Skip to main content

Tidak Terima Tunai. Kenapa?

kotak sumbangan Beberapa hari lalu ada twit yang menyebutkan kalau semuanya sudah serba cashless dan banyak tempat yang nggak menerima uang tunai sebagai pembayaran. Twitnya rame.  Hal ini sudah beberapa kali gw amati, pernah waktu makan di kafe dekat rumah niat hati pengen bayar pakai tunai eh harus pakai QRIS atau cashless. Bikin gw agak heran karena kok gw pengen bayar tunai tapi malah gak bisa.   Iya memang gw sering banget cashless untuk sehari-hari. Tapi bukan berarti kita nggak boleh atau nggak bisa bayar pakai tunai juga kan? Kenapa ya kesannya sekarang kita udah perlahan menghilangkan uang tunai untuk pembayaran? Bukannya uang tunai adalah alat pembayaran yang sah juga ya? Iya tau, praktis banget kalau cashless tuh, terutama untuk pembayaran yang berjuta-juta. Tapi di sisi lain, uang tunai tuh masih sama berharganya. Gw nggak tahu dari sisi pebisnis yang hanya mau terima cashless aja. Coba bayangin, orang-orang tua yang nggak paham gimana cara bayar cashless, atau ada turis

[Movie] My Way

Plot cerita diawali dari Kim Jun shik dan Tatsuo yang doyan lari, sampai akhirnya mereka menjadi pelari nasional. Tatsuo yang merupakan orang Jepang dan berasal dari keluarga yang berkuasa di Korea. Kalau nggak salah sih jaman itu masuk PD2. Sampai Jepang masih berkuasa di Indonesia, alihan dari Belanda jaman itu.

Ini film lama, saya nonton pas tengah malem di salah satu stasiun tv swasta yang akhirnya membawa saya kepada kegantengan Jang Dong Gun dan membawa keheranan kepada salah seorang teman Korea "kamu kelahiran taun berapa Pris kok sukanya Dong Gun sih? Ketuaan tuh" hoho. Tua-tua mateng ganteng hehehe. Ubek-ubek leptop ternyata nemuin film ini jadilah nonton lagi.

Jungshik dan Tatsuo ini sudah kenal dari kecil, mereka sama-sama pelari maraton. Tapi karena Jepang berkuasa atas Korea, maka orang-orang Korea dijadiin budak mereka. Nggak beda jauh lah dari jamannya Jepang di Indonesia. Nah suatu ketika ada olimpiade nasional maraton, tadinya Jungsik nggak boleh ikutan, tapi maksain akhirnya dia ikut olimpiade itu. Sebenernya menang sih, tapi Jepang ogah ngumumin kemenangan dia akhirnya yg dijadikan pemenang adalah Tatsuo ini, dan beberapa Jepang yang lainnya. Marah dong ya, merasa menang kok nggak diakui. Tawuran deh akhirnya semua orang Korea ngelawan orang Jepang. Singkat kata pihak Jepang memberikan hukuman kepada orang-orang Korea tersebut dengan menjadi prajurit untuk Jepang dan harus berkorban demi kekaisaran Jepang. Berpisahlah Tatsuo dan Jungshik ini. Jungshik jadi tentara paksaan, Tatsuo disuruh ke Jerman buat sekolah kedokteran. Tapi dia nolak sih, trus nggak tau kelanjutannya gimana.

Ntah kenapa, mungkin salah satu alasan Jepang mengambil banyak orang Korea untuk menjadi prajuritnya karena Jepang kabisan prajurit kali ya. Sama seperti Belanda yang mengambil orang Afrika untuk dijadikan prajurit waktu menjajah Indonesia.

Nah, mulai deh. Cadas dari sini. Prajurit dipaksa berperang melawan Uni Sovyet kala itu. Cadas men. Perang terus deh dari sini. Darah dimana-mana. Nah nggak tau gimana ceritanya, ehh kok Tatsuo tiba-tiba jadi kolonel yg datang untuk memimpin pasukannya Jungshik. Nah kan aneh? Ehh tapi nggak juga sih, kan kakek dia orang pentingnya Jepang juga. Dan dia emang pengen jadi kayak kakeknya sih.

Digambarkan bagaimana keras dan jahatnya Jepang kepada orang Korea yang dijadikan prajurit secara paksa. dihantam sana sini, dipaksa sana sini, duhh kesian deh liatnya. Liat orang ganteng digebukin, ditonjok-tonjok kan sayang hehee. Tapi ini jadi bikin saya mikir sih, Jepang tuh jahat banget ya jaman perang (nggak bermaksud menyinggung orang Jepang jaman sekarang lho ini, tapi jaman dulu, dan pandangan saya terhadap orang Jepang dulu dan sekarang beda kok, yg jelas saya ndak bermaksud menyinggung). Berkali-kali bilang kalau orang Korea pemalas, kerja lamban, sifat itu emang bawaan orang Jepang yg etos kerjanya 3 kali lebih tinggi dari orang Korea. Dan karena kebawa sampai sekarang, gila aja, mereka gila kerja. Workaholic. Saya kadang sering aneh sama orang yg gila kerja. Seolah hidupnya hanya didedikasikan untuk kerja. Ada satu orang Korea di film itu bilang "mending kalo perang untuk negara sendiri daripada perang buat Jepang".

Setelah Jepang kalah, sepertinya ada pemboman Nagasaki Hirosima yang membuat Indonesia bisa memproklamirkan kemerdekaan disini, nasib para orang Korea sampai pimpinan Jepang yg Tatsuo itu pindah ke Uni Sovyet. Uni sovyet memegang kendali atas mereka. Ibarat bola, mereka dioper sana sini tak jelas nasibnya. Jungshik sama Tatsuo masih nggak akur aja. Tapi Jungshik masih mikirin nasib temannya yang dulu jadi cucunya majikannya ini. Singkat kata, perang pecah di Sovyet dan mereka bisa kabur dari sana ntah gimana caranya mereka bisa sampai didaratan lain. Tatsuo yang tertembak kan ditinggalin bentar dirumah kosong sementara Jungshik cari bantuan. Ehh kok ya Jungshik malah ditahan.

