of police cars and ambulances.  “Oh no, something serious...

Tulisan Disalin Jutaan Kali

Sharjah - UAE 2020

Minggu lalu gw coba google nama gw yang gw pake buat nulis. Gw tau lah konsekuensinya mengunggah segala hal ke segala bentuk platform online resikonya apa. Wong foto gw aja dicuri dijadiin ilustrasi portal online, yg bukan gw pelakunya tapi muka gw disensor seolah gw pelakunya 😟 Nah yang gw temuin kemarin kebanyakan adalah tulisan gw dari travelingyuk.com yang disalin media-media lain untuk numpang promosi jualan mereka. 

Nggak cuma diambil segaris dua garis sih, tapi bener-bener disalin dari atas sampai bawah. Memang betul mereka tetep nyantumin nama gw disana, berikut dengan sumbernya di travelingyuk. Semacem mereka ambil artikel dari website yang udah terkenal daripada punya content writer sendiriTapi kok ya rasanya zonk ya. Gw nulis buat travelingyuk sebagai kontributor lepas, yang dibayar per tulisan. Kebayang nggak sih tulisan gw disalin beberapa kali ke media yang beda-beda, bisa kaya dong gw kalo dibayar 😆

ada pijat plus plus wasebu cilandak guys 😆

Setelah gw cek, bukan hanya tulisan gw yang dipakai tapi juga kontributor lainnya juga.

Gw sadar sepenuhnya, ketika gw jual tulisan gw ke travelingyuk, artinya semua hak foto dan tulisan menjadi hak mereka. Tapi kan ehhh ke travelingyuk aja, bukan ke media-media yang asal comot tulisan. Kebanyakan memang tulisan tentang jalan-jalan, dipakai untuk promosi sewa bus, atau sewa apapun, sampai tulisan paling innocent tentang membedakan pijat biasa dan pijat plus-plus di Bangkok bisa ditempeli iklan untuk pijat plus-plus 😓

Selain tulisan gw, ternyata respon twit gw juga sering diambil sebagai bentuk respon terhadap suatu tweet atau berita. Oh tentu gw kaget 😅 semoga aja interpretasinya sesuai dengan maksud gw.

Ada sih gambar gw yang dipake media online lain, tapi ya nggak masalah karena mereka menyertakan link sumber gambar dan gw dapet traffic dari situ. Selain itu, gw juga selektif banget sekarang sebelum mengunggah gambar yang gw "perbolehkan" untuk dipake orang lain, dengan catatan sumbernya ditulis.

Selama nggak plek ketiplek sih gw masih bisa terima kok. Biasanya dipake fotonya dan sepenggal tulisan gw sebagai rujukan. Tapi kalau soal tulisan gw disalin jutaan kali, rasanya kok enak bener ya nggak pake hire content writer tapi udah dapet konten bagus 😒 Mana nama gw dipake juga seolah gw adalah penulis di website tersebut. Makin lah dongkol gw.

Ini salah satu tulisan gw di travelingyuk.com yang disalin media lain seolah gw adalah content writernya

Gw sadar sepenuhnya kok hal-hal seperti ini akan sulit dihindari. Gw nulis ini karena gw dongkol aja sih. Yaudah mau gimana lagi, kebanyakan media sini kalau pake rujukan juga nggak pake ijin. Gw berharapnya sih kalau emang dijadiin rujukan, semoga diartikan dengan bener aja. Banyak kasus kan tweet orang dipake buat tulisan yang dipermak, salah pula. Jadinya kan miskonsepsi banget kalau tanpa konfirmasi ke pemilik tweetnya. Sebabnya gw jadi lebih hati-hati kalau mau tweet atau nulis apapun.

Kalian gimana guys, ada nggak tulisan kalian yang disalin tanpa ijin? 

Comments

  1. Pernah mbak, sepertinya hampir semua blogger artikelnya pernah di copas.

    Kalo mbak mah mending dikasih sumber artikel, kalo artikel saya di copas bulat bulat tanpa menyertakan sumber artikel, pernah aku kasih link di dalam artikel, eh diubah pakai link dia yang artikelnya sama.

    Mana ngga dapat bayaran sama sekali lagi karena nulis di blog.😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aduuhh inikah namanya sakit tak berdarah? wkwkw

      Susah banget ya punya perlindungan hak cipta :/ meskipun bukan karya fenomenal tapi kan.... tiap kreasi perlu diapresiasi. Cuma ya susah sih buat dihindari. Kalo takut diplagiasi, bisa jadi takut berkarya malahan nanti :(

      doain aja yang copy-paste ga nyantumin sumber jadi susah eek sepanjang hidupnya :D

      Delete
    2. Aku ngga berani doakan yang jelek, takut katanya kalo doa jelek nanti bisa balik ke diri sendiri.

