Skip to main content

Nyepi ke-4 di Bali

Taken at 3am-ish Tahun ini adalah tahun ke-4 gw nyepi di Bali. Ketagihan banyak Nyepi di Bali. Tahun ini juga semua serangkaian Nyepi terasa kembali normal. Normal dalam artian, kegiatan yang berhubungan dengan Nyepi sudah mulai dilaksanakan secara utuh. Karena 2-3 tahun sebelumnya masih nggak 100%, kali ini jauh lebih meriah.  Upacara dimana-mana. Jalanan ditutup, diputar, dimana-mana. Melasti yang bisa aja kalau kalian nggak tau ya "kejebak" macet. Gw nggak suka keramaian, tapi prosesi-prosesi kejutan yang gw nggak sengaja liat di jalanan tuh menyenangkan sekali. Riuhnya kerasa buat gw.  Big offerings 2-3 tahun lalu, seingat gw ATM tuh tutupnya H-1 Nyepi tapi jam-jam sore. Tahun ini jam 10 pagi ATM udah mati semua. Tahun ini juga gw tiba-tiba perlu urus visa yang mepet Nyepi, dengan janji temu hari kamis. Hari kamis ini masih ngembak geni, kegiatan belum ada yang 100%. Kalaupun ada pasti bukanya di atas jam 10 atau jam 1 siang.  Gw perlu print beberapa dokumen terakhir yang

[Movie] My Way

Plot cerita diawali dari Kim Jun shik dan Tatsuo yang doyan lari, sampai akhirnya mereka menjadi pelari nasional. Tatsuo yang merupakan orang Jepang dan berasal dari keluarga yang berkuasa di Korea. Kalau nggak salah sih jaman itu masuk PD2. Sampai Jepang masih berkuasa di Indonesia, alihan dari Belanda jaman itu.

Ini film lama, saya nonton pas tengah malem di salah satu stasiun tv swasta yang akhirnya membawa saya kepada kegantengan Jang Dong Gun dan membawa keheranan kepada salah seorang teman Korea "kamu kelahiran taun berapa Pris kok sukanya Dong Gun sih? Ketuaan tuh" hoho. Tua-tua mateng ganteng hehehe. Ubek-ubek leptop ternyata nemuin film ini jadilah nonton lagi.

Jungshik dan Tatsuo ini sudah kenal dari kecil, mereka sama-sama pelari maraton. Tapi karena Jepang berkuasa atas Korea, maka orang-orang Korea dijadiin budak mereka. Nggak beda jauh lah dari jamannya Jepang di Indonesia. Nah suatu ketika ada olimpiade nasional maraton, tadinya Jungsik nggak boleh ikutan, tapi maksain akhirnya dia ikut olimpiade itu. Sebenernya menang sih, tapi Jepang ogah ngumumin kemenangan dia akhirnya yg dijadikan pemenang adalah Tatsuo ini, dan beberapa Jepang yang lainnya. Marah dong ya, merasa menang kok nggak diakui. Tawuran deh akhirnya semua orang Korea ngelawan orang Jepang. Singkat kata pihak Jepang memberikan hukuman kepada orang-orang Korea tersebut dengan menjadi prajurit untuk Jepang dan harus berkorban demi kekaisaran Jepang. Berpisahlah Tatsuo dan Jungshik ini. Jungshik jadi tentara paksaan, Tatsuo disuruh ke Jerman buat sekolah kedokteran. Tapi dia nolak sih, trus nggak tau kelanjutannya gimana.

Ntah kenapa, mungkin salah satu alasan Jepang mengambil banyak orang Korea untuk menjadi prajuritnya karena Jepang kabisan prajurit kali ya. Sama seperti Belanda yang mengambil orang Afrika untuk dijadikan prajurit waktu menjajah Indonesia.

Nah, mulai deh. Cadas dari sini. Prajurit dipaksa berperang melawan Uni Sovyet kala itu. Cadas men. Perang terus deh dari sini. Darah dimana-mana. Nah nggak tau gimana ceritanya, ehh kok Tatsuo tiba-tiba jadi kolonel yg datang untuk memimpin pasukannya Jungshik. Nah kan aneh? Ehh tapi nggak juga sih, kan kakek dia orang pentingnya Jepang juga. Dan dia emang pengen jadi kayak kakeknya sih.

