Skip to main content

Pakai Debit Jenius di Luar Negeri

Amsterdam Central Station  Ini pertama kalinya pakai debit Jenius di luar negeri. Pemakaian ini menggunakan sumber dana EUR yang ada di aplikasi. Jadi uang yang keluar adalah uang EUR, bukan IDR.  Untuk buka rekening valas di Jenius, tinggal ditambahkan saja bagian buka akun valas lalu pilih kurs yang diinginkan. Di kasus ini gw punya rekening EUR di Jenius yang ditujukan untuk transaksi di Eropa.  Karena kemarin lagi di Belanda, akhirnya pengen coba pakai debit card Jenius karena EDC di Belanda belum tentu bisa untuk kartu kredit saja. Sebelum digunakan tentunya jangan lupa untuk menyambungkan kartu debit ke rekening mata uang asingnya biar sumber pengeluaran juga langsung dari tabungan valas itu. Tinggal klik klik aja kok. Tibalah saatnya menggunakan mata uang EUR yang sudah kubeli dari Jenius. Waktu itu gw pakainya di Schipol, di dua toko berbeda, dan keduanya nggak bisa tap langsung. Jadi harus insert kartu, tentu bukan masalah.  Karena terbiasa dengan transaksi...

Uniknya Bahasa Asing

Dari beberapa kali belajar bahasa asing, menurut gw bahasa asing yang paling cocok di lidah orang Indonesia yang ngomongnya gampang itu Bahasa Spanyol. Karena R-nya bulat banget dan cara bacanya persis dengan apa yang tertulis. Gw rasa nggak ada orang Indonesia yang ga mampu ngomong "Por favor mi amor" dengan lantang. Como estas? Muy bien!

Sedangkan bahasa yang banyak kata yang mirip dengan Bahasa Indonesia (juga Jawa) tentu saja Bahasa Belanda. Banyak kata-kata yang kita nggak perlu lagi hafalin kosakata baru dalam bahasa itu. Klompen, handoek, ram, tegel, foto, tas, dan lainnya. 

Bahasa yang menurut gw kaku banget adalah Bahasa Jerman. Penulisannya mirip banget dengan Bahasa Belanda tapi yang keluar beda banget. Menurut gw Belanda lebih melow daripada Jerman dalam hal pengucapan. Hampir sama seperti penulisannya, apa yang tertulis cenderung bisa dibaca semua. 

Bahasa yang menurut gw ngegas, yaaa Bahasa Korea. Meskipun tujuannya nggak ngegas, tetep aja kedengarannya ngegas. Bahkan kata temen gw yang nggak bisa Bahasa Korea bilang "Mereka kalo ngomong kayak nggak ada rem ya, kayak antusiasme di tiap kalimatnya itu krasa banget."

Saleve

Nah, bahasa yang menurut gw boros banget dengan vokal maupun konsonan adalah Prancis. Secara gramatika gw udah bisa nebak karena mirip-mirip dengan bahasa tetangganya, tapi ya ampun ngomongnya itu lho lidah posisi tengah mulu. Nggak bisa nyentuh langit-langit, nggak bisa juga melungker. Satu jam aja belajar bahasa ini, lidah rasanya butuh digetarin. Capek juga. 

Setelah gw belajar bahasa asing selain Bahasa Inggris, gw pikir-pikir lagi Bahasa Inggris ini termasuk sulit juga ya ngomongnya. Pantesan banyak orang Eropa yang bukan pembicara Bahasa Inggris kesulitan ngomongnya. Karena dalam bahasa mereka, mereka punya pakem sendiri meskipun seaneh Bahasa Prancis tapi ada pakemnya. Selain disebabkan oleh perbedaan tata dalam Inggrisnya UK atau US sih.

fondue au fromage

Ya, nggak semua orang Eropa bisa berbahasa Inggris. Gw ngomong Bahasa Inggris di Swiss aja dipelototin, trus situnya maksa Bonjour Merci. Waktu gw yang ngomong Bonjour Merci eh merekanya nggak paham. Ada beberapa yang mau nyautin gw pake Bahasa Inggris, nggak gitu bagus juga. Karena bagi mereka nggak penting sih, yang penting kalo kamu ke negaraku ya kamu yang bisa bahasaku.

Tapi... belajar bahasa asing itu seru banget. Beneran, seru banget. Belajar bahasa asing ini jadi sarana gw buat istirahat sebentar dari kepenatan rutinitas maupun hal-hal eksakta yang butuh mikir berat. Dari kuliah kalo capek bikin pembuktian teorema ya belajar bahasa asing. 

I can't get this off of my mind: Je mange beaucoup (meaning: I eat a lot).

