Skip to main content

Romanticizing My Cooking

Bakso I have to admit that my love for cooking is growing. It's growing and I can't believe it myself. This feeling has been like this since probably two years ago. Before, cooking felt like a hard work that I had to fulfill. It still is, but the difference is I enjoy it now. So it does not feel like I am forcing myself.  Back then whenever I cooked, it's either wrong recipe or incorrect measurement. It never tasted right. So I gave up cooking just because I never found the right one. And then I started to feel that I wanna eat better. I don't want to just eat whatever, I want to know what goes into my body. If I prepare it myself, then I know it's good one.  I don't eat too much sugar, sometimes it is hard to buy one thing outside and has a lot of sugar in it. So cooking it myself will allow me to control the amount of sugar. So I found recipes and I tried to make them. As to my surprise, they taste right! Exactly how they should have tasted. That made me happy

Tiba di Dubai saat Pandemi

Tasnya ini handmade sobat gw, bisa custom order lho. Ayo diorder guys, mumpung dia kemaren ga lolos tes PNS.

Sebagai WNI yang masuk dalam kategori zona merah bagi UAE, kami wajib untuk Swab test setibanya di bandara Dubai. Tes ini gratis. Pintu keluar masuk dari dan ke Indonesia hanya melalui Jakarta. Jadi, teman penerbangan gw dari seluruh Indonesia. Perjalanan ke Dubai dari Jakarta memakan waktu 9 jam. Berangkat pukul 6 sore waktu Jakarta, tiba pukul 11 malam waktu Dubai. 

Sesaat sebelum take off.

Gw sengaja pilih kursi di tengah-tengah agar tak ada orang di samping gw. Sepanjang perjalanan gw banyak tidurnya.

Kursi yang dirindukan.

Setibanya di Dubai, bandara sepi banget dah. Biasanya buru-buru rebutan biar duluan, kemarin sepi banget malah kayak jalan di ruang yang nggak kepake. Aneh sih. Satu rombongan lalu diarahkan menuju tempat untuk tes PCR di tempat. Antri dulu, kemudian petugas mencatat data dan minta nomor lokal untuk notifikasi hasil tes. Gw kasih nomer Indonesia tapi ternyata SMS tidak pernah masuk dan gw dapet hasilnya dari app COVID19 yang wajib diunduh sebelum masuk Dubai. Proses pendataan ini nggak lebih dari 10 menit.

Kemudian diarahkan menuju bilik tes yang kira-kira ada lebih dari 10 bilik. Banyak sumpah. Nggak ada acara nunggu-nunggu. Kurang dari 1 menit, pos untuk PCR tes sudah terlewati. Kemudian petugas akan meminta hasil tes PCR dari Indonesia. Setelah itu segera menuju stempel imigrasi. 

Proses imigrasi ini minta masker dilepas sebentar untuk verifikasi visa dan paspor tentunya. Lalu lanjut ke tempat pengambilan koper. Seperti biasa, Dubai yang sungguh efektif akan membuat koper kami yang menunggu. Segera ambil koper dan keluar bandara. 

Menuju stempel imigrasi yang biasanya nggak pernah sepi meski tengah malam. Kemarin terlihat... creepy.

Semua proses ini memakan waktu tidak lebih dari 30 menit. Bahkan sesi yang terlama adalah sesi jalan kaki dari pesawat sampai proses pendataan awal. Selebihnya hanya 5 menit di tiap posnya. Sebelum tengah malam gw udah di hotel.

Curi dengar, orang-orang nanya soal tes dimana dan berapa biayanya. Ada yang dari Medan 2,5 juta hasilnya keluar 2 hari. Gw bilang aja gw tes pertama di Bali, bayar 900 ribu tapi hasilnya nggak tau udah keluar apa belum 😂 

Setelah keluar dari kedatangan, nggak lama ketemu suami gw yang udah jemput gw. Seperti moto kami berdua, everything in Dubai is working great.

Jangan lupa jaga kesehatan ya, folks!

