Who would have thought that I experienced fire in the building. This is my first time living in an appartement. Of course I never chose appartement when living in Indonesia because it’s a real high risk when the earthquake happen. But here we are placed in an appartement. What got me relieved the first time that we are in the lowest floor so if something happen we will be quickly evacuated. That’s what I thought. Until it really happened. We slept around midnight and abruptly woken up by the noise outside. I thought it was the drunk people just got back from night club or the restaurant next door was doing some deep cleaning. So loud that I had to wake up. My husband peeked outside and immediately said “fire brigade outside, you wait here!” I was just “am I dreaming or what?” I put on clothes, checked outside and saw a few of fire trucks. I checked the other side of the appartement and saw a few of police cars and ambulances. “Oh no, something serious...
Taken from internet
Terdengar klasik dan drama ketika mendengar seseorang telah ditinggalkan 'pemujanya' ketika jatuh miskin dan kehilangan hartanya. Klasik, tapi memang ada. Dan beberapa saat yang lalu terjadi disekitarku.
Alkisah *ahem alkisah*, si A menikah dengan si B. Si A adalah suami dan B adalah istri. Setelah menikah, si A cenderung melupakan keluarganya sendiri. Segala jenis kesenangan akan diberikan kepada keluarga istrinya. Pernah suatu masa si A tidak menjenguk ibundanya selama berbulan-bulan.
Karir pun menanjak, dan sedikit demi sedikit bisa membeli rumah, mobil, motor, tak hanya satu namun sampai 3 biji. 3 rumah, 4 mobil, 3 motor. Buka ajalah showroom sekalian. Dipuji-pujilah dia oleh keluarga si B. Semua siapapun pasti mendekatinya, dengab alibi 'diciprati' uangnya. A dan B pun menjadi 'penguasa'. B merasa dia memiliki segalanya, sombonglah dia.
Bertahun-tahun lamanya berada dalam 'kenikmatan duniawi' akhirnya keluarga ini terpeleset jua. Si A diketahui menggunakan uang perusahaan, dan mendapatkan skorsing perusahaan. Keluarga si B mulai kurang ajar dan berkata 'Ah si A sudah miskin dia, sudah habis hartanya, dia sudah tak bisa diandalkan lagi. Sekarang si C berkuasa'. Yang mana si C adalah salah satu adik si B.
Setelah mereka puas menghisap si A dan B, dan seketika hidup mereka dibalik oleh sang penguasa hidup ini, mereka pun pergi meninggalkan A dan B. Yang kemudian beralih ke C.
What I've learned here, betapa harta sangat menyilaukan semua orang. Harta bisa membuat mereka memuji si empunya harta, meskipun si A sejatinya melakukan itu demi menyenangkan mereka dan dengan sabarnya menuruti semua mau mereka. Mau rumah? Beli! Motor? Ambil semau kamu! Mereka ibarat lintah. Akan terus menghisap hingga tak ada lagi darah yang tersisa untuk dihisap. Hingga siap pergi memangsa inang yang baru.
Apa yang terjadi kepada si A? Dia kembali kepada keluarganya, si B pun meminta maaf kepada keluarga suaminya. Reaksi keluarga suaminya? Menerima. Karena bukanlah harta yang diinginkan, karena bukanlah menilai segala sesuatu dari berapa banyak harta yang kamu punya, tapi dari ketulusan kalian dalam menjalin kekeluargaan.
Meskipun terdengar drama, hal ini benar terjadi di sekitarku dan membuatku cukup muak melihatnya. Semoga kita selalu dijauhkan dari hal semacam itu.
Semoga kita semua selalu dihindarkan dari silunya duniawi ya pris
ReplyDeleteMemang makin ke sini tuntutan hidup semakin banyak, namun alangkah bijaknya jika bisa mengendalikan hawa nafsu, termasuk nafsu pengen dan kudu memiliki segalanya
Iya mbak, namanya kebutuhan juga nggak bakal ada abisnya. Tapi ya jangan semena-mena atas nama kebutuhan dan keinginan trus jadi gelap mata ya
DeleteJauh jauhhhhh deh dari kita sifat begituan mbak