And remember this: if you have an accent in speaking any foreign language, that means you're fluent in other languages, too 😉 Oh the best part of learning a foreign language is: you can actually talk about someone in front of their face, and they don't know that 😂 

Comments

  1. aku aja kepengen bisa belajar bahasa asing...mba pris...pengalaman ke lyar negerinya udah 'dewa' ey...kuhirih hahhahaha

    btw iya loh ngomongin bahasa espanya..aku kan pernah nonton film kartun jaman kecil yang Thumbelina keluaran disney nah di situ keluarga kataknya diceritakan penyanyi dengan aksen spanyol...jadi pas doi nyanyi enak banget iramanya...bisa jelas, gamblang dan ada sedikit cengkoknya apa ya (((cengkok))) hahahhaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. HAHAH cengkoknya mirip dangdut ya sekilas wkwkwkw
      Iya spanyol dulu jaman kartun dora dll itu kadang diputer yg versi spanyolnya. Istilah jowone, "cetho" ngomong e hahaha

      Belajar aja mbak, seru kok. Gak sulit juga. Asal rajin denger dan ngomong aja pasti bisa kok. Otak kita cukup cerdas buat nyerap informasi yg tiap hari kita denger. Tapi ya gt... harus ada motivasinya 😂 Kalo ndak gt bisa mandeg beneran wkwkwk

      Delete
  2. Dulu waktu SMA pernah ada pelajaran bahasa prancis, ya ampuuuun yang ditulis apa dibacanya apa, bener-bener beda banget ngucapinnya :D

    Anak SMA belajar bahasa inggris yang ngucapinnya nggak beda jauh sama tulisannya aja kadang salah apa lagi bahasa prancis, selama setahun pelajaran ini yang keinget cuma Bon Jour aja :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. HAHAHAH IYAA PRANCIS agak nyebelin dalam hal pengucapan ya. Borooosss bgt. Masa beaucoup bacanya boku. Kalo pake esia hidayah bisa boros di karakter 😂

      Bonjour merci aja ya wkwkwkw

      Delete
  3. bahasa korea, justru kalo menurut saya kalo ngomong kayak lebay gitu.. kayak tiap ngomong itu ada akhiran yooo yooo.. hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. ahaaha iya itu juga betul sih. Dari kemarin nyari kata lebay kok nggak keinget. Keingetnya antusiasme malahan wkwkkw. Kalo orang Jawa bilang, "Mbeleyer" wkwkw

      Delete
  4. Bahasa asing selain bahasa inggris yang saya bisa baca dengan lancar: perancis

    Wkwkwkwkwk

    Soalnya pernah belajar dengan serius jaman SMA sampe kuliah. Bisa bacanya dengan lancar tapi belum tentu paham artinya karna banyak yang lupa. Bahasa perancis itu baik grammar maupun cara pengucapannya belibet banget ! Kalo gak sabar udah setres duluan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apalagi kalo belajarnya dari angka duluan bang. Bisa gila Prancis dimulai dari angka wkwkwkwk

      Prancis mah kebanyakan vokal konsonan ga penting yg ditulis tapi juga ga dibaca. bikin gemesss kali

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Jumat ceria

Hari ini memang bukan hari jumat, tapi cuman mau bilang aja sih kalo hari yang paling aku tunggu-tunggu itu hari jumat. Why?   Karena jumat itu selalu ceria, kalopun ada meeting besar pasti di hari jumat dan banyak cemilan, orang-orang pada berangkat sholat jumat, yang nasrani juga mengikuti misa di kantor, bisa pake baju bebas dan bebas berekspresi sepuas-puasnya, dan..... bisa video call sepuasnyaaaaaa kapanpun karena dia libur kerja 😍😍 gambarnya lucu 😁  taken from internet

Perpanjang ITAS (Spouse/Dependant visa) Via Online

Terasa seperti ini, Gunung Baturnya ada tapi nggak keliatan. Sistemnya ada, tapi masih berkabut. Katanya sih berlaku sejak tanggal 17 Desember 2024, bersamaan dengan semua perubahan seperti paspor dan biayanya.  Karena harus perpanjang ITAS di akhir tahun, gw sudah kontak mereka dan bilang "Oh bisa extend via website." Di websitenya agak membingungkan buat pemula karena ada beberapa bagian. Bagian yang paling mentereng adalah bagian APPLY , yang mana ini harus digunakan untuk orang yang belum pernah apply ITAS . Sejenis untuk mendapatkan TELEX visa dulu yang nantinya dikonversi ke ITAS.  Perlu dicatat ini adalah ITAS dengan pasangan Indonesia sebagai sponsor ya. Tentunya perlu penjamin yang apply VITAS dll sebelum ke ITAS. Apply sebagai penjamin bisa di website yang sama. Tapi kalau apply sendiri bisa dengan menggunakan "Personal". Setelah masuk ke website imigrasi dengan menggunakan ID Penjamin, bagian HOME akan tampil beberapa hal. Nah, bagian Extend ITAS tuh a...

[Book] Dunia Cecilia

'apakah kalian membicarakan hal semacam itu di surga?' 'tapi kami berusaha tidak membicarakannya dekat-dekat Tuhan. ia sangat sensitif terhadap kritik' Yap, sepenggal dialog antara Cecilia dan malaikat Ariel. Saya mengenal Jostein Gaarder sejak kuliah. Ehhhh 'mengenal' dalam artian kenal bukunya ya, kalo bisa kenal pribadi mah bisa seneng jingkrak-jingkrak hehehe. Jadi karena teman saya mendapat tugas kuliah membaca satu novel filsafat berjudul Dunia Sophie, saya jadi sedikit mengetahui si bapak Gaarder ini. Enak ya tugasnya anak sastra baca novel, tugas anak matematika ya baca sih, tapi pembuktian kalkulus -_- Dunia Cecilia ini buku pertama Jostein Gaarder yang saya baca, karena buku Dunia Shopie sangatlah berat berdasar review teman saya. Saya sih nggak perlu baca buku itu karena teman saya sudah benar-benar mahir bercerita. Jadilah saya sudah paham bener cerita Dunia Sophie tanpa membacanya. Novel ini atas rekomendasi teman saya, dia bilang kala...