Digambarkan bagaimana keras dan jahatnya Jepang kepada orang Korea yang dijadikan prajurit secara paksa. dihantam sana sini, dipaksa sana sini, duhh kesian deh liatnya. Liat orang ganteng digebukin, ditonjok-tonjok kan sayang hehee. Tapi ini jadi bikin saya mikir sih, Jepang tuh jahat banget ya jaman perang (nggak bermaksud menyinggung orang Jepang jaman sekarang lho ini, tapi jaman dulu, dan pandangan saya terhadap orang Jepang dulu dan sekarang beda kok, yg jelas saya ndak bermaksud menyinggung). Berkali-kali bilang kalau orang Korea pemalas, kerja lamban, sifat itu emang bawaan orang Jepang yg etos kerjanya 3 kali lebih tinggi dari orang Korea. Dan karena kebawa sampai sekarang, gila aja, mereka gila kerja. Workaholic. Saya kadang sering aneh sama orang yg gila kerja. Seolah hidupnya hanya didedikasikan untuk kerja. Ada satu orang Korea di film itu bilang "mending kalo perang untuk negara sendiri daripada perang buat Jepang".

Setelah Jepang kalah, sepertinya ada pemboman Nagasaki Hirosima yang membuat Indonesia bisa memproklamirkan kemerdekaan disini, nasib para orang Korea sampai pimpinan Jepang yg Tatsuo itu pindah ke Uni Sovyet. Uni sovyet memegang kendali atas mereka. Ibarat bola, mereka dioper sana sini tak jelas nasibnya. Jungshik sama Tatsuo masih nggak akur aja. Tapi Jungshik masih mikirin nasib temannya yang dulu jadi cucunya majikannya ini. Singkat kata, perang pecah di Sovyet dan mereka bisa kabur dari sana ntah gimana caranya mereka bisa sampai didaratan lain. Tatsuo yang tertembak kan ditinggalin bentar dirumah kosong sementara Jungshik cari bantuan. Ehh kok ya Jungshik malah ditahan.

3 tahun kemudian..

Tatsuo yang terpisah dari Jungshik merasa memiliki 'hutang nyawa' kepada Jungshik. Bertahun-tahun dia mencari Jungshik sampai desperate gitu. Eh nggak nyangka ketemu di Eropa. Mereka berdua sama-sama jadi pasukan Eropa. Ntah ya gimana caranya, yg jelas kan sudah ketemu.

Perang pecah lagi disana. Dimana-mana perang pecah. Ini saya nggerasa dunia nggak ada amannya. Apa mungkin Thailand doang yg aman? Mengingat nggak pernah ada orang yang menjajah Thailand btw. Nah karena perang lagi, mereka berdua hanya ingin pulang. Dari awal mereka ada di Sovyet juga mereka cuman pengen balik pulang, tapi malah kelempar-lempar sampai Eropa. Akhirnya mereka berhasil kabur, tapi ada pasukan yang membunuh orang Jepang. Di masa pelarian, mereka nggak luput dari tembak dan bom sana sini yang akhirnya membuat Jungshik terkena peluru didadanya. Jantung deh kayaknya.

Kemudian Jungshik memberikan kalung nama milik dirinya dan menukarkan dengan milik Tatsuo. Sembari dia bilang ke Tatsuo "kamu bilang aja kamu orang Korea, kalo kamu bilang kamu orang Jepang mereka akan membunuhmu. Mulai sekarang nama kamu Kim Jungshik, bukan Tatsuo. Kamu harus pulang, kamu harus lari lagi".
"Tapi kita harus pulang dan lari bersama, aku ingin lari lagi dengan kamu"
"Aku ingin pulang tapi tak bisa pulang, kamu harus janji kepadaku kamu harus pulang dengan selamat disana. Dan lari"

Yah karena kondisi Jungshik yang sekarat, akhirnya dia meninggal.

Ini scene yang paling menyentuh. Karena mengingatkan saya kepada siapapun yang selalu berkorban demi orang lain. Jungshik bisa sebenernya hidup dan pulang ke negerinya dg mengorbankan Tatsuo, ya kan? Tapi yang dia pilih adalah mengorbankan dirinya sendiri dengan memilih bertukar identitas.

Tatsuo akhirnya bisa pulang dan menyandang nama Kim Jungshik serta melanjutkan berlari.