Comments

  1. proses tes tertentu di bandara dilakukan secara cepat, mungkinkah karena sepi atau memang pelayanannya yang bagus :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau tesnya memang cepet kan tinggal swab aja. Kalo hasilnya sih 4 jam aja dan memang semuanya kerjanya maksimal. UAE memang jualan servis yang cepet bgt biar yg datang jg betah :D

      Delete
  2. Kok bisa sih tes swab PCR cuma sebentar ngga sampai semenit, kalo disini harus nunggu dua tiga hari mbak, mana bayar lagi sejuta setengah.😂

    Berarti Dubai bagus sekali ya pelayanan nya.👍

    ReplyDelete
    Replies
    1. haha kalau tes memang bentar, hasilnya paling cepet keluar 4 jam aja. kemaren di Bali bayar 900ribu tapi hasilnya gatau keluar berapa hari krn lebih dari 3 hari akhirnya kutinggal dan tes lg di Tangerang, hasil keluar 12 jam tapi ya 3 juta haha

      di Dubai maks harganya boleh 250 dirham (sejutaan rupiah)

      dan memang Dubai memang kece sekali servisnya :)

      Delete
  3. kasus pandemi covid di Indonesia kamarin tembus 5000 lebih, ih ngeri

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya ih kemaren tembus 5000. ngeri2 sedap benerr. ini minggu2 ke depan bs lebih ini :(

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Romanticizing My Cooking

Bakso I have to admit that my love for cooking is growing. It's growing and I can't believe it myself. This feeling has been like this since probably two years ago. Before, cooking felt like a hard work that I had to fulfill. It still is, but the difference is I enjoy it now. So it does not feel like I am forcing myself.  Back then whenever I cooked, it's either wrong recipe or incorrect measurement. It never tasted right. So I gave up cooking just because I never found the right one. And then I started to feel that I wanna eat better. I don't want to just eat whatever, I want to know what goes into my body. If I prepare it myself, then I know it's good one.  I don't eat too much sugar, sometimes it is hard to buy one thing outside and has a lot of sugar in it. So cooking it myself will allow me to control the amount of sugar. So I found recipes and I tried to make them. As to my surprise, they taste right! Exactly how they should have tasted. That made me happy

Mengenal Nyai, Eyang Buyut Orang Indo Kebanyakan

  Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya tentang darah campuran Eropa, saya pernah janji nulis tentang orang Indo dan Nyai, nenek buyut dari para Indo kebanyakan. Sekarang kita liat definisi dari Indo sendiri. Jadi Indo (Indo-Europeaan atau Eropa Hindia) adalah para keturunan yang hidup di Hindia Belanda (Indonesia) atau di Eropa yang merupakan keturunan dari orang Indonesia dengan orang Eropa (Kebanyakan Belanda, Jerman, Prancis, Belgia). Itulah kenapa saya agak risih mendengar orang menyebut Indonesia dengan singkatan Indo. Karena kedua hal itu beda definisi dan arti. Sekarang apa itu Nyai? Apa definisi dari Nyai? Nyai adalah seorang perempuan pribumi (bisa jadi orang Indonesia asli), Tionghoa dan Jepang yang hidup bersama lelaki Eropa di masa Hindia Belanda. Hidup bersama atau samenleven yang artinya kumpul kebo, tidak menikah. Fungsinya nyai itu apa? Fungsinya diatas seorang baboe dan dibawah seorang istri, tapi wajib melakukan kewajiban seorang baboe dan istri. Karena mem

Soal ujian TOPIK vs EPS TOPIK

Setelah membahas perbedaan TOPIK dan EPS TOPIK , kali ini saya akan menulis materi tentang apa saja yg diujikan *agak sedikit detail ya*. Pengalaman mengikuti dan 'membimbing' untuk kedua ujian tersebut, jadi sedikit banyak mengetahui detail soal yg diujikan. Dimulai dari EPS TOPIK. Jika anda adalah warga yg ingin menjadi TKI/TKW di Korea, lulus ujian ini adalah wajib hukumnya. Kebanyakan dari mereka ingin cara singkat karena ingin segera berangkat sehingga menggunakan cara ilegal. Bahkan ada yg lulus tanpa ujian. Bisa saja, tapi di Korea dia mlongo. Untuk soal EPS TOPIK, soal-soal yg keluar adalah materi tentang perpabrikan dan perusahaan semacem palu, obeng, cangkul, cara memupuk, cara memerah susu sapi, cara mengurus asuransi, cara melaporkan majikan yg nggak bener, cara membaca slip gaji, sampai soal kecelakaan kerja. Intinya tentang bagaimana mengetahui hak dan kewajiban bekerja di Korea termasuk printilan yang berhubungan dengan pekerjaan. Karena yang melalui jalur ini