3 tahun kemudian..

Tatsuo yang terpisah dari Jungshik merasa memiliki 'hutang nyawa' kepada Jungshik. Bertahun-tahun dia mencari Jungshik sampai desperate gitu. Eh nggak nyangka ketemu di Eropa. Mereka berdua sama-sama jadi pasukan Eropa. Ntah ya gimana caranya, yg jelas kan sudah ketemu.

Perang pecah lagi disana. Dimana-mana perang pecah. Ini saya nggerasa dunia nggak ada amannya. Apa mungkin Thailand doang yg aman? Mengingat nggak pernah ada orang yang menjajah Thailand btw. Nah karena perang lagi, mereka berdua hanya ingin pulang. Dari awal mereka ada di Sovyet juga mereka cuman pengen balik pulang, tapi malah kelempar-lempar sampai Eropa. Akhirnya mereka berhasil kabur, tapi ada pasukan yang membunuh orang Jepang. Di masa pelarian, mereka nggak luput dari tembak dan bom sana sini yang akhirnya membuat Jungshik terkena peluru didadanya. Jantung deh kayaknya.

Kemudian Jungshik memberikan kalung nama milik dirinya dan menukarkan dengan milik Tatsuo. Sembari dia bilang ke Tatsuo "kamu bilang aja kamu orang Korea, kalo kamu bilang kamu orang Jepang mereka akan membunuhmu. Mulai sekarang nama kamu Kim Jungshik, bukan Tatsuo. Kamu harus pulang, kamu harus lari lagi".
"Tapi kita harus pulang dan lari bersama, aku ingin lari lagi dengan kamu"
"Aku ingin pulang tapi tak bisa pulang, kamu harus janji kepadaku kamu harus pulang dengan selamat disana. Dan lari"

Yah karena kondisi Jungshik yang sekarat, akhirnya dia meninggal.

Ini scene yang paling menyentuh. Karena mengingatkan saya kepada siapapun yang selalu berkorban demi orang lain. Jungshik bisa sebenernya hidup dan pulang ke negerinya dg mengorbankan Tatsuo, ya kan? Tapi yang dia pilih adalah mengorbankan dirinya sendiri dengan memilih bertukar identitas.

Tatsuo akhirnya bisa pulang dan menyandang nama Kim Jungshik serta melanjutkan berlari.

Ingatlah, selalu ada orang yang rela mengorbankan dirinya sendiri demi orang lain. Ntah apapun itu alasannya, semenyedihkan apapun orangnya, saya yakin bahwa selalu ada orang yang rela berkorban demi orang lain.

Dan yang jelas, Jang Dong Gun biarpun berdarah-darah dan mati akhirnya, dia masih keliatan ganteng banget hehhee.....

Taken from internet

Comments

Popular posts from this blog

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu visa, dia ga pernah ad

Pakai eSIM Untuk 30 Hari di Belanda

Amsterdam Ini pertama kalinya beli eSIM. eSIM ini nggak semua ponsel bisa, kebetulan aja gw beli karena ya ponsel gw bisa dipake eSIM. Sebelumnya sih gw jarang banget beli kuota internet kalau ke luar Indonesia. Kalau dibilang mahal buanget sih tergantung negaranya ya, cuma kadang males. Jadi kalau lagi di luar dan nggak ada internet gw bisa bilang "Wah lagi nggak ada internet gw di luar" 😅 Nah, gw pilih eSIM karena mikir kalau pake alat   macem mifi begitu pasti harus pick up alatnya, kalau beli SIMCARD ribet harus kasih paspor, harus ganti kartunya juga. Lalu terbesitlah eSIM. Gw cari beberapa eSIM yang banyak beredar buat di Eropa. Tadinya mau milih Simyo tapi harus abonemen bulanan. Ah nggak dulu deh. Kalau lamaan di sana aja baru okelah.  Tiap kali ke luar negeri, gw nggak pernah pakai roaming dari kartu gw sendiri karena menakutkan harganya. Tidak  worth it.  Akhirnya gw nemu eSIM dari  Maya . Menurut gw, kartu ini termasuk bersaing harganya. Gw beli yang 3GB dengan ha

Gampangnya Apply e-visa Rusia

Red square Jadi, WNI diberi kemudahan untuk ke Rusia. Cukup dengan apply e-visa yang bisa didapatkan dalam hitungan hari saja. Meskipun sudah sering apply e-visa, tapi e-visa Rusia ini agak unik formulirnya. Jadi sebelum apply, gw baca gimana caranya di sini yang amat sangat runtut dan mudah dipahami. Sebelum isi formulir online, ada baiknya siapkan foto 3.5 x 4.5 dengan background putih dulu. Setelah itu jangan lupa untuk beli asuransi. Karena agak kepikiran, gw putuskan untuk beli asuransi dari perusahan yang ada di sana. Asuransi yang gw beli dari sini . Tadinya setelah beli kok nggak ada info apapun, bahkan bukti bayar pun nggak ada. Tapi petugasnya cukup tangkas setelah gw email, gw langsung dapat asuransinya. Nomer asuransi diperlukan untuk mengisi formulir, jadi harus beli asuransi sebelum apply visa.  Nah, bagi gw, ini formulir baru kali ini dapat pertanyaan yang unik-unik semacam apakah pernah pelatihan militer, wajib militer, pernah pegang / punya senjata, bahkan sampai nany