Ingatlah, selalu ada orang yang rela mengorbankan dirinya sendiri demi orang lain. Ntah apapun itu alasannya, semenyedihkan apapun orangnya, saya yakin bahwa selalu ada orang yang rela berkorban demi orang lain.

Dan yang jelas, Jang Dong Gun biarpun berdarah-darah dan mati akhirnya, dia masih keliatan ganteng banget hehhee.....

Taken from internet

Comments

Popular posts from this blog

Nyepi ke-4 di Bali

Taken at 3am-ish Tahun ini adalah tahun ke-4 gw nyepi di Bali. Ketagihan banyak Nyepi di Bali. Tahun ini juga semua serangkaian Nyepi terasa kembali normal. Normal dalam artian, kegiatan yang berhubungan dengan Nyepi sudah mulai dilaksanakan secara utuh. Karena 2-3 tahun sebelumnya masih nggak 100%, kali ini jauh lebih meriah.  Upacara dimana-mana. Jalanan ditutup, diputar, dimana-mana. Melasti yang bisa aja kalau kalian nggak tau ya "kejebak" macet. Gw nggak suka keramaian, tapi prosesi-prosesi kejutan yang gw nggak sengaja liat di jalanan tuh menyenangkan sekali. Riuhnya kerasa buat gw.  Big offerings 2-3 tahun lalu, seingat gw ATM tuh tutupnya H-1 Nyepi tapi jam-jam sore. Tahun ini jam 10 pagi ATM udah mati semua. Tahun ini juga gw tiba-tiba perlu urus visa yang mepet Nyepi, dengan janji temu hari kamis. Hari kamis ini masih ngembak geni, kegiatan belum ada yang 100%. Kalaupun ada pasti bukanya di atas jam 10 atau jam 1 siang.  Gw perlu print beberapa dokumen terakhir yang

Life recently #2

Ternyata seminggu nggak nulis ya.. udah ngelewatin jumat ceria juga 😁 Gara-garanya apa hayo???? Year-end schedule di kantor. Ini jadwal serem banget deh tiap tahunnya. 3 affiliates ini pada borongan ngasih kerjaan seabrek kepadaku yang lemah tak berdaya. Pulang juga sering jam 7 malem, mentok jam 8 tapi sih haha. Ogah bener 12 jam lebih kerja. Gara-gara kerjaan yang tak kunjung usai dan bakalan berlanjut hingga pertengahan desember, fokusku jadi kurang dong. Mana sibuk ngurus prenup juga.  When you feel depressed and stressed, you need something cold called ice cream. This one is Zangrandi ice cream Kemarin, waktu arrange janji sama notaris, karena males kelamaan via email akhirnya coba telpon lah ya, begini jadinya : Aku : halo… Dia : iya halooo… *dengan suara bantal* Lah kok suaranya begini sih Aku : dengan bapak x? dia : Bukan mbak *masih dengan suara bantal* Aku : hah? Bukan? Ini bukan notaries? dia : ini toko bangunan mbak Zingggggg…. Buru

Drama Jogjakarta #1

Ceritanya, apes sih, kan aku udah ngeyel banget buat tes bahasa Korea di Jogja. Udah set up the date deh, eh lakok jadwalnya sama pas dia dateng. Yaudah terpaksa kan akhirnya harus ikut dia ke Jogja. Ada dramanya? Ada dong jelas.    Jadi seperti rencana, yang mau tes itu saya sama sahabat saya. Kita sepakat berangkat dari Surabaya naek kereta. Oke fix kita berangkat dari Gubeng naek kereta Sancaka Pagi yang notabene bisnis (apa eksekutif ya?? Lupa ding). Karena hanya 5 jam perjalanan, ok saya bisa terima. Dan ini kereta bisnis, agak mendingan la ya daripada yang ekonomi. At least si mas bilang ‘I like it’. Lega deh.   Sancaka pagi Nah saya itu nggak pernah tau kalo Gubeng itu ada dua. Yang lama sama baru. Nah kita naek taksi kan bilang aja gubeng naek sancaka pagi, bapaknya udah tau sendiri dong. Belom check ini, jadi harus satu jam sebelum berangkat kalo nggak gitu nggak bisa keluar tiketnya. Kereta berangkat jam 7.30 pagi dan saya jam 6 sudah disana. Check in dan be