Skip to main content

If Money Wasn't The Problem, What Would You Do?

In this extraordinary life, I would be a teacher still.  Helping people to understand even some little things to make them feel worthy and understand themselves better. It seems that teaching has become a calling for me. Not about teaching such specific subject like mathematics or so, but more like... I like to give new perspectives for people, and having them saying "Oh.... I see..." is satisfying for me. Of course, by teaching I can learn so many new perspectives from different people too. It's like the more I teach the more I learn, and that is so true. Maybe more like a guide. I like giving guidance to people who needs it. No, I don't like giving unsolicited guiding. I like to guide people who wants to be guided. I'd teach them how to love, love themselves first. Yea sure when we are talking about things, they would say "do useful things like engineering, plumbing, this and that" but they tend to forget that we need some balance in life. Not saying t

Ani Budi, nasibmu kini

Ini Budi

Ini Ibu Budi

Ini Bapak Budi

Itu Ani

Itu Ibu Ani 

... 

Kelas membaca saat pertama kali diajari membaca pasti menyebut Ani dan Budi. Siapa yang nggak kenal sama Ani dan Budi? Ahh saya rasa sih generasi 90an kenal. Generasi 90 dan sebelumnya. Ahh tapi itu dulu.

masih inget nggak sama ini???? (gambar pinjem sini)


Iya itu duluuuu... duluuu banget... minimal sampai adek saya kedua sekolah sih. Sekitar tahun 2000an itu sudah berubah. Darimana saya tau itu berubah? dari buku paket adek saya yang paling kecil. Dia lahir tahun 2007 dan ketika masuk SD dia kesulitan membaca nama-nama yang ada di buku.

'dek... baca bukunya'
'nggak bisa'
'heh? kok nggak bisa? kan sudah diajarin baca'
'lah aku bingung mbakkk gimana baca namanya dia lho'
'mana sih???'
'ini lho ... Rih-crad, An-dyew'

Dari situ saya menyadari bahwa nama Ani dan Budi telah menghilang dari buku sensasional. Nama-nama itu diubah menjadi Richard, Andrew, dan nama ala barat lainnya yang susah sekali dibaca bagi siswa SD yang belum kenal dengan Bahasa Inggris. Rupanya, si penyusun buku yang sudah mulai kekinian itu enggan memakai nama Ani dan Budi lagi. Padahal kenapa digunakan nama Ani dan Budi? Alasannya cuma satu, untuk memudahkan anak-anak belajar membaca menggunakan komposisi vokal-konsonan. Bukan menggunakan komposisi dua konsonan yang berjajar. Hal ini sejatinya hampir sama dengan nama anak kekinian yang susah nian disebutnya karena si ayah ibunya ingin memiliki anak dengan nama internasional atau nama kebarat-baratan. Bisa cek di timeline FB yang udah punya anak, namanya pada aneh-aneh dan ribet banget dibacanya begimana. Toh jatohnya juga ntar dipanggil pake nickname yang biasanya jauh dari nama aslinya.

Ah rupanya lagi sihh, penyusun buku berpikir bahwa anak-anak sekarang sudah pintar dan bahkan bisa berbahasa inggris sejak dini karena bersekolah di sekolah PAUD internasional. Atau mengira bahwa kita harus maju dengan menggunakan nama internasional??? Ahh saya tidak tahu. Yang jelas, jika saja saya menjadi bagian dari tim nya, saya akan menentangnya. Bagaimana ceritanya si anak belom bisa jalan udah disuruh lari? Yah, tidak ada lagi Ani dan Budi yang dulu selalu menemani hari-hari kita di masa kecil. Sampai hampir bisa dipastikan ada kata-kata "Ani Budi lagiiiiiiiiii" gegara keseringan menggunakan nama itu hahahhaa



Ingin memberi nama anak sewajarnya, yang jelas ada nama bapaknya dibelakangnya.

Comments

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

If Money Wasn't The Problem, What Would You Do?

In this extraordinary life, I would be a teacher still.  Helping people to understand even some little things to make them feel worthy and understand themselves better. It seems that teaching has become a calling for me. Not about teaching such specific subject like mathematics or so, but more like... I like to give new perspectives for people, and having them saying "Oh.... I see..." is satisfying for me. Of course, by teaching I can learn so many new perspectives from different people too. It's like the more I teach the more I learn, and that is so true. Maybe more like a guide. I like giving guidance to people who needs it. No, I don't like giving unsolicited guiding. I like to guide people who wants to be guided. I'd teach them how to love, love themselves first. Yea sure when we are talking about things, they would say "do useful things like engineering, plumbing, this and that" but they tend to forget that we need some balance in life. Not saying t

Gojek ke bandara juanda

While waiting, jadi mending berbagi sedikit soal gojek. Karena saya adalah pengguna setia gojek, saya pengen cobain ke bandara pake gojek. Awalnya saya kira tidak bisa *itu emang sayanya aja sih yang menduga nggak bisa*, trus tanya temen katanya bisa karena dia sering ke bandara pakai motornya. Nah berarti gojek bisa dong?? Sebelum-sebelumnya kalo naek gojek selalu bayar cash, tapi kali ini pengen cobain top up go pay. Minimum top up 10ribu. Jadi saya cobain deh 30ribu dulu. Eh ternyata lagi ada promo 50% off kalo pake go pay. Haiyaaaaa kenapa ga dari dulu aja ngisi go pay hahaha. Dari kantor ke bandara juanda sekitar 8km. Kantor saya sih daerah rungkut industri. Penasarannn banget ini abang mau lewat mana ya. Tertera di layar 22ribu, tapi karena pakai go pay diskon 50% jadinya tinggal 11ribu. Bayangin tuhh... pake bis damri aja 30ribu hahaha. 11ribu udah nyampe bandara. Biasanya 15ribu ke royal plaza dari kantor haha. Lagi untung. Bagus deh. Nah sepanjang perjalanan, saya mikir ter

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu visa, dia ga pernah ad