Skip to main content

If Money Wasn't The Problem, What Would You Do?

In this extraordinary life, I would be a teacher still.  Helping people to understand even some little things to make them feel worthy and understand themselves better. It seems that teaching has become a calling for me. Not about teaching such specific subject like mathematics or so, but more like... I like to give new perspectives for people, and having them saying "Oh.... I see..." is satisfying for me. Of course, by teaching I can learn so many new perspectives from different people too. It's like the more I teach the more I learn, and that is so true. Maybe more like a guide. I like giving guidance to people who needs it. No, I don't like giving unsolicited guiding. I like to guide people who wants to be guided. I'd teach them how to love, love themselves first. Yea sure when we are talking about things, they would say "do useful things like engineering, plumbing, this and that" but they tend to forget that we need some balance in life. Not saying t

Banting Setirnya Perhotelan

Artotel Beach Club yang nggak pernah sepi

Pandemi udah lebih dari setahun dan masih aja nggak tau ini kita kapan bakalan usai. Gw tinggal di Bali dan gw tau gimana setahun setengah ini geliat pariwisata yang hidup segan matipun tak mau. Lingkungan gw lebih ke arah Sanur jadi gw tau gimana ngeliat sepinya Sanur di awal pandemi hingga sedikit ramainya Sanur saat ini. 

3 bulan awal pandemi, hampir semua tutup. Sepi mamring kalo kata orang Jawa. Jalan kaki aja cuma mentok bertiga. Bahkan ada yang berendam di pantai pun masih pakai masker. Sepi banget. BANGET. Jadi kalau gw keluar rumah buat jalan-jalan pasti ke Sanur karena sepi dan ngerasa aman aja sih. Nggak bergerombol. 

Memasuki masa 3-6 bulan pandemi, hotel-hotel mulai membuka sistem sewa jangka panjang. Harganya? Tutup mata deh, saking hancurnya. Hotel yang biasanya seminggu 7 juta, ini bisa sebulan 7 juta. Ada juga yang sewanya 3juta/bulan dan bener-bener di hotel bintang 4. Sewa dibikin mingguan dan bulanan. Saat itu masih banyak ditempati para WNA yang nggak sempet pulang karena tetiba penerbangan ditutup semua. Jadi hotel-hotel tersebut masih bisa bernafas. Setidaknya bisa menutup pengeluaran yang pasti harus dibayar.

Lalu, banyak dari mereka yang pulang kampung dan hotel jadi agak sepi lagi. Gimana caranya bertahan? Dibukalah sewa kolam renang mulai dari harga 20 ribu - 150 ribu. Mulai dari fasilitas berenang saja, hingga ada yang mendapatkan handuk, kopi dan makan siang lengkap. 

20 ribu aja

Di sini paket berenang 85 ribu dapat makan, minum dan handuk

Hotel-hotel bintang 3-5 yang bukan merupakan homestay milik orang Bali sendiri satu persatu mulai berguguran. Memang ada yang tutup mulai awal, ada yang tutup mulai pertengahan dan satu persatu bangkrut. Bangkrut dalam artian bener-bener nggak ada yang merawat sama sekali, rusak sana sini. Kalau yang homestay milik pribadi biasanya banyak yang masih bertahan karena ya itu juga rumah yang punya. Crazy rich lah intinya mereka ini. Meski nggak ada yang mampir atau beli, mereka tetap buka.

Restoran yang tadinya jual harga mahal, sekarang terpaksa nurunin harga bahkan paket makanan mereka. Dulunya yang standar per menu 50 an, sekarang bikin rice box harga 10-15 ribuan. Ada yang bener-bener enak banget. 

ricebox 10 ribuan, ayam sambel matah

Gimana kondisi Sanur saat ini? Rame lho. Dalam artian banyak hal baru yang berkembang dari tutupnya usaha mereka sebelumnya. Rame pengunjung. Banyak yang jualan baju secondhand (my luv). Gw bisa bilang harga-harga yang mereka tawarkan ini sangat terjangkau. Bisa dibilang normal malah. Jadi mungkin dulu nggak bisa beli sesuatu di tempat wisata karena "mahal" atau harga turis, sekarang, bisalaaahhh. 

Tetep jaga kesehatan ya guys. Semoga kenistaan ini segera usai 💚

Comments

  1. dibelitung juga mbak, hotel pada sesak nafas. dihantam pandemi ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya sesek banget ini yang pariwisata. di Bali krasa banget karena yg dijual cuma itu hehehee tapi kreatif juga sih mereka buka sistem sewa pool gini. meskipun ga nginep tapi mereka keluar duit sewa plus beli makan lah minimal. ada yang muter duitnya.

      Delete
  2. Sedih sekali ya Bali ..
    Mudah² segera bergeliat kembali.
    Di Bali itu every day is holiday.
    Sudah lama sy gak ke Bali, mudah²an bisa ke sana lagi kalau sudah kondusif dan sudah tak ada lagi aturan ini itu yang merepotkan dan menambah biaya.

    Salam kenal :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. aakk bener banget. kondisi saat ini di Bali sih, kalau secara keseluruhan kurang tahu ya. tapi kalau daerah dps ke sanur sih orang2nya kebetulaan taat pake masker. ga ada bule yang gila juga hehehe

      semoga segera usai ya. aturan ina inu memang menambah biaya perjalanan banget :(

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

If Money Wasn't The Problem, What Would You Do?

In this extraordinary life, I would be a teacher still.  Helping people to understand even some little things to make them feel worthy and understand themselves better. It seems that teaching has become a calling for me. Not about teaching such specific subject like mathematics or so, but more like... I like to give new perspectives for people, and having them saying "Oh.... I see..." is satisfying for me. Of course, by teaching I can learn so many new perspectives from different people too. It's like the more I teach the more I learn, and that is so true. Maybe more like a guide. I like giving guidance to people who needs it. No, I don't like giving unsolicited guiding. I like to guide people who wants to be guided. I'd teach them how to love, love themselves first. Yea sure when we are talking about things, they would say "do useful things like engineering, plumbing, this and that" but they tend to forget that we need some balance in life. Not saying t

Gojek ke bandara juanda

While waiting, jadi mending berbagi sedikit soal gojek. Karena saya adalah pengguna setia gojek, saya pengen cobain ke bandara pake gojek. Awalnya saya kira tidak bisa *itu emang sayanya aja sih yang menduga nggak bisa*, trus tanya temen katanya bisa karena dia sering ke bandara pakai motornya. Nah berarti gojek bisa dong?? Sebelum-sebelumnya kalo naek gojek selalu bayar cash, tapi kali ini pengen cobain top up go pay. Minimum top up 10ribu. Jadi saya cobain deh 30ribu dulu. Eh ternyata lagi ada promo 50% off kalo pake go pay. Haiyaaaaa kenapa ga dari dulu aja ngisi go pay hahaha. Dari kantor ke bandara juanda sekitar 8km. Kantor saya sih daerah rungkut industri. Penasarannn banget ini abang mau lewat mana ya. Tertera di layar 22ribu, tapi karena pakai go pay diskon 50% jadinya tinggal 11ribu. Bayangin tuhh... pake bis damri aja 30ribu hahaha. 11ribu udah nyampe bandara. Biasanya 15ribu ke royal plaza dari kantor haha. Lagi untung. Bagus deh. Nah sepanjang perjalanan, saya mikir ter

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu visa, dia ga pernah ad