Skip to main content

Sustainable Way to "Dump" our Waste

Sticker from eco-bali recycling October is funny month. We have this crisis of burning landfield in Bali, and they haven't pick up my trash for 2 months. Probably over two months now. We're like "Okay it's time to swap to the sustainable options" Yea we've been thinking about composting, but I do not know where to start. Because, you know, when you did it wrong it can be stinky and worm-y and not working out well. Turns out, they have composting company that provide the bin, the pickup, and even got the compost back monthly or per 6 months. I did not know that but of course my husband found it and planned to sign up for it.  The week where we had that plan on mind, suddenly in the morning there was a guy from this company came to our house delivering the composting bin. "No we did not order this, yet" Apparently the neighbor ordered their service but they got the address wrong. The next day, the same guy came again, brought his empty composting bin f

Denpasar Moon

Sanur

I never thought that I would love to live in Denpasar. My favorite place in Bali is actually Ubud, but that's my POV as a tourist. I tried to look for a place to stay near the beach or some open spaces like a park. The first place I stayed was quite far from those. Well... 15-20 mins, still far. Then I moved a bit to the north and it's only 10 mins from Sanur and a minute walking distance to the big park. Oh and 5 mins walking distance to any government office, like immigration, tax, insurances, banks, post office, BPJS, you name it. 

Technically, Denpasar is a big city. But nature around is fantastic. You can access almost everything that a big city can offer, but also you can be in nature as much as you can and it's only within walking distance. Well... a few minutes at least.

When I lived in Malang, it was also in one of the good spots. Though I lived only close to the mall where I usually buy things I need there. Took me at least 30 mins to get to the Alun-alun or enjoy city walking around the old town. It was only 4KM but took me 30 mins. 4KM here I can reach in 10 mins driving. I wasn't able to go to the beach anytime I want. Even if I want to go to Bromo, I still need to arrange the car a day or two before. The closest beach was 2-3 hours from home. Bromo, well... 3 hours I guess. So the closest open space was alun-alun. 

People and dog watching in Sanur

I grew up in a small town where we don't have bookstores like Gramedia, let alone Kinokuniya. We need to travel to a bigger city like Surabaya or Malang only to get the books we want to buy. A little access to any open spaces like big parks. Though people can go to the waterfall an hour from my town, but my parents won't let me go because... the town is well known for prostitution center 😅 I kind of jealous of my husband childhood, he did a lot of things in nature. It's a privilege one can have. 

I spent my childhood staying home and school. 

What I meant was, people need a kind of life that we can enjoy nature after work (or any time we want). It would be ideal, to be honest. I can say that living in Denpasar is making me having this kind of privilege. Maybe you're having a hard time and just wanna release the tension by eating lumpia in Sanur for 5K 😌 

Lumpiyang they said

That made me think "I want my kids growing up in a place like this." It doesn't have to be Denpasar but a place where (almost) everything is accessible and also very close to nature and open spaces. It's good.  

We'll see. But that's the dream 😉 

Speaking of, who still remember Denpasar Moon song? 

Comments

  1. mba pris takkira asli bali, ternyata cilikane malang tah? hihi iya ya...pas masih kecil kotaku di ujung kebumen dan ga ada supermarket...kecuali di kabupaten kota...jangankan gramedia apalagi kinokuniya deh...toko buku tuh kecil banget hihi..bahkan cuma ngandelin kios buku lawas di pojok pasar atau rental buat hunting buku...

    btw iya juga ga heran ortu ga ngijining dolan suroboyo cz di sana deket gang dolly yes

    dan baliiiii...betapa nyenengin sekarang dikau bisa stay di sana..ah aku hiriiiih...aku pengen everyday is a picnic day..aoalagi ubud huwaaa surganya bali...aku pas ke bali ngerasa kurang lama jadi pengen ngulang jalan ke ubud :D, aku cuma duduk duduk tak tentu arah depan monkey forest karena lagi halangan jadi ga bisa masuk dan berakhir nongkrong di starbak sambil ngadem...tadinya pengen ngicip gelato gelatoan tang warna warni rasa buah tapi akhirnya ngopi aja huhuhu...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wong jowo aku iki yuk. Mung saiki urip nek Bali. Tibae pancen iyo, urip dek Bali = everyday is sunday hahahaha.