      Aku doakan saja agar ia sadar. Itu lebih baik bukan.:)

      Maksudnya habis kecelakaan lalu pingsan dan tahu tahu sadar di rumah sakit.😂

      Becanda mbak, aku sih ngga terlalu memperdulikan, takutnya nanti kepikiran dan malah malas menulis, jadi biarkan saja.

      Delete
    3. 😂😂 boleh boleh

      iya emang bener deh, yang penting tetep bisa nulis :)

      Delete
  2. Hemm... Banyak sekali Mbak. Kebetulan saya mengelola blog tentang Bogor dengan foto buatan sendiri, hasilnya pun sama juga. Banyak foto yang dipakai bahkan ada yang tanpa memberikan kredit. Ada tulisan yang diambil tanpa menyertakan sumbernya, dan banyak lagi lainnya.

    Pertama mangkel juga, cuma pada akhirnya saya memutuskan untuk tidak mempedulikannya lagi. Bodo amat deh. Bukan sikap yang bagus sebenarnya, tetapi kalau saya terus begitu akhirnya yang rugi saya sendiri karena malah bisa membuat saya down dan malas.

    Jadi, saya pilih mengambil sikap, jalan terus saja. Bodo amir deh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sakit tak berdarah ini mas namanya :(

      Nah itu dia, waktu fotoku dipake buat "ilustrasi" (yang dicuri dan disalahgunakan juga) akupun jadi sempet mogok nulis dan moto juga. Bener-bener vakum dari kegiatan blogging berbulan2 sampe akhirnya jg masa bodohlah. Toh dikasih watermark juga pasti dihapus juga :(

      Terus berkarya aja mas. Aku percaya sih tiap karya ada ciri khasnya. dan itu tadi... doain aja yang nyuri jadi sembelit seumur hidup :D

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Fire in the Building

Who would have thought that I  experienced fire in the building.  This is my first time living in an appartement. Of course I never chose appartement when living in Indonesia because it’s a real high risk when the earthquake happen. But here we are placed in an appartement. What got me relieved the first time that we are in the lowest floor so if something happen we will be quickly evacuated.  That’s what I thought.  Until it really happened.  We slept around midnight and abruptly woken up by the noise outside. I thought it was the drunk people just got back from night club or the restaurant next door was doing some deep cleaning. So loud that I had to wake up. My husband peeked outside and immediately said “fire brigade outside, you wait here!” I was just “am I dreaming or what?” I put on clothes, checked outside and saw a few of fire trucks. I checked the other side of the appartement and saw a few of police cars and ambulances.  “Oh no, something serious...

Cara Memilih Bacaan

Pulang - Leila Chudori Pengalaman gw mulai menyukai membaca karena bukunya yang bagus. Kata orang jangan judge buku dari sampulnya. Gw termasuk orang yang suka judge buku dari sampul. Tapi itu bukan hal yang utama dong tentunya. Itu hanya ekstra poin aja.  Pertama kali gw baca buku dan tiba-tiba suka adalah saat papa yang waktu itu pulang, bawain gw buku ensiklopedia yang isinya sejarah dan astronomi. Itu yang bikin gw langsung suka baca, karena materinya bikin gw berbinar. Itu juga awal mula gw suka astronomi.  Perjalanan sebagai pembaca tentu saja lama sekali. Beberapa genre gw coba baca, kadang suka, kadang nggak suka. Hingga akhirnya gw tau apa yang bikin gw akan baca buku itu.  "Halaman pertama tulisannya" Gaya menulis orang itu pasti selalu berbeda. Meskipun mirip dengan yang lain, pasti akan ada karakter pembedanya. Itu biasanya terlihat dari halaman pertama tulisannya. Bayangkan, meski materinya bagus tapi penyampainya nggak bagus juga nggak akan nyangkut di pemb...

Pengalaman Bikin (Free) Schengen Visa di VFS Swiss

I know this is so normal but anyway I like to compare the experiences because people might have different cases and because I have nothing to lose so... here's my experience for applying Schengen Visa via Swiss (VFS). Kenapa nggak via Belanda? Karena rencana kita berkunjung lamanya ke Geneve - Swiss (ada urusan kerjaan suami gw) dan kami belum tau akan ke Belanda apa nggak saat itu (nggak jadi sih soalnya mepet banget).  Seperti yang sudah sering dibahas orang lain perihal syarat dan ketentuan apply Schengen visa, gw nggak akan nulis itu ya. Udah ada di website VFS, lengkap. Gw cuma tambahin dikit-dikit aja infonya yang mungkin sama seperti kasus yang baca kalo emang kebetulan sama sih 😂 "Ok jadi total pembayarannya 280 ribu rupiah ya" "HAH?? Cuma 200an mbak??? Visanya gratis???" "Suaminya masih WN Belanda kan mbak?" "Iya" "Oiya itu gratis, bisa pake visa tipe C. Jadi cuma bayar biaya admin aja" ...