Skip to main content

Perpanjang ITAS (Spouse/Dependant visa) Via Online

Terasa seperti ini, Gunung Baturnya ada tapi nggak keliatan. Sistemnya ada, tapi masih berkabut. Katanya sih berlaku sejak tanggal 17 Desember 2024, bersamaan dengan semua perubahan seperti paspor dan biayanya.  Karena harus perpanjang ITAS di akhir tahun, gw sudah kontak mereka dan bilang "Oh bisa extend via website." Di websitenya agak membingungkan buat pemula karena ada beberapa bagian. Bagian yang paling mentereng adalah bagian APPLY , yang mana ini harus digunakan untuk orang yang belum pernah apply ITAS . Sejenis untuk mendapatkan TELEX visa dulu yang nantinya dikonversi ke ITAS.  Perlu dicatat ini adalah ITAS dengan pasangan Indonesia sebagai sponsor ya. Tentunya perlu penjamin yang apply VITAS dll sebelum ke ITAS. Apply sebagai penjamin bisa di website yang sama. Tapi kalau apply sendiri bisa dengan menggunakan "Personal". Setelah masuk ke website imigrasi dengan menggunakan ID Penjamin, bagian HOME akan tampil beberapa hal. Nah, bagian Extend ITAS tuh a...

Kenapa Matematika?

Tanyakan kepada banyak siswa siswi di seluruh Indonesia, apakah mereka menyukai matematika? Saya yakin akan lebih banyak yang menyatakan "kurang menyukai matematika" daripada "menyukai matematika". Layaknya sudah menjadi hal yang umum dan wajar kalau mengatakan matematika itu sulit. Bahkan setelah saya menjadi mahasiswa matematika dan lulus dari jurusan matematikapun saya juga merasa kalau matematika itu memang sulit. Bukan bermaksud membesar-besarkan kalau memilih jurusan matematika itu pasti akan mengalami masa sulit karena sulitnya matematika. Bukan. Setiap jurusan pasti memiliki tingkat kesulitan tersendiri.

Nah, dulu saya sering bertanya-tanya kenapa kita belajar matematika sesulit ini di sekolah ?Fungsinya apa??? Apakah integral bisa diterapkan orang awam dalam proses membeli barang di supermarket ? Apakah differensial bisa juga digunakan orang awam untuk menghitung hutang ? Selalu bertanya-tanya seperti itu. Bagi beberapa teman, matematika memang momok terbesar bagi mereka. Ilmu yang menurut mereka terlalu sulit untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. begitupun saya. Saya sangat merasakana hal tersebut. Berbeda lagi dengan fisika yang selalu aplikatif untuk kehidupan sehari-hari.

Setelah resmi menjadi mahasiswa matematika, saya merasakan ilmu matematika yang didapatkan di SMA sangatlah berlebihan. Menurut saya sih. Misal tentang integral untuk menghitung volume benda putar menggunakan cakram. Itu sangatlah tidak aplikatif dalam kehidupan sehari-hari, karena ilmu tersebut memang berguna untuk kedokteran untuk mengitung volume kanker agar bisa memberikan dosis yang tepat untuk penembakan laser (partikel). dan masih ada beberapa ilmu yang hanya bisa diterapkan bagi orang yang nantinya akan melanjutkan kuliah dibidang teknik maupun yang lainnya.

Bukan berarti saya mengatakan jika matematika itu tidak penting dan tidak perlu dipelajari, berdasarkan pengalaman, saya tidak pernah terlalu iseng menghitung volume susu cair dalam kardus yang penyok. Jika saya ingin membeli susu kardus, ya sudah saya beli aja, liat harganya berapa trus ambil dan bayar, trus diminum. Beres. Tidak semua orang awam bisa 'iseng' seperti itu, kecuali beberapa teman saya. Mungkin pemberian materi sulit tersebut di SMA bertujuan untuk mengenalkan hal tersebut kepada siswa yang mungkin nantinya tertarik untuk melanjutkan studi dibidang matematika. Mungkin lho ya. Tapi sejauh pengalaman saya dan beberapa murid saya, itu hanya menghabiskan banyak waktu (seandainya kita bs protes haha).

Memang matematika itu penting dalam setiap aspek tetapi tidak semuanya dan tidak serta merta diberikan dibangku SMP ataupun SMA. Contoh lain, misal program linier. Itu penting untuk diajarkan karena fungsinya mencarai nilai maksimum dan minimum, dan hal itu sangat aplikatif dalam kehidupan sehari-hari yang tidak terlalu rumit. Ada lagi materi yang pernah saya dapatkan di semester 5, tahun ini diajarkan untuk anak SMA kelas 2 bidang peminatan.

Menurut pandangan saya, harusnya ilmu matematika yang diajarkan sesuai dengan porsi bagi pola pikir dan kebutuhan. Karena tidak semua siswa setelah lulus akan kuliah matematika. Mungkin untuk ilmu fisika dan kimia 60% akan terlihat pemanfaatannya dalam kehidupan, lain halnya dengan matematika yang tetap terlihat absurd. Kuasanya matematika terletak pada akarnya, tidak terlihat. Untuk menghasilkan teorema yang aplikatif dan mudah dalam bidang fisika sudah tentu menggunakan teorema njelimet matematika yang hanya dipahami orang yang 'iseng' hahaha

#curhatan iseng mantan mahasiswa matematika#

Dapet gambar ini dari share grup, dan sangat googleable. Mengingatkan kenangan buku kuliah yang paling mahal

Comments

Popular posts from this blog

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu vis...

Pengalaman Bikin (Free) Schengen Visa di VFS Swiss

I know this is so normal but anyway I like to compare the experiences because people might have different cases and because I have nothing to lose so... here's my experience for applying Schengen Visa via Swiss (VFS). Kenapa nggak via Belanda? Karena rencana kita berkunjung lamanya ke Geneve - Swiss (ada urusan kerjaan suami gw) dan kami belum tau akan ke Belanda apa nggak saat itu (nggak jadi sih soalnya mepet banget).  Seperti yang sudah sering dibahas orang lain perihal syarat dan ketentuan apply Schengen visa, gw nggak akan nulis itu ya. Udah ada di website VFS, lengkap. Gw cuma tambahin dikit-dikit aja infonya yang mungkin sama seperti kasus yang baca kalo emang kebetulan sama sih 😂 "Ok jadi total pembayarannya 280 ribu rupiah ya" "HAH?? Cuma 200an mbak??? Visanya gratis???" "Suaminya masih WN Belanda kan mbak?" "Iya" "Oiya itu gratis, bisa pake visa tipe C. Jadi cuma bayar biaya admin aja" ...

Perpanjang ITAS (Spouse/Dependant visa) Via Online

Terasa seperti ini, Gunung Baturnya ada tapi nggak keliatan. Sistemnya ada, tapi masih berkabut. Katanya sih berlaku sejak tanggal 17 Desember 2024, bersamaan dengan semua perubahan seperti paspor dan biayanya.  Karena harus perpanjang ITAS di akhir tahun, gw sudah kontak mereka dan bilang "Oh bisa extend via website." Di websitenya agak membingungkan buat pemula karena ada beberapa bagian. Bagian yang paling mentereng adalah bagian APPLY , yang mana ini harus digunakan untuk orang yang belum pernah apply ITAS . Sejenis untuk mendapatkan TELEX visa dulu yang nantinya dikonversi ke ITAS.  Perlu dicatat ini adalah ITAS dengan pasangan Indonesia sebagai sponsor ya. Tentunya perlu penjamin yang apply VITAS dll sebelum ke ITAS. Apply sebagai penjamin bisa di website yang sama. Tapi kalau apply sendiri bisa dengan menggunakan "Personal". Setelah masuk ke website imigrasi dengan menggunakan ID Penjamin, bagian HOME akan tampil beberapa hal. Nah, bagian Extend ITAS tuh a...