      Wahh ternyata sama aja ya orangtua takut anaknya iya-iya deket tempat prostitusi wkwkwkw padahal jg umur segitu jaman sekolah tau apaaa. Aku cukup polos untuk tau yg enak-enak 😓

      Gelato yg di sini wajib dicobain mbaksiss. Enak2 murah2 juga. Favoritku gelato secret sih, biasanya orang2 belinya yg Masimo gelato. Aku jg blm pernah ke monkey forest mbak, takut dijarah barang2ku hahaha. Kami berdua nggak gitu suka monyet juga 😂

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Gojek ke bandara juanda

While waiting, jadi mending berbagi sedikit soal gojek. Karena saya adalah pengguna setia gojek, saya pengen cobain ke bandara pake gojek. Awalnya saya kira tidak bisa *itu emang sayanya aja sih yang menduga nggak bisa*, trus tanya temen katanya bisa karena dia sering ke bandara pakai motornya. Nah berarti gojek bisa dong?? Sebelum-sebelumnya kalo naek gojek selalu bayar cash, tapi kali ini pengen cobain top up go pay. Minimum top up 10ribu. Jadi saya cobain deh 30ribu dulu. Eh ternyata lagi ada promo 50% off kalo pake go pay. Haiyaaaaa kenapa ga dari dulu aja ngisi go pay hahaha. Dari kantor ke bandara juanda sekitar 8km. Kantor saya sih daerah rungkut industri. Penasarannn banget ini abang mau lewat mana ya. Tertera di layar 22ribu, tapi karena pakai go pay diskon 50% jadinya tinggal 11ribu. Bayangin tuhh... pake bis damri aja 30ribu hahaha. 11ribu udah nyampe bandara. Biasanya 15ribu ke royal plaza dari kantor haha. Lagi untung. Bagus deh. Nah sepanjang perjalanan, saya mikir ter

[Piknik] Prambanan lagi

Salah satu pesona Jawa Tengah adalah Candi Prambanan. Saya sudah 3 kali berkunjung ke situs warisan dunia ini. Candi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan jogja ini selalu menimbulkan kesan mistis bagi saya. Terletak tak jauh dari jalan raya, sehingga mengunjunginya pun sangat mudah. Berbeda dengan Candi Borobudur yang letaknya sangat jauh dari jalan raya besar.  Ok, menurut saya ada 3 cara menuju candi ini. Menggunakan bus transjogja, taksi, dan kendaraan pribadi. Bagi yang menggunakan transjogja, saya pernah menggunakannya berangkat dari daerah kampus UNY, daerah Depok Sleman. 1 kali transit, 2 kali berganti bus. Dengan harga transjogja yang kala itu, 2014, seharga 3500 rupiah. Tapi sampai saat ini masih sama harganya, menurut info dari teman. Lokasi shelter bis berada agak jauh dari pintu masuk lokasi candi, mungkin kira-kira 500meter sampai 1kilometer. Kalau jalan, menghabiskan waktu sekitar 15-20menit. Bisa juga naik becak untuk opsi yang lain. Lagi-lagi, jangan lupa men

[Book] Dunia Cecilia

'apakah kalian membicarakan hal semacam itu di surga?' 'tapi kami berusaha tidak membicarakannya dekat-dekat Tuhan. ia sangat sensitif terhadap kritik' Yap, sepenggal dialog antara Cecilia dan malaikat Ariel. Saya mengenal Jostein Gaarder sejak kuliah. Ehhhh 'mengenal' dalam artian kenal bukunya ya, kalo bisa kenal pribadi mah bisa seneng jingkrak-jingkrak hehehe. Jadi karena teman saya mendapat tugas kuliah membaca satu novel filsafat berjudul Dunia Sophie, saya jadi sedikit mengetahui si bapak Gaarder ini. Enak ya tugasnya anak sastra baca novel, tugas anak matematika ya baca sih, tapi pembuktian kalkulus -_- Dunia Cecilia ini buku pertama Jostein Gaarder yang saya baca, karena buku Dunia Shopie sangatlah berat berdasar review teman saya. Saya sih nggak perlu baca buku itu karena teman saya sudah benar-benar mahir bercerita. Jadilah saya sudah paham bener cerita Dunia Sophie tanpa membacanya. Novel ini atas rekomendasi teman saya, dia